Jevan tidak tau apa dia harus menyesali keputusannya memberikan seekor anak kucing pada anaknya atau tidak.
Sudah tiga hari sejak mereka kedatangan anak kucing menggemaskan itu dan sudah tiga hari juga Jevan merasa hidupnya tidak tenang. Saat sedang makan tiba-tiba saja kucing kecil itu ada di kakinya atau ketika sedang bersantai di halaman belakang rumah kucing kecil itu akan menghampirinya.
Jevan juga tidak tau kenapa kucing kecil itu sangat menempel padanya padahal dia selalu mengusirnya setiap kali mendekat.
Seperti....
"KINARAAA TOLONGIN AKU RAAA."
Seruan Jevan terdengar dan membuat Kinara bergegas menghampirinya. Dan wanita itu hanya bisa tertawa ketika melihat mochi yang naik ke atas meja dan duduk diatas laptop yang tengah Jevan gunakan untuk bekerja.
Kucing kecil itu selalu saja mengganggu suaminya.
"Turunin aja sayang dia enggak bakal gigit kamu kok," kata Kinara sambil tertawa kecil.
Jevan menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dia berlari ke arah Kinara dan meminta istrinya untuk menyingkirkan kucing pengganggu itu.
"Ra sumpah apa aku balikin aja ya ke Raga..."
"Heh! Kamu mau Azel nangis?" tanya Kinara yang membuat Jevan langsung cemberut.
Sambil tertawa Kinara menurunkan mochi dari atas meja.
"Kenapa dia suka gangguin terus sih?" gerutu Jevan.
"Dia enggak bakal gigit kamu Jevan, kenapa takut coba? Padahal mochi lucu banget gini," kata Kinara sambil tertawa pelan.
"Aku enggak takut cuman geli," elak Jevan.
"Apa bedanya??????" tanya Kinara.
"Ya pokoknya be.... anjing kenapa nempel terus sih?!" Jevan berseru kuat sambil menghindar ketika kucing kecil itu kembali menempel di kakinya.
Kinara tertawa melihat reaksinya. Kemudian dia menunduk dan mengangkat mochi lalu membawanya ke halaman belakang rumah agar dia bermain di sana.
Setelah itu Kinara kembali menghampiri suaminya yang terlihat lega setelah mochi tidak ada di dekatnya.
"Udah. Sekarang kamu bisa lanjutin kegiatan kamu," kata Kinara sambil tertawa kecil.
"Jangan ngeledek." Jevan terlihat kesal karena Kinara terlihat sekali seperti sedang mengejeknya.
"Siapa yang ngeledekin kamu???" tanya Kinara tak terima karena dituduh oleh suaminya.
"Pokoknya kalau Azel lagi sekolah dia jangan dibiarin keliaran di dalem," kata Jevan.
Kinara hanya bergumam pelan sebagai tanggapan. Kemudian dia melihat Jevan yang mengulurkan tangan padanya.
Hal itu membuat Kinara tersenyum dan menyambut uluran tangan itu. Setelah duduk dipangkuannya Jevan memeluknya dengan sayang dan membuat Kinara tertawa pelan.
"Kenapa?" tanya Kinara.
"Enggak papa," katanya pelan.
"Yaudah sana lanjut lagi," kata Kinara yang dijawab dengan gelengan singkat oleh Jevan.
"Mau ngisi tenaga dulu. Mau pelukan sama kamu," ujar Jevan.
Kinara tertawa. Dia menatap Jevan ketika pria itu melepaskan pelukannya.
"Sayang banget ya sama Azel?" tanya Kinara sambil mengusap pipi Jevan dengan sayang.
"Kamu sampai nurutin keinginan dia untuk pelihara kucing padahal kamu enggak suka," kata Kinara.