Bagian 1

266 11 0
                                    

Desclaimer: FF ini dibuat khusus untuk pecinta komunitas MLBB terutama si  Top Jungler Galaxy Raya, one and only Kairi Rayosdelsol yang lucu banget itu, sebelum gelaran turnamen M5 karena saking sulitnya nyari yang ginian. Semua cuma khayalan ygy. Hahaha. So enjoy ya!


Mia duduk sambil menyesap secangkir kopi panas di kantin kantor ONIC E-sport, tempat dia sedang menjalani magang paruh waktu yang baru sekitar dua minggu dijalaninya. Ruangan itu penuh dengan suara tawa dan obrolan para anggota tim berbalut musik santai dari Lullaboy-Someone Like U, pemain maupun manajemen dari berbagai divisi termasuk Bang David yang sedang duduk di meja sebelah.

 Ruangan itu penuh dengan suara tawa dan obrolan para anggota tim berbalut musik santai dari Lullaboy-Someone Like U, pemain maupun manajemen dari berbagai divisi termasuk Bang David yang sedang duduk di meja sebelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bang David-- orang berjasa menawarkan pekerjaan bagi Mia sekaligus kekasih sahabatnya Rani-- adalah salah satu tim senior di manajamen ONIC, memberi Mia senyuman ramah, "Hai, Mia. Selamat datang di tim ONIC."

Mia buru-buru menaruh cangkirnya ke atas meja dan tersenyum sopan, "Hai, Bang. Makasih banyak," ia membungkuk.

Bang David adalah tipe yang ramah dan mudah didekati. Ddia mencoba membuat Mia merasa lebih nyaman.

 "Jadi, gimana perasaannya di sini? Udah akrab sama anak-anak?"

Mia menjawab dengan kerendahan hati, "Masih agak canggung, sebenarnya. Tapi semoga bisa jadi bagian yang baik dari tim, Bang,"

Bang David memberi semangat, "Santai. Semua di sini  bakal bantu. Asalkan ngomong aja."

Sementara Mia berbicara dengan Bang David, perhatiannya teralih pada seorang cowok berkaos putih yang baru saja ikut bergabung di meja pemain dekat pintu masuk.  Matanya masih sebab belum sepenuhnya bangun. Ia menguap lebar beberapa kali tampak berusaha mengikuti obrolan teman-teman di sekitarnya yang berisik. 

Kairi yang duduk di seberang ruangan menengadah, merasakan seseorang memperhatikannya dari jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kairi yang duduk di seberang ruangan menengadah, merasakan seseorang memperhatikannya dari jauh.

Mia buru-buru berpaling kembali memperhatikan Bang David.  Dalam hati, ia setuju Kairi adalah sosok yang menarik perhatian sebagian besar orang dengan kehadirannya. Bukan saja karena betapa penting ia dalam tim tapi juga karena fisik tampannya yang diakui banyak orang.

 Wajahnya manis dengan mata sedikit sipit dan kulit khas Asia Tenggara. Rambut hitamnya yang dibelah tengah berjatuhan menutupi dahi. Sesekali ia tersenyum tanpa memperlihatkan gigi, mungkin karena joke yang dilontarkan teman-teman di sampingnya belum sepenuhnya ia pahami. Ia masih tidak begitu fasih berbahasa Indonesia tapi semua orang mengenalnya sebagai pemuda ceria walau kadang sedikit pemalu. 

Setelah pamit dengan Bang David, Mia memutuskan untuk mencoba berbicara dengan anggota tim lain. Dia menghampiri meja tempat  anggota tim lain dan tersenyum, "Hai, Kak? Aku Mia, part-time  di sini."

Kak Nia dengan ramah menjawab, "Hai, Mia!  Senang ketemu kamu. Gimana perasaannya gabung tim ONIC?"

Mia menjawab, "Senang  sih tapi rada gugup, sejujurnya. Semua yang di sini kayanya berbakat banget. Mohon bimbingannya Kak,"

Nia tersenyum lebar, "Ga usah khawatir. Kasih tahu aja kalo perlu apa-apa, aku bantuin!"

Percakapan antara Mia, Bang David, dan Kak Nia menciptakan suasana yang lebih akrab dan membantu Mia merasa lebih nyaman di tempat kerja barunya.  Para tim manajemen juga menunjukkan kepribadiannya yang ramah dan antusias, membuat Mia merasa sedikit lebih tenang tentang bekerja bersama. 

Sebelum pergi kembali ke ruang kerja, Mia mengambil cangkir kopinya di atas meja untuk menghabiskab tegukan terakhir ketika  seseorang menyapanya dari belakang. 

"Hai Mia,"

Mia berbalik dan terjadilah hal diluar kendalinya. Ia terkaget melihat sosok yang berdiri dihadapannya dan tanpa sengaja menyemburkan kopi yang belum sempat ditelannya ke arah cowok yang memanggilnya barusan. 

Nicky Fernando

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sedetik Mia masih ingat dengan jelas betapa hangat genggaman tangan cowok ini atau bagaimana ia  selalu membuatnya merasa istimewa. Orang-orang di sini memanggilnya Kiboy, sesuai username in-game'nya.

Sial. Umpat Mia tersadar kembali sambil mengusap bibir dengan punggung tangan. Ia sudah berusaha sebisa mungkin menghindari momen ini dengan setiap hari pagi-pagi turun sarapan di kantin ketika hanya ada satu-dua orang atau berkelit dari kumpul-kumpul tidak penting namun tetap harus  bertemu kembali dengan lelaki yang mematahkan hatinya beberapa tahun silam dan membuat hidupnya dalam sengsara kelam. Ia muak dan sudah tidak ingin membuka luka lama malahan berniat untuk mengubur semuanya di dasar bumi paling dalam. Tapi ia tahu semua usahanya sia-sia karena sesungguhnya dirinyalah yang belum bisa merelakan keputusan Nicky saat itu. Ia masih sangat marah dan frustasi setiap mengingatnya.

Bagaimana bisa semua ini terjadi? Alasannya sepele. Mia terlambat menyadari bawah tempat ia bekerja ternyata mempertemukannya dengan si brengsek yang bisa dibilang cinta pertama sekaligus patah hati pertamanya. Ia pikir ia hanya akan menjadi tim di belakang layar namun dunia pekerjaan di negara Konoha ini sungguh tidak bisa ditebak. Mia terlanjur menandatangani kontrak kerja, lagian ia sangat membutuhkan uang tambahan untuk menopang hidupnya di ibukota.

Mia tidak menjawab sapaan itu, ia justru buru-buru mengumpulkan barang-barang ke dalam tas dan pergi tanpa sepatah katapun meski beberapa pasang mata mengikuti karena sedikit kegaduhan yang dibuatnya tadi. Ia tidak peduli.

HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang