Silent 06

2.3K 213 21
                                    

Happy readingSorry for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading
Sorry for typo

Setelah puas seharian berlibur kemarin, kini Asaquile dan Matteo akan kembali ke sekolah. Sedangkan kalandra ia akan kembali berkuliah.
Agak tidak rela sebenarnya karena ia akan berpisah dari si bungsu. Terbukti pagi ini kalandra terus menempelinya seperi lem.

"Alan, biarkan adikmu pergi kesekolah" tegur Kazumu, melihat anak sulungnya yang tidak ingin melepaskan si bungsu.

"Mom, bisakah aku kembali ke SMA? Aku ingin bersama adek terus"pinta kalandra sambil menduselkan wajahnya pada ceruk leher asaquile yang saat ini duduk dipangkuannya.

Kazumu menggelengkan kepalanya melihat permintaan si sulung, sedangkan matteo memutar bola matanya bosan. Satu kata, DRAMA!

"Drama! Udah sana lo pergi, gw sama adek udah telat"

Kalandra meliriknya tajam, memilih mengabaikannya dan mengangkat wajahnya. Ia menatap tak rela pada asaquile. Merasa di tatap, asaquile menundukkan wajahnya,. Tangan kecilnya lalu terangkat takut-takut untuk mengelus rahang tegas yang ada didepannya itu.

Kalandra yang merasakan elusan dari tangan lembut itu, senang bukan main. Ia bahkan semakin menikmati usapan lembut itu dengan menduselkan wajahnya. Persis seperti kucing atau anjing?

"Sayang, jangan pernah jauh dari Matteo oke? Tunggu dia menjemputmu di kelas baru boleh keluar" nasihat Kalandra. Takut adiknya kenapa-napa.

Asaquile mengangguk dengan tangan yang masih betah mengelus rahang tegas milik kakaknya. Ia iri sebenarnya, kenapa kedua kakaknya ini sangat tampan sedangkan ia tidak!

"K-kalau g-gama yang a-ajak asa b-boleh?" Cicitnya dengan takut-takut.

"Siapa gama?" Tanya kalandra dengan nada rendahnya menatap matteo.

"Satu-satunya sahabat laki-laki yang ia punya" balasnya.

"Boleh sayang" suara kalandra melembut, ia lalu mengecup sayang kening mulus milik si bungsu.

Asaquile yang mendengarnya menatap berbinar ke arah kalandra, membuat yang ditatap jadi salah tingkah ingin menerkam si kecil. Eh tapi sepertinya itu bukan kalandra, tapi sisinya yang lain.

Melihat gelagat aneh kalandra yang mulai mencurigakan, matteo langsung mengangkat asaquile dari pangkuan kalandra dan membawanya keluar. Menjauhkanya dari jangkauan si sulung.

"Mommy, kami pamit" matteo langsung berjalan cepat ke arah pintu, tidak ingin sisi lain abangnya kembali menahan si bungsu.

"Hati-hati sayang!!" Balas kazumu melihat kedua anaknya yang sudah pergi dengan terburu-buru. Pasti karena si sulung lagi.

Asaquile yang tidak mengerti apa-apa dan berada digendongan matteo, hanya melambaikan tangannya kepada kalandra yang sekarang menatap mereka tajam lebih tepatnya ke arah matteo.

"Kau terlambat"

"Sial, jika bukan karena adikmu itu aku pasti bisa menciumnya"

"Berhentilah protes, kau tahu seluruh keluarga atharic tahu tentang kehadiranmu dan bisa sadar saat kau akan muncul"

"Ck"

Melihat kedua adiknya yang sudah pergi, kalandra ikut berpamitan kepada ibunya baru kemudian pergi ke kampus.




Carsonel Boarding School

"Ingat, jangan pergi dengan siapapun kecuali gama dan karin" peringat matteo. Saat ini mereka masih berada di dalam mobil dan belum turun karena matteo yang masih ingin menasihati adiknya.

Asahi yang mendengarnya mengangguk-anggukan kepalanya. Ia juga tidak berani jika harus kemana-mana sendiri. Sebenarnya ia pernah pergi keluar kelas sendiri untuk ke kamar mandi, tapi berujung ia di bully oleh para siswa dan siswi yang berpas-pasan dengannya. Mereka bilang asaquile itu seperti banci, tidak pernah bermain dengan laki-laki.

Tapi untungnya sampai hari ini hanya bullyan verbal yang ia dapat. Tidak tahu kedepannya bagaimana, karena selama ini si bungsu tidak pernah bercerita kepada matteo atau lainnya. Tanpa tahu kalau sebenarnya selama ini ada yang memperhatikan dan mengetahui semuanya.

Matteo menatap adiknya gemas. Oh ayolah kenapa libur hanya sehari, ia kan tidak puas harus berpisah lagi dengan si kecil.

"Ayo turun, abang akan antar asa sampai di dalam kelas" ajaknya. Matteo keluar lebih dulu, memutari mobil bermerek lamborgininya itu untuk membuka pintu di sisi sebelahnya.

Asaquile yang berniat untuk membuka pintunya sendiri merasa kesal, bahkan tanpa sadar memandang matteo dengan tatapan galaknya.

Matteo tertawa kecil melihat itu. "Pfft, ayo sayang. Jangn marah seperti itu, pulang nanti abang akan membelikan apapun yang asa mau" bujuknya.

Asahi yang tadinya sempat menyilangkan tangannya kesal lalu beralih menatap matteo dengan mata berbinar. Ia kemudian menunjukkan gantungan tas berkarakter cinnamoroll kepada matteo.

Paham dengan maksud si bungsu, matteo langsung mengacak rambut lembut dengan wangi bayi itu saking gemasnnya.

"Abang akan membelikan yang paling besar untukmu" ujarnya, matteo lalu menunduk untuk memeluk tubuh mungil yang masih duduk di kursi penumpangnya itu. Tentu saja yang ia lakukan sekarang menjadi tontonan warga sekolah. Siapa yang tidak mengenal ketua geng yang paling di elu-elukan dan menjadi idaman para wanita itu?

"A-abang, a-asa m-malu" cicit asaquile begitu sadar jika ia dan matteo menjadi pusat tontonan. Berbagai pandangan para warga sekolah lontarkan. Ada yang memandang gemas, iri, bahkan benci? Bukan membenci matteo tapi lebih ke arah asaquile. Ah, apakah mereka mencari mati?

Matteo melepaskan pelukan itu, melihat ke arah si bungsu yang menundukkan kepalanya dengan wajah yang memerah. Lucu, lucu sekali. Apakah tidak bisa adiknya ini ia simpan untuk dirinya sendiri?

Cup

Satu kecupan diberikan matteo pada sudut bibir mungil nan merah itu, Saking tidak bisanya ia menahan untuk menerkam sang adik.

Sebenanrnya ia ingin sekali mencium bibir tipis dengan pink alaminya itu, namun ia lebih memilih untuk menahannya karena takut sang adik belum terbiasa.

Asahi membelak kaget dengan mata yang membulat lucu, membuat matteo kembali tertawa kecil. Ia lalu menarik keluar tangan si bungsu dengan lembut. Mengantar si bungsu ke kelas adalah pilihan utama bagi dirinya.

"Bos, baru datang juga?"

TBCVote and Comment?See U

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC
Vote and Comment?
See U

Haloo, pada suka gak yang sama book ini?

Silent (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang