1.4

43 6 0
                                    


"Tidak," jawab Lucas singkat sambil masih menatap televisi.

Renjun cemberut mendengarnya.

"Bukan tidak tapi belum. Tunggu dan liat saja nanti." kata Renjun sebelum ikut duduk dan menonton TV.

"Lucas," panggil Renjun setelah terdiam beberapa saat.

"Apa?" jawab Lucas.

"Aku lapar," kata Renjun sambil memegangi perutnya.

Lucas menoleh untuk melihat Renjun.

"Kamu bisa masak? Pergi ke dapur dan masak sendiri apa yang kamu mau. Aku malas," kata Lucas lagi.

Renjun bangkit dan pergi ke dapur. Membuka kulkas untuk mencari bahan untuk memasak makan malam. Tenyata ada banyak bahan mentah segar di kulkas.

Renjun lalu memasak menu sederhana untuk makan malamnya dan Lucas.

Lucas sendiri berbaring di sofa sambil menonton TV.

Menyadari bahwa Renjun telah pergi cukup lama, jadi dia bangkit dan berjalan ke dapur.

Lucas terdiam saat melihat sosok kecil bercelemek itu sedang berdiri di depan kompor.

Renjun yang mendengar suara Lucas masuk tersenyum.

"Aku melihat celemekmu dan memakainya," kata Renjun sambil tersenyum.

"Oke, tidak masalah. Apa yang sedang kamu lakukan?" Lucas bertanya ketika dia melihat sup bening tahu dan udang dan juga daging cincang bawang putih di meja makan. Dia juga melihat bagaimana Renjun sedang menggoreng cumi tepung.

"Yah, aku sedang menunggu nasinya matang. Begitu nasinya matang, aku berencana akan memanggilmu. Dan, cumi tepung juga hampir selesai," kata Renjun.

Lucas memandang sosok kecil itu dengan tidak percaya. Renjun berbalik untuk melihat Lucas lagi.

"Hei, kamu takjub, apa kamu mulai tertarik padaku? Aku seorang ibu rumah tangga yang baik kan? ," ucap Renjun sinis.

"Hei, bagaimana kalau ini semua tidak sesuai dengan penampilannya? Bagaimana kalau aku memakannya dan terkena diare?" Lucas menggoda Renjun.

"Bukankah aku tinggal mengantarmu ke rumah sakit." Kata Renjun sekenanya.

"Oh, duduk lah. kalau aku sudah selesai di sini, aku akan duduk bersamamu dan menyajikan makanan untukmu," kata Renjun sambil mematikan kompor gas.

Renjun meletakkan cumi tepung di piring dan meletakkannya di atas meja.

Lucas lalu duduk menunggu. Aroma makanan di hadapannya cukup menggugah selera.

Renjun lalu meletakkan nasi ke mangkuk untuknya dan Lucas. Mereka duduk di kedua sisi meja, Lucas melihat makanan di depannya sebelum mengambil sup untuk dicicipinya.

Renjun menatapnya dengan penuh semangat.

Lucas mencicipinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Bagaimana?" Renjun bertanya dengan cepat ketika dia melihat Lucas telah menyelesaikan ujiannya.

"Hmm... bisa dimakan," kata Lucas.

Renjun mengerutkan kening.

"Brengsek, aku tahu itu bisa dimakan. Aku ingin tahu apakah itu enak atau tidak," kata Renjun terdengar kesal.

Diam-diam Lucas terkekeh sendiri saat melihat ekspresi Renjun.

"Berhentilah memasang wajah seperti itu. Semuanya enak," kata Lucas.

LuRen, Love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang