Harsa menakutkan bagi Agnes, dia seperti dua orang yang berbeda kepribadian, kadang lembut kadang juga pemarah,Agnes berusaha sabar untuk menghadapinya tapi terkadang ia kesal jika Harsa selalu mengabaikan.
"Kenapa kamu menatap saya seperti itu" kata Harsa
"Sampai kapan kamu mengabaikan saya Pi, kita suami-istri kan apa kamu gak ada niatan memperlakukan istri dengan baik, atau seperti ini caramu, mungkin kamu gak normal ya pi sampai tidak tergoda dengan saya"
"Memang apa yang saya lakukan,apa saya tidak baik? harusnya kamu bersyukur saya berubah Agnes, kamu membuat singa yang telah lama tidur bangun kembali awas saja saya akan memberikan servis yang terbaik malam ini"
"Maksudnya berubah apa ya"
"Saya mau kamu, saya mau mengulangi malam itu lagi, kamu mau kan"
"Hah tidak,saya tidak mau jangan lepas "
Harsa langsung mencumbu bibirku tanpa basa-basi, bahkan Harsa lebih ganas sekarang, Agnes mengalungkan tangannya ke leher Harsa, memberikan akses leluasa kepadanya, malam yang indah akan semakin indah jika Harsa melakukannya dengan lembut.
Baru kali ini Agnes menggoda Harsa, apalagi dengan kenyamanan tersendiri yang Harsa berikan untuknya, Harsa menciumi leher Agnes tangannya meremas buah dada milik Agnes.
"Ahhh Papi sakit hmmm"
"Sakit tapi nikmat kan Papi"
"Tapi enak kan sayang, jika saya percepat pasti kamu akan lebih sexy mendesah lagi sayang saya ingin mendengarnya, suara mu itu sexy"
Buah dada diremas hingga kuat oleh Harsa, tentunya sakit dan nyeri apalagi jarang sekali dipegang, Harsa menyedot buah dadanya walaupun tidak ada air susunya.
"Seru juga jika ada ASI-nya,siap hamil kan saya akan buat kamu hamil anak saya secepatnya Agnes ,buah dada ini akan dipenuhi air susu saya meminumnya langsung dari tempatnya ahh itu membuat saya semangat menghamili kamu"
"Jangan Papi saya belum siap, jangan saya mohon belum waktunya kita mempunyai anak papi lepas"
Harsa langsung saja memasukkan pisangnya ke dalam milik Agnes, tentunya Agnes tersentak begitu saja tanpa aba-aba Harsa memasukinya.
"Akhhh sakit Papi, pelan-pelan ya Papi, sakit papi lepas uhhhh ahhh papi" Harsa kembali menciumi bibir Agnes ia mendesah memanggil nama Harsa membuat Harsa semakin semangat untuk lebih membuatnya mendesah.
"Akhhh Papi enakkk akhhhhh uhhhhh semakin dalam papi ahh"lanjut Agnes memegang kepala Harsa
"Ahhhh sial kenapa kamu nikmat sekali ahhh, kali ini kamu membuat candu Agnes ahhh sayang"
Harsa mengeluarkannya di dalam, Agnes takut jika dirinya akan hamil anak Harsa bagaimana, apakah Harsa mau menerima anaknya nanti.
"Papi bagaimana kalau saya hamil, papi jahat mengeluarkannya di dalam" kata Agnes, ia merajuk namun Harsa merayunya lagi hingga mereka melakukan malam itu lagi dan lagi
Sebulan menikah Harsa rajin sekali melakukan hubungan suami-istri, bahkan terkadang Agnes juga sempat menolaknya karena sudah tidak kuat untuk melayani Harsa, Harsa terlalu kuat soal urusan ranjang tapi memuaskan.
"Buah dada kamu besar banget dulu gak sebesar ini awal nikah sama saya, tapi candu banget sih ini"Harsa memainkannya buah dada yang semakin membesar itu, Agnes heran ada apa dengannya.
Agnes menatap dirinya di cermin, benar saja buah dadanya semakin besar apa karena setiap hari mendapat remasan dari Harsa.
Harsa memeluknya dari belakang dan kembali meremas buah dadanya lagi dan lagi, membuat Agnes mendesah begitu saja.
"Ahhh Papi lepas ini masih pagi"
"Enak kan, setiap hari nanti saya akan meremasnya biar tambah besar baby, kamu suka kan saya giniin apa sih yang enggak buat kamu sayangku"
"Jangan Papi sakit uhhh enak ahhh papi lagi"
"Sakit tapi enak kan, kamu suka"
"Ahh Papi, jangan tolong lepas "
Melakukannya lagi tentu saja setiap hari mereka, pemanasan langsung permainan,tanpa henti Harsa memang sangat kuat diatas ranjang hingga Agnes tidak mampu mengimbanginya kini setelah melakukannya mereka tidur tanpa busana ditutupi oleh selimut saja
Harsa tersenyum,entah perasaan apa yang ia rasakan ini bukan hanya nafsu yang terpenuhi namun hatinya juga tidak sepi lagi, kini ia mencintai Agnes dengan satu bulan bersama mampu membuatnya jatuh cinta.
Agnes yang sedang tertidur menjadi terusik karena Harsa memeluknya dengan erat, ia sedang mengantuk tapi kenapa Harsa memeluknya sih.
"Tidur lagi sayang, saya juga ngantuk muachh love you Agnes ku sayangku"
"Apa sih, lepas papi sakit tau kalau meluk ya peluk aja jangan diremes kebiasaan deh, udah tau sekarang buah dadaku sakit malah semakin diremas, nyeri tau selama beberapa hari ini kenapa ya apa lecet"
"Bales dulu dong sayang".
"Iya papi, love you too harsakuu sayangku muachh " Agnes mencium bibir Harsa untuk pertama kalinya ini a duluan, Harsa tersenyum lebar kecupan manis sekali.
Keesokan paginya, Agnes langsung berlari menuju kamar mandi, perutnya mual sekali apalagi kepalanya pusing, apa ia sakit mungkin ia kelelahan.
"Sayang kamu sakit,ayo saya antar kerumah sakit" ajak Harsa
"Tidak saya mau istirahat saja"
"Menurut saja, saya tidak ingin terjadi apa-apa"
Dirumah sakit, Agnes tentunya diperiksa dan ternyata ia tidak sakit melainkan sedang hamil muda wajar jika begini.
"Selamat ya Pak Bu, sebentar lagi akan menjadi orang tua, Ibu sedang hamil sepuluh mingguan dijaga ya Bu, jangan terlalu kecapekan ataupun melakukan hal yang berat dulu, ini trimester pertama jadi rawan Bu saya akan buatkan resep vitamin terlebih dahulu ya Bu"
Agnes tidak bisa berkata-kata lagi, yang tidak ia harapkan justru terjadi,ia hamil anak Harsa lihatlah Harsa bahagia sekali namun tidak dengan Agnes.
Setelah pulang dari rumah sakit, Agnes duduk di sofa badannya lemas, sepertinya bawaan bayi membuatnya malas untuk melakukan apapun.
"Mau saya gendong,atau disini ayo masuk ke kamar saja istirahat" ajak Harsa
Agnes menggelengkan kepalanya,ia ingin disini jujur saja Agnes lapar ia takut mual jika melihat makanan, Harsa bingung harus bagaimana jika seperti ini.
"Kamu lapar, ayo makan saya suapin"
Agnes menatap makanan itu ia langsung mual begitu saja, bagaimana mau makan jika mual Agnes tertunduk lemah, Harsa mencoba menyuapinya dengan SOP ini, Agnes bisa makan sedikit selebihnya ia tidak bisa.
"Sudah Pi, mual nggak mau makan lepas jangan dipaksa" Harsa membuatkan dirinya susu untuk ibu hamil, mau tidak mau Agnes harus meminumnya karena tubuhnya terasa lemas sekali sekarang.
"Ayo tidur kalau begitu,saya gendong Agnes nurut aja ya apa kata suami" Harsa menggendong mereka berdua tidur satu ranjang,Agnes sangat suka jika tidur berdempetan seperti ini tanpa adanya guling diantara mereka, entah apa ini bawaan bayi yang ingin dekat dengan ayahnya terus-menerus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Daddy
Storie d'amoreMenikah secara terpaksa membuat gadis itu tidak bisa melakukan apapun, apalagi mengingat jika ia harus menikah dengan kakak dari sahabatnya, laki-laki yang tidak pernah ia cintai itu, kesalahpahaman membuat dirinya harus menjadi istrinya, tidak dite...