Siang tadi aku mengamati satu anak manusia yang begitu indah.
Tawa yang selalu menjadi canduku, bibir pink alami yang selalu tersenyum lebar, juga bening teduhnya matanya kala menatap.
Ah bahkan rasanya aku sudah kehilangan kosa kata, kala ingin mendiskripsikan dirinya.
Ntah bagaimana Tuhan menciptakannya, hingga ia selalu terlihat sempurna Dimata ku.
Sayangnya, karena ia terlalu sempurna itu aku tidak bisa menggapainya.
Sekedar untuk ku ajak bicara saja rasanya tak mampu ku lakukan.
Sedalam apapun perasaan ini tidak akan pernah terbalaskan.
Karena dihatinya, ada seseorang yang ia simpan begitu rapi.
Kalteng, 23 Oktober 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Pena
PoetryKita berdua terlalu naif hanya untuk sekedar saling mengungkapkan. Dan tulisan ini adalah sebuah ungkapan tentang rasa yang tak pernah terucap.