𝗗𝗮𝘆 𝟭𝟳 - Dirty Talk

7K 194 2
                                    

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Character :
SAMATOKI AOHITSUGI
- Hipnosis Mic -

Character :SAMATOKI AOHITSUGI- Hipnosis Mic -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Sebuah fakta yang lucu, saat Samatoki tinggal satu rumah bersama pria paling berbahaya di Jepang. Pria aneh yang terobsesi dengan bunuh membunuh. Membuat kehidupannya jauh dari kata membosankan.

Dengan tubuh yang kaku dan pegal, Samatoki kembali ke rumah. Berusaha mengalihkan perhatian dari [Name] dengan setumpuk piring kotor yang tergeletak di dekat wastafel. Dia melepas sepatu sebelum mulai melakukan pekerjaannya.

Mencuci piring membuat pikirannya tenang. Terlalu tenang hingga tak menyadari sosok yang coba dihindarinya telah menyelinap ke dapur dan berdiri di belakangnya.

Samatoki menegang saat merasakan sepasang lengan besar melingkari pinggangnya dan mendorongnya hingga ke pinggir counter.

"Aku ingin membunuhmu, Samatoki,"
[Name] menggeram. Mengendus tulang selangka dan leher si surai putih. Mafia keji itu tak berkata apapun. Napasnya terengah-engah saat mencoba untuk tetap tenang. Dia sedang tidak berminat meladeni [Name].

"Kupastikan akan melakukannya nanti. Kau tahu itu, kan." [Name] menghela napas dalam-dalam. Menancapkan jari-jarinya ke pinggul Samatoki dan meletakkan dagu di atas bahu pria itu sembari menunggu jawaban.

Samatoki mendengus. "Ya, aku tau," jawabnya dengan suara kecil.

"Mmm, bagus," gumam [Name] dengan mata terpejam. Bibirnya menyentuh kulit lembut di bawah telinga si surai putih. "Kau ingin tahu bagaimana aku akan melakukannya, sayang?"

Kali ini [Name] tidak menunggu jawaban, hanya menggerakkan tangan untuk menyelinap ke kemeja Samatoki dan mengelus kulit lembutnya dengan sensual. Si surai putih mencoba lepas dari pelukan [Name], tapi usahanya sia-sia saat pria itu menekannya lebih keras.

"Aku akan membuatmu berdiri di depan cermin. Lalu memberi perintah 'Jangan berpaling dan jangan berhenti menatap dirimu sendiri'."

Samatoki menahan erangan saat sebuah jari melingkari putingnya. Mencubit, memijat, dan memainkan benda itu hingga mengeras. Satu sapuan dari lidah hangat di cuping telinga membuat kakinya hampir goyah.

𝗞𝗜𝗡𝗞𝗧𝗢𝗕𝗘𝗥 𝟮𝟬𝟮𝟯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang