26. I'll be Damned ✔

173 28 2
                                    

Irina turun dari ranjang setelah seharian hanya bisa terbaring lemah, ia merasa bosan terus-terusan berbaring dan tidak melakukan apa-apa. Saat mulai duduk perutnya masih dalam keadaan sakit yang luar biasa akibat kejadian kemarin malam, dimana tubuhnya dipaksa untuk mengeluarkan janin yang sebenarnya cukup kuat berada di dalam kandungannya.

Irina menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dengan berjalan tertatih dan sesekali memegangi meja atau kursi untuk sekedar berpegangan, sesampai di dalam kamar mandi, Irina mencuci wajahnya terlebih dahulu. Melihat pantulan wajahnya di cermin setelah mengeringkan wajahnya menggunakan handuk, entah perasaannya saja atau di sekitar matanya terdapat kerutan, apa aku setua itu? Pikir Irina.

Ia semakin mendekatkan wajahnya ke cermin, memastikan itu bukan kerutan atau mungkin wajahnya saja yang sedang lelah. Namun tiba-tiba cermin itu pecah seketika, dan yang lebih mengejutkan pecahnya cermin tersebut disebabkan oleh sebuah tangan yang keluar dari dalam cermin. Menarik leher Irina hingga ia tak bisa berteriak karena cengkraman di lehernya sangat kuat.

Tangan berwarna hitam legam seperti hangus terbakar, ada sedikit warna merah seperti habis dilalap oleh api di beberapa bagian tangan itu. Irina mulai kehabisan nafas, ia berusaha untuk terlepas dari cengkraman tangan itu dengan menarik tubuhnya sekuat mungkin. Ia pikir akan segera terlepas.

Tapi seketika sosok Lucy dengan tubuh hangus terbakar keluar dari cermin itu dan berteriak kencang ke arah Irina,
"Dasar pembunuh!"
Suaranya begitu nyaring dan melengking hingga membuat telinga Irina terasa sakit, sembari mengatakan itu sosok Lucy mendorong tubuh Irina sekuat mungkin hingga membentur ke tembok dan terjatuh ke atas lantai.

Menyebabkan kekacauan dimana benda-benda yang ada di sekitar situ menjadi hancur seketika, Irina terbatuk setelah bisa menghirup udara kembali dan mengisi paru-parunya yang mengepis. Sembari memegang tenggorokannya sendiri merasakan masih ada bekas cengkraman di sana.
Irina terkjut ketika pintu kamar mandi terbuka dengan paksa, ia menoleh dan mendapati Noah berdiri di ambang pintu melihat ke arahnya.

"Apa yang terjadi? Aku dengar suara ribut-ribut dari luar." Noah segera membantu Irina untuk berdiri, sementara Irina terdiam melihat ke arah cermin yang sama sekali tak berubah bentuknya dan tidak pecah sama sekali. Sambil menujuk ke arah cermin dan melihat pantulan dirinya sendiri yang dipeluk oleh Noah.

Irina merasa dirinya sudah gila!

"Apa yang kau lihat?" Tanya Noah mengetahui kediaman Irina ditambah raut wajah wanita itu yang seolah kebingungan.
"Sosok Lucy keluar dari cermin itu!" Irina menunjuk ke arah cermin.
"Hmm, apa yang dia lakukan?" Tanya Noah lagi.
"Dia mencekik leherku, lalu mendorongku dengan kuat hingga aku terjatuh." Jawab Irina.

Noah yang paham betul bagaimana cara kerja dunia Iblis, tak menyalahkan Irina dan menganggap Irina hanya berhalusinasi. Ia harus bersiap-siap akan apa yang terjadi selanjutnya.
Noah mengusap lembut bahu dan lengan Irina menenangkan wanita itu, kini mungkin sosok Iblis itu akan bermain dengan pikiran manusia dan membuat manusia merasa bersalah serta berhalusinasi, hingga menyebabkan bunuh diri. Sama seperti Ibunya dulu, Mary.

"Tenangkan dirimu dulu!" Kata Noah, ia baru saja mau menuntun Irina berjalan. Namun sepertinya Irina masih sulit berjalan apalagi dengan benturan keras yang ia alami barusan, hingga akhirnya Noah menggendong Irina ala bridal style menuju ranjangnya kembali.

"Bagaimana perasaanmu?" Tanya Noah menyelimuti sebagian tubuh Irina, melihat raut wajah Irina, sepertinya pucat di wajahbya bukan hanya disebabkan oleh rasa sakit di tubuhnya. Tapi juga ada perasaan takut.
"Lucy bilang aku seorang pembunuh." Kata Irina, Noah hanya bisa menghembuskan nafas kasar sembari menggeleng lemah.

"Aku akan meminta seseorang untuk menjagamu, jangan sampai kau sendirian dimana pun. Meski di dalam kamar mandi, bisakah kau lakukan itu untukku?" Pinta Noah, Irina hanya mengangguk meski pikirannya melayang entah kemana.
Noah kemudian pergi mencari seorang pelayan di gedung ini untuk menemani Irina seharian penuh.

The Man from The CultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang