seven

68 7 2
                                    

"astaga apa apaan ini???!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"astaga apa apaan ini???!!"

"sudah mami bilang jangan pakai gell rambut terlalu banyak, kau semakin jelek dengan rambut klimis mu itu!" teriak chitta kepada haiden yang datang dengan rambut klimis nya.

"jahat sekali!" haiden mengerucutkan bibirnya karena ucapan sang mami.

"ck, sini mami rapikan." chitta menarik haiden unduk duduk disebelahnya lalu merapikan rambut haiden.

"memang apa salahnya rambut seperti ini? padahal keren." tanya haiden, sedangkan chitta masih sibuk merapikan rambut haiden.

"tidak keren sama sekali, kau seperti lelaki tua atau lelaki culun, dan pemakaian gell rambut terlalu banyak juga tidak bagus untuk rambutmu." omel chitta.

"setidak keren itukah?"

"menurutmu?"

.

"jeno! mark! kalian kemana saja astagaa! ayo cepat bersiap siap! kalian tidak melihat semua orang sudah rapi kecuali kalian?!"

theo berkacak pinggang melihat kedua anaknya baru menampakkan diri, padahal semua orang sudah siap untuk pergi ke mall sesuai yang direncanakan.

jorveno dan mark yang melihat theo langsung mengangguk dan lekas bersiap siap.

"jeff, anakmu membuatku stresss!" ucap theo berdiri disamping jeff dengan tangan yang memijat pelipisnya.

"anak kita, sudahlah sebaiknya kita berkumpul dengan yang lain."

"kau saja, aku masih ingin merapikan sesuatu." theo langsung berjalan menjauhi jeffrey.

.

"kel, jangan berjalan hilir mudik seperti itu, kau mau kemana memangnya?"

"em? tidak tau.. kelvin ingin membantu, tapi bingung ingin membantu apa.." kelvin menjawab pertanyaan dari bundanya.

"kel sebaiknya duduk saja, okay? tidak perlu membantu." bujuk winni yang diangguki oleh kelvin.

"dan jangan lupa siapkan barang barang yang ingin kau bawa." winni lekas berlalu pergi, sedangkan kelvin hanya terduduk di sofa dengan lemas.

"aku bosan.." gumam kelvin.

yufen yang sedari tadi berdiri di samping lemari hanya tersenyum gemas saat melihat interaksi sang suami dengan anaknya.

— • —

"mamii ayo beli ice cream!!"

"kita sarapan dulu nanti setelahnya baru kau bisa makan cemilan sepuasmu."

"emmm okaayy.."

sesuai rencana, ketiga keluarga itu sedang sarapan disalah satu restoran yang ada di mall ini.

"wahh makanannya enak sekali." winni berkomentar yang disetujui oleh chitta dan theo, sedangkan yang lain fokus dengan makanan mereka.

"kau benar, katanya ini adalah makanan khas kota ini." theo.

mereka semua makan dengan lahap, sesekali mengobrol kecil. kecuali jorveno yang makan dengan malas, seperti tidak berselera.

makanannya memang enak, ia akui. tempatnya juga cantik dan bersih. tapi pemandangan nya saat ini membuat nafsu makannya hilang.

mungkin jika kalian melihat pemandangan yang dilihat jorveno, maka kalian tidak akan berselera makan juga.

"kota ini aneh." batin jorveno.

"pengunjung nya lumayan banyak. padahal  kudengar kota ini jarang dikunjungi orang, tapi sejauh ini aku melihat banyak orang, mungkin karena ini masa masa liburan." chitta.

"mungkin saja, dan suasananya sangat damai, tidak seperti di kota kita yang pasti nya sedikit berisik ketika banyak orang." winni.

"mungkin kota ini dipenuhi oleh orang introvert." canda theo dengan sedikit kekehan diakhir.

tanpa tau bahwa kenyataannya orang disini sangat lah sedikit, kebanyakan dari mereka semua bukanlah manusia.

dari pandangan jorveno sendiri, ia melihat sedikit manusia disini, dan lainnya adalah makhluk tak jelas dengan bentuk anehnya.

itu alasan mengapa nafsu makannya hilang, karena sedari ia keluar dari mobil, ia sudah melihat makhluk mengerikan yang wujudnya aneh dan kotor.

menjijikkan.

bahkan meja sebelah mereka penuh dengan makhluk yang salah satunya tidak mempunyai organ yang lengkap atau badannya yang bolong atau terbelah.

kasir dan pelayan disini memang manusia, makanannya juga normal, tidak aneh sama sekali. tapi tetap saja melihat pemandangan menjijikkan seperti itu bisa membuat siapa saja muntah.

untung saja sejauh ini tidak ada aroma aneh atau aroma busuk yang tercium, jika ada mungkin jorveno akan sakit.

"jen, kenapa kau tidak memakan makananmu?" tanya mark yang ada disampingnya.

"kenyang."

"dude, bahkan setengah dari piringmu saja belum habis. apa tidak enak?"

"enak, aku hanya sedang diet." jawab ketus jorveno, mark hanya mengangguk paham dan lanjut memakan makanannya.

"ah.. sial."

.
.
.
.
.

— TBC —

n : how this chap?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

n : how this chap?

see u next chapter hh..
anw don't forget to vote and comment
thank youu -3-

penginapan, nomin. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang