𝗗𝗮𝘆 𝟯𝟭 - Creampie

3.9K 145 1
                                    

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Character:
ZHONGLI
- Genshin Impact -

Character:ZHONGLI- Genshin Impact -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

"Belum selesai juga?" Kepala Zhongli mengintip dari balik pintu ruang kerja.

[Name] menoleh dan tersenyum sesal. "Iya, tinggal sedikit lagi. Hanya perlu mengecek barang pesanan untuk stok gudang."

Zhongli berjalan mendekati [Name], menangkup pipinya dan mencium pria itu. "Kau tidak lelah?" Dia membiarkan si surai hitam menarik tubuh nya ke pangkuan.

[Name] berpikir sesaat sebelum menunjukkan wajah memelas, "Aku lelah." Dia menyandarkan kepala di bahu Zhongli dan menikmati usapan di rambutnya. "Kau tidak ingin memberiku hadiah karena sudah bekerja keras hari ini?"

Zhongli tampak berpikir keras. Lalu pada akhirnya memilih untuk melepas kancing bajunya, sukses membuat [Name] mematung di tempat. Dia pikir akan mendapat ciuman, tapi ternyata...

Pikiran Zhongli agak liar ya, batin pria itu.

Setelah Zhongli telanjang bulat, dia kembali ke pangkuan [Name] dan meletakkan tangan pria itu di dadanya. "Silahkan."

[Name] hampir terbatuk mendengarnya, "Kau yakin mau melakukannya di ruang kerjaku, tidak ingin menunggu sampai rumah?"

"Tapi aku sudah telanjang, kau mau aku berjalan telanjang sampai rumah?" Tentu saja tidak.

[Name] menelan ludah. Mulai meraba dan memainkan puting Zhongli, telinganya sedikit memerah mendengar dengusan napas berat dan erangan pria di pangkuannya ini.

Tangannya naik ke atas, menarik leher pria itu untuk menyatukan bibir mereka. Ciuman panas pun terjadi. Tidak ada tempo cepat atau gairah yang berapi-api. Keduanya menikmati sentuhan dari kulit ke kulit dengan hikmat.

"Mmh~" Zhongli menekan pantatnya dan menggeliat pelan, mencoba membangunkan kemaluan [Name] yang berbalut celana kain.

Napas Zhongli tersendat saat tangan [Name] mulai mengembara. Menggerayangi kulitnya, dari pinggang, turun ke perut, dan pinggul, lalu turun lebih rendah lagi.

"Ahn!"

[Name] menyeringai mendengar erangan sang Geo Archon saat tangannya menangkup kelamin nya, lalu dengan perlahan mulai menggodanya. Menggerakkan jari itu ke atas dan ke bawah, sampai napas pria itu menjadi kacau dan terengah-engah.

Hingga Zhongli merasa tidak bisa menahannya lagi. Dia beranjak dari pangkuan [Name] lalu berjongkok di antara kaki pria itu. Menarik kejantanan yang telah keras lalu memberi blow job untuk melumasi kejantanannya.

"Oh shit," [Name] mendongakkan kepala dan meremas kepala Zhongli. Lima menit terasa seperti berjam-jam karena kemampuan menakjubkan dari lidah pria itu.

"Cukup," dia sudah tidak tahan lagi. Mereka sangat jarang bertemu dan hampir tidak pernah bermesraan selama sebulan terakhir. Gairah yang terpendam kini meluap ke permukaan seperti lava yang mendidih.

Keadaan Zhongli tak jauh berbeda darinya. Dia haus akan sentuhan [Name]. Dia segera bangkit, memagut lidah selama beberapa saat sebelum duduk menghadap [Name]. Menggesekkan klitorisnya pada penis si surai hitam dengan putus asa.

Tangannya menggapai kejantanan itu, lalu mengarahkannya pada vagina yang berdenyut kacau. "Hahh!" Zhongli memejamkan mata, baru kepala penis dan dia sudah merasa penuh.

[Name] mengelus pinggang dan menciumi bahunya. "Jangan buru-buru."

Dia mengangkat dan menurunkan tubuh Zhongli, perlahan menekan kemaluannya untuk menelan kejantanannya. Setiap kali hal itu terjadi, Zhongli akan mengerang dan menjerit seperti wanita di malam pertama mereka.

Tubuh sang Geo Archon akan bergetar setiap kali [Name] menggoda putingnya. "Ahh, hahh!"

[Name] mengusap sisi tubuhnya dengan lembut saat mulai memompa penisnya keluar masuk secara perlahan. Menggesek titik manisnya di setiap dorongan.

Zhongli memejamkan mata, dia bisa merasakan setiap urat dan tonjolan penis [Name] saat berada di dalam dirinya. "[Name]..."

Si surai hitam meletakkan kedua tangan di bawah paha Zhongli dan berkata, "Aku akan mengangkat mu," spontan sang archon melingkarkan lengannya di leher pria itu.

Zhongli hampir tersedak. [Name] menekan tubuhnya ke sofa dan mulai menggoyangkan pinggul dengan tempo lambat. Dia bisa merasakan vaginanya ditembus lebih dalam.

Zhongli melempar kepalanya ke belakang dengan mulut terbuka lebar. Pahanya gemetar di setiap dorongan, kemaluannya berdenyut tak terkendali seolah merespon rangsangan [Name] dengan senang.

Dia hanya bisa terisak, berbaring tak berdaya sembari menunggu pelepasan yang semakin dekat. "Akh! Emngh ohh ah haahh!" Zhongli menahan napas begitu [Name] menumpukan tubuh padanya, membuat tusukan di bawah menjadi semakin dalam.

Erangannya tergagap, dia meremas bahu [Name] dan menggeleng kuat-kuat. "Nghh aah ha! Ah ah ah aaaahhh!" Tubuhnya menegang dan gemetar karena pelepasan.

[Name] menarik kejantanannya keluar. Dia mencium bibir Zhongli dan menuntunnya yang masih belum turun dari ekstasi menuju posisi selanjutnya.

[Name] duduk bersandar di sofa, memangku Zhongli yang tengah memunggunginya. Pria itu memasukkan kembali kejantanan [Name] ke dalam dirinya dengan tubuh yang masih gemetar. Helaan napas panjang dan berat keluar begitu kejantanan itu masuk sepenuhnya.

"Sial, sial, [Name] ahh!" Zhongli membiarkan kedua kakinya terbuka di atas sofa.

[Name] memegang pinggangnya dan mulai menggerakkan pinggul dengan pelan, sebelum mulai mempercepat temponya. Zhongli mendongakkan kepala dengan mulut terbuka sembari memegangi perutnya, dimana dia bisa merasakan benjolan kulit saat [Name] menekan kejantanannya ke dalam.

"Aghm mffhh ahh!" Zhongli terus menggumam kan kata-kata tak jelas saat [Name] mendorong pinggulnya seperti piston.

Pinggul Zhongli sendiri menggeliat gelisah, mencoba menghindari namun juga mendekat pada tusukan [Name]. Meski mencoba menghindar pun, tangan besar di pinggangnya tak akan membiarkan hal itu.

"Morax..." Mata Zhongli terbuka lebar. Bisikan rendah dari [Name] tepat di telinganya membuat darah ditubuhnya berdesir hebat.

[Name] membenamkan wajah di bahu sang Geo Archon. Tempo dorongannya menjadi semakin tak teratur karena rasa panas yang berkumpul di pelvis-nya. Cengkeraman pada pinggul Zhongli mengerat begitu dia mencapai pelepasan.

Sprurtt

Sekali lagi tubuh Zhongli tersentak dan menegang. Dia mengerang dengan begitu kencang sebelum akhirnya jatuh di atas tubuh [Name] karena tak kuat menyangga tubuhnya.

Zhongli menggigit bibir begitu kejantanan [Name] meluncur keluar dari kemaluannya. Vagina itu terus berdenyut hingga mendorong cairan putih mengalir keluar dari liangnya.

[Name] menarik wajah Zhongli, menyatukan bibir mereka dan terus memagut lidah. Mendorong pria di pelukannya dan menahannya di sofa. Meresapi sisa-sisa gairah yang ada.

Awalnya, [Name] ragu untuk menghentikan ciuman, tapi begitu melakukannya, dia langsung menempelkan dahinya ke dahi sang archon dan mencium hidungnya.

"Morax," bisik [Name] dengan napas tersengal, "Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu," Zhongli balas berbisik lalu memeluk tubuh pria kesayangannya.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

VALTYN @ MORE
1 4 | 0 7 | 2 0 2 4

𝗞𝗜𝗡𝗞𝗧𝗢𝗕𝗘𝗥 𝟮𝟬𝟮𝟯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang