Aku pernah menemukan satu mawar cantik yang tumbuh di atas tebing.
Mawar itu begitu indah, kelopak-kelopak nya yang nyaris mekar sempurna juga warnanya yang begitu memikat hati.
Rasanya aku ingin sekali memiliki mawar itu, untuk sekedar ku bawa pulang lalu ku simpan.
Sayangnya tebing itu terlalu tinggi dan aku sendiri pun tidak bisa memanjat.
Aku terus memandangi mawar itu, aku akan segera pergi dari hutan ini. hanya ada dua pilihan yang pertama membiarkan mawar itu tetap di sana tanpa ada pemiliknya atau memanjat tebing tinggi itu untuk memiliki mawar yang tumbuh di atas sana.
Dan akhirnya aku lebih memilih untuk memanjat tebing itu dengan bantuan batu kecil yang menempel pada tebing tinggi itu.
Saat selangkah lagi hendak menggapai mawar itu tangan ku terkena duri-durinya yang tajam, agak nya aku terlalu bersemangat hingga aku lupa mawar cantik itu memiliki duri yang tajam.
Dan yang lebih parahnya lagi aku terpeleset dari atas tebing tinggi itu saat hendak mencabut satu duri ditangan ku.
Hal yang paling mengesankan ternyata di bawah sana terdapat batu-batu yang cukup tajam.
Aku terlalu antusias untuk memilikinya hingga tak memikirkan resikonya, tapi ini semua bukan tentang mawar kamu pasti paham kan.
24 Oktober 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Pena
PoetryKita berdua terlalu naif hanya untuk sekedar saling mengungkapkan. Dan tulisan ini adalah sebuah ungkapan tentang rasa yang tak pernah terucap.