Sialan! Lepaskan aku, aku akan keluar dari air." Renjun dengan enggan setuju, karena dia memperhatikan kelompok Hyunjin. Lucas mengalah, meraih kemeja Renjun dan menariknya keluar dari air."Brengsek, kenapa aku harus selalu bermain dengan brutal setiap saat," gumam Lucas, mengikuti di belakang Renjun ke lokasi tenda.
“Beraninya kamu menghindariku, bajingan kecil,” kata Lucas sambil mengikuti Renjun ke tenda.
"Siapa yang menghindarimu, bodoh?" Renjun berkata tanpa menoleh ke arah Lucas.
Renjun berjalan menghampiri Haechan, yang hendak mandi.
"Haechan, aku ikut denganmu," kata Renjun dengan wajah masam.
Saat Lucas ingin mengikuti Renjun, Mark meminta Lucas untuk mengambil tenda dan memasangnya di sebelah tenda milik Haechan dan Renjun terlebih dulu. Membuat Lucas akhirnya terpaksa membiarkan Renjun hanya berdua dengan Haechan pergi ke kamar mandi.
Lucas mengambil tenda didalam mobil. Dia lalu membantu Mark mendirikan tendanya disamping tenda milih Renjun dan Haechant. Tenda selesai dalam waktu singkat. Keduanya sudah ahli dalam hal semacam ini.
"Apakah kamu pergi dan bermain dengan Renjun di air?" Mark mencoba bertanya pada temannya.
"Bagaimana menurutmu? Aku terpaksa masuk dan menyeretnya yang keras kepala dan badak untuk keluar dari air," gerutu Lucas dengan ekspresi kesal.
“Apakah kamu serius tentang dia? Sebenarnya kamu tidak perlu khawatir tentang dia,” tanya Mark.
Lucas terdiam beberapa saat.
"Bajingan kecil itu, meskipun dia badak, dia tetap membuatku pusing. Aku kasihan padanya," kata Lucas dengan suara rendah.
"Jadi, apakah kamu merasa kasihan padanya, atau ada hal lain?" Hari bertanya.
Lucas menghela nafas ringan.
"Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya padamu. Menurutku pria pendek ini mempermainkan emosiku. Dia badak dan sering kali bertingkah menjengkelkan, tapi aku tidak ingin meninggalkannya seperti orang lain. Meski aku baru saja bertemu dia beberapa waktu yang lalu, dia berhasil membuatku merasa seperti ini," kata Lucas dengan suara tegang.
Lucas mencoba yang terbaik untuk menjelaskan kepada Mark bagaimana perasaannya terhadap Renjun saat ini.
"Oh, aku mengerti. Beberapa hal tidak memerlukan alasan, tapi kamu bisa merasakannya. Menurutku kamu sebaiknya mandi dan berganti pakaian. Kamu akan mati karena kedinginan," kata Mark.
Lucas mengambil barang-barangnya dan segera menuju kamar mandi. Lucas melihat Haechan, berdiri bersama sekelompok orang yang sedang bermain air bersamanya dan Renjun. Namun, dia tetap mengawasi Renjun yang baru saja membuka pintu kamar mandi.
"Aku sudah selesai," kata Renjun.
"Tapi aku belum," suara Lucas menyela. Haechan dan Renjun sama-sama menoleh untuk melihat.
"Kalau begitu, mandilah. Kenapa kamu memberitahuku?" kata Renjun.
"Kau harus mandi bersamaku, bajingan pendek. Kemarilah, Badak," kata Lucas sambil menyeret Renjun ke dalam bilik kamar mandi yang sama yang dipakai oleh Renjun tadi.
"Sialan, Lucas... Lepaskan. Yaaaaak... Aku baru saja mengganti pakaianku," teriak Renjun saat Lucas mengunci pintu setelah menariknya ke dalam.
"Mandi lagi," ucap Lucas sebelum mengambil pakaian basah yang dipegang Renjun dan melemparkannya ke lantai kamar mandi.
"Kau bisa mandi sendiri, bajingan. Dasar bajingan... Mmm..." Renjun membuka mulutnya untuk mengumpat namun dibungkam oleh ciuman kasar Lucas.
"Ehmmm... Mmm..."
KAMU SEDANG MEMBACA
LuRen, Love story
RandomRenjun tidak pernah menyangka dia akan jatuh cinta dengan Lucas pada pandangan pertama. spin off 'Aku mencintaimu sangat... Sangat brutal'