Silent 10

2.1K 204 19
                                    

-Happy reading-Typo? Sorry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy reading-
Typo? Sorry..


"Ingin bergabung disana?"

"Kurasa tidak buruk"

"Ayo"

"Hey" merasa dipanggil asaquile menolehkan kepalanya. Wajah tampan dan tegas seketika tersuguhkan tepat di depan wajahnya. Jarak wajah mereka bahkan hanya berjarak 3 cm.

Asaquile tersentak kaget, namun setelah itu matanya berbinar melihat siapa yang menghampirinya.

Matteo dan lainnya yang melihat itu seketika mangubah raut wajahnya menjadi dingin. Bahkan arkan yang melihat itu juga ikut mendelik tidak suka. Sebenarnya mereka tahu ketiga carson itu datang karena suara teriakan yang memenuhi kantin karena kedatangab mereka bertiga.

"Cokelat untukmu" keenan menyondorkan cokelat yang ia bawa kepada si kecil.

Asaquile yang melihat makanan kesukaannya itu semakin berbinar. Matanya mendongak ke arah keenan seolah bertanya 'emang boleh?'. :)

Keenan tersenyum kecil melihat mata yang menatapnya penuh harap itu. Seluruh kantin yang baru saja melihat keenan tersenyum seketika melongo. Hey! Sejak kapan orang dengan nama tengah 'prince' itu mau tersenyum karena orang lain.

Sagara dan sabian yang berdiri dibelakang keenan melihat pria kecil yang membantu mereka itu ikut tersenyum tipis. Sangat tipis.
Keenan mengangguk' "ambillah"

Asaquile yang mendapat persetujuan itu langsung mengambil cokelat itu dengan senang. Senyumnya yang manis terbit, membuat mereka yang ada disitu menahan gemas.

"Asa lucu sekali! Mereka semua sampai bengong melihat asa" celutuk gama yang juga ikut terpana melihat senyum sahabatnya itu.

Matteo yang mendengar itu sontak sadar dan melihat ke penjuru kantin. Dan ya, mereka semua melihat ke arah si kecil dengan tatapan memuja serta lapar. Eh?

Melihat itu, ia menggertakkan giginya marah. Dengan cepat ia memeluk asaquile dan menenggelamkan tubuh kecil itu dalam pelukannya.

"Berhenti menatap milikku brengsek" suara geraman menahan amarah itu langsung membuat mereka yang menatap asaquile langsung kembali ke kegiatan masing-masing.

Bagaimana tidak? Tidak hanya matteo, tapi mereka yang mendeklarasikan diri sebagai pawang asaquile juga ikut menatap mereka tajam. Bahkan gama yang lucu itu mengeluarkan tatapan kesalnya kepada semua orang. Membuat hawa kantin itu terasa mencekam saja.

Sedangkan asaquile yang tiba-tiba dipeluk memyerngit bingung. Maka dengan pelan ia mencoba melepaskan pelukan matteo.

Matteo yang sadar si adik berusaha melepaskan pelukannya menahan tawa. Merasa jika usaha adiknya itu sia-sia jika bukan dia yang melepas pelukannya. Lucu sekali kunti bogel ini.

Silent (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang