Happy Reading
•
•
•
•
•
•
•❝ Tidak semua harus berjalan dengan landasan cinta.❞
12.Eirishine
Hari yang cerah meski bersalju untuk bersenang senang. Matahari yang sinarnya sedikit berkurang di ikuti suara suara Ksatria yang tengah berlatih.
Di depan cermin, Aire berdiri dengan balutan gaun panjang berwarna kuning cerah dan jaket berbulu berwarna putih. Rambut panjang nya di hias dengan bando pita besar. Aire tersenyum bahagia karena hari ini akademi nya mengadakan festival yang begitu ia sukai.
Festival Eirishine.
Tak luput juga di samping nya terdapat Divya yang membantu nya bersiap. Divya memakai gaun biru dan sweater rajut dengan motif bunga bunga.
Aire dan teman teman nya berniat berjualan barang barang bekas yang masih layak di pakai. Beberapa barang lama Aire sudah di kemas oleh Divya di peti yang berukuran cukup besar. Ia terlihat begitu cerah dengan gaun kuning polos cerah nya.
Gadis itu dengan semangat memakai pin tanda siswa milik nya sebagai tanda pengenal. Ketukan sepatu boots musim dingin milik nya menjadi irama paginya. Dengan semangat ia menyapa para pelayan yang ia lewati dengan ceria.
Fesitval yang di adakan setahun sekali itu selalu di sambut dengan antusias oleh para siswinya. Festival ini akan mengundang para bangsawan untuk memeriahkan acaranya. Bangsawan yang di undang secara khusus untuk acara amal tahunan akan datang dan membeli apa saja yang di jual di sana. Bahkan tak sedikit dari mereka yang memberikan donasi secara cuma cuma.
Sekolah khusus bangsawan wanita di Kerajaan Eirian. Sekolah elite yang rata-rata siswi nya adalah bangsawan. Sekolah yang sudah berdiri sejak kepemimpinan kaisar pertama negeri Vespera.
"Ayo Divya!!"
Sesampainya di kereta kuda Aire terlihat begitu antusias. Bahkan sepanjang jalan ia terlihat tersenyum lebar. Nero di sampingnya pun sesekali tertunduk karena mengantuk. Sejak beberapa hari terakhir ia begitu serius berlatih demi meningkatkan kemampuan nya. Bahkan ia merelakan waktu tidur nya hingga ia terlihat memiliki kantung mata.
"Nero kita hampir sampai!!" Nero yang hampir terlelap pun kembali segar dan melihat ke arah jendela di mana pagar tinggi terbuka menyambut mereka.
Sudah sangat ramai meski mereka sudah berangkat satu jam lebih awal. Di dominasi para siswi yang sudah bekerja sama menyiapkan barang barang yang akan mereka jual.
Kelompok Aire sendiri sudah terlihat tiga orang tengah menata meja. Tenda tenda warna warni berjajar rapi di lapangan. Serta panggung besar yang akan di gunakan untuk para siswi menampilkan berbagai penampilan menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
VESPERA: Siapa Iblisnya?
FantasíaTerjebak dalam karma membuat Sohan De Lys terpaksa menanggung dosa para leluhurnya. Terlahir dari aliran keturunan suci ternyata tak membuat sebahagia anak anak seusia nya. Tumbuh dengan melihat pertumpahan darah dan peperangan. Hingga mengenal seor...