Short Story Yuju

Bad Blood (Intro)

Perhatian!!! Cerita ini hanya merupaka fiksi penggemar. Jadi jangan dibawa ke realita yah (^^).

"Bad Blood bercerita tentang penghianatan dalam sebuah hubungan"

.

.

.
.

Persahabatan mereka sudah terjalin sejak mereka masih kecil sampai sekarang keduanya bersama-sama meniti karir di kota Seoul yang menjadi pusat kota dari negara ginseng itu.

Menjadi pendatang di kota besar tak mudah untuk dijalani, banyak sekali suka duka yang sering menghampiri keduanya namun mereka terus berpegang teguh akan persahabatan mereka yang begitu erat.

Seiring berjalannya waktu benih cinta itu pun tumbuh diantara keduanya, dan berakhir mereka menjalin hubungan asmara yang sudah berjalan selama 2 tahun. Membuat mereka tinggal di satu apartemen yang sama.

Kedua orang berbeda gender itu tangah duduk bersama sambil menonton televisi yang sedang menayangkan siaran musik. Keduanya asik menikmati musik yang terputar tersebut sambil mengemil.

"Sayang"

Sang gadis menoleh dan mendapati pria itu tengah bersandar sambil menatap Yuna dengan senyum manisnya.

"Aku bakalan ke Jeju untuk proses syuting"

Yuna menggangguk, pacarnya ini salah satu manager artis yang namanya sedang naik daun sekarang dan sedang sibuk-sibuknya dengan syuting film baru.

"Benarkah?! Aku akan merindukanmu"

Ujar Yuna kemudian memeluk sang kekasih dengan erat dibalas pria itu sambil mengusap pelan rambut Yuna.

"Jadi apa ada titipan?! Ingin aku belikan apa hm?"

"Jeruk Jeju!!"

Seru Yuna lucu membuat pria itu terkekeh lucu, kemudian menggangguk sambil membenarkan poni tipis milik Yuna karena gadis itu tengah mendongkak menatapnya dalam pelukan mereka.

"Baiklah Jeruk Jeju!"

Seru pria itu mengikuti Yuna dan kemudian pria itu mengecup bibir Yuna lama dan berakhir keduanya malah melumat satu sama lain, sampai akhirnya keduanya terkekeh dan kembali mengeratkan pelukan mereka.

Bekerja menjadi asisten artis memang selalu sibuk, mereka selalu disibukan dengan jadwal para artis apalagi jika jadwal artis mereka padat membuat mereka juga mendapat getahnya.

Yuna tengah asik menatap layar komputer yang penuh dengan ketikannya, hari ini Yuna lembur karena pekerjaannya yang memang tengah tertumpuk banyak. Tak hanya Yuna ada beberapa teman kerjanya juga yang sama halnya dengan Yuna.

Menjadi pekerja kantoran juga sama, menurut Yuna semua pekerjaan mempunyai kesulitannya masing-masing, tergantung kita yang menikmatinya seperti apa agar dapat menjalani pekerjaan dengan tenang walau sedikit merasa jengah juga dengan pekerjaan yang malah selalu datang lagi dan lagi.

Yuna berhenti sejenak dan menyandarkan tubuhnya pada kursi sambil menutup mata. Seorang wanita menepuk bahu Yuna membuat dirinya membuka matanya dan mendapati Sowon sang kepala divisi yang tengah berdiri di sampingnya sambil tersenyum.