Bab 03 || Penolakan

20 8 20
                                    

"Tidak ada kesuksesan tanpa gagal. Terkadang, terjatuh adalah batu loncatan menuju pintu keberhasilan."

~Taruhan Cinta Badboy Tampan (75 Hari Untuk Nayra) Bab 03~

***

Nayra menatap tidak percaya pada orang-orang yang begitu bersemangat menyorakinya. Membawa atensinya ke sekeliling, pandangan mata gadis itu berakhir pada sosok yang saat ini sedang berlutut di hadapannya. Entah apa yang terjadi, secara tiba-tiba seseorang mendatangi dan melamarnya.

"Terima!"

"Terima!"

"Terima!"

Cuitan dari orang-orang terdengar saling bersahutan. 'Apa yang harus aku lakukan? Siapa laki-laki ini? Kenapa tiba-tiba dia meminta aku untuk menikah dengannya?' Berbagai macam pertanyaan muncul memenuhi kepala Nayra.

Cukup lama, bertarung dengan pikirannya sendiri, Nayra menegakkan tubuhnya kemudian menghela napas dalam-dalam. "Maaf, saya tidak bisa menerima lamaran kamu. Permisi." Buru-buru, perempuan bercadar itu pergi dari tengah-tengah kerumunan. Ungkapan kekecewaan dari para penonton mengetuk rungu Nayra. Meski begitu, ia memilih tidak menghiraukan dan tetap melangkah menjauh mencari tempat teraman.

Di tempatnya, Bara tercengang. Setelah apa yang dia lakukan, Bara tidak menyangka akan mendapatkan penolakan seperti ini. Seumur-umur, baru kali ini Bara melihat ada seorang perempuan yang tidak tertarik padanya. Mengingat bagaimana gadis-gadis di sekolah yang silih berganti berlomba-lomba untuk mendapatkan hatinya. Namun, baru saja perempuan berpenampilan aneh yang tidak dikenalinya dengan enteng justru menolak lamarannya.

"Gila! Benar-benar gila! Gue enggak nyangka lo bakalan benar-benar ngelamar cewek tadi, Bar." Sembari berjalan menghampiri Bara sambil berseru. Tidak sendirian, di belakangnya, terdapat Bimasena, Zafar dan Devandra yang juga sedang mengikuti.

Keempat cowok itu menghentikan langkah mereka secara kompak tepat di dekat Bara yang masih berlutut di tempatnya. Membawa atensinya ke sekeliling, mereka mendapati suasana di sekitar yang telah sepi. Padahal, sebelumnya ramai orang berbondong-bondong menyaksikan lamaran tiba-tiba yang dilakukan oleh pemimpin mereka itu.

Menghela napas pasrah, Bimasena merasa prihatin terhadap nasib buruk yang menimpa Bara. Pasti cowok itu terkejut dengan penolakan yang dia dapatkan. Ayolah, mereka sudah bersahabat cukup lama. Ada banyak hal yang ia dan teman-temannya ketahui tentang Bara.

Pemimpin mereka yang satu itu, memang begitu gigih terhadap apa yang dia inginkan. Bukan hanya itu saja, Bara juga tipe seseorang yang menjaga betul nama nama baiknya. Dia tidak akan membiarkan orang-orang menganggap rendah dirinya dan akan melakukan apa pun sampai tidak ada lagi orang yang meremehkannya.

Lalu, baru saja dia mendapat penolakan secara telak. Jujur saja, baik Bimasena, Arvi, Zafar ataupun Devandra tidak menyangka akan melihat momen memalukan ini. Mereka terlalu meremehkan perempuan asing tadi dan mengira semua kaum hawa akan bertekuk lutut di bawah kendali seorang Bara Bintang Semesta.

"Bara ditolak, njir—" Zafar langsung mengatupkan kedua bibirnya begitu mendapati Bimasena yang menatapnya dengan sengit. "Lo sengaja banget mau buat Bara emosi!" desis cowok itu dengan suara selirih mungkin.

"S-sorry. Bim, mulut gue lemes." Zafar segera mengulum bibirnya dan menutup mulutnya rapat-rapat.

Perlahan, Bara bangkit dari berlutut. Menegakkan tubuhnya, dia menatap sahabat-sahabatnya satu-persatu. "Barusan gue ditolak?" Pertanyaan bodoh itu terlontar begitu saja dari mulut laki-laki itu.

Mati-matian, Arvi, Bimasena dan Zafar mati-matian menahan tawanya agar tidak pecah. Bagaimana bisa, sosok Bara yang terbiasa tampil garang, gagah dan penuh dengan wibawa itu saat ini justru terkesan seperti seseorang yang baru saja dicampakkan. Benar-benar di luar dugaan!

Taruhan Cinta Badboy Tampan (75 Hari untuk Nayra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang