Cold Winter

205 29 4
                                    

Perhatian!!! Cerita ini hanya merupakan fiksi penggemar. Jadi jangan dibawa ke realita yah (^^)

"Cold Winter menceritakan tentang kisah manis antara dua sejoli saat musim dingin"

.

.
.

.

Malam itu salju perlahan turun tanpa ragu, terlihat dua sejoli itu tengah duduk sambil menikmati pemandangan salju pertama yang turun membasahi bumi. Saling menggenggam tangan satu sama lain keduanya asik akan keheningan yang tercipta. Namun penyatuan jari-jari itu semakin erat membuat sang gadis menoleh dan tersenyum simpul pada sang pria yang tengah tersenyum cerah.

"Kedinginan?"

Tanya pria itu yang disambut gelengan pelan, namun gadis itu malah menidurkan kepalanya pada bahu sang pria membuat jatung pria itu berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

"Yuna kau tak kedinginan hm?"

Tanyanya kembali memastikam gadis yang dicintainya ini baik-baik saja, berhubung udara disekitar mereka perlahan mulai dingin.

Yuna mengangkat kepalanya dan menatap sang kekasih dengan wajah kesal, pasalnya Yuna masih ingin berlama-lama dengan sang kekasih tepat saat turunya salju pertama.

"Menyebalkan... Aku hanya ingin berdua denganmu lebih lama lagi"

Erang Yuna membuat pria itu terkekeh lucu, dengan pelan pria itu mencubit lembut hidung mungil Yuna sambil menatap manik mata gadisnya ini.

"Aku takut kamu kedinginan Yuna... Ingin menghangatkan tubuh hm?"

Yuna sempat berpikir sejenak dan kembali mengangguk, semakin lama Yuna merasa tubuhnya perlahan mulai dingin. Mereka akhirnya beranjak dari kursi taman menuju tempat lain yang tentu saja sedikit hangat dibandingkan suhu diluar.

Pintu masuk berdenting menandakan adanya pembeli baru, Yuna tersenyum senang kala mencium aroma harum yang langsung masuk ke dalam hidungnya tanpa permisi.

Makanan favorit keduanya saat musim dingin tiba Kalguksu sup mi hangat yang dapat membuat mereka berdua kembali hangat setelah beberapa saat diluar.

Yuna mengambil tempat di dekat jendela kaca besar agar dapat menikmati pemadangan diluar melihat orang-orang yang berjalan menerobos salju yang turun dengan lembut.

Selesai memesan makanan pria itu kembali duduk disamping Yuna ikut memandang keluar jendela dan kembali memandang Yuna yang masih asik menikmati pemandangan orang-orang diluar sana.

"Hey... Apa mereka begitu penting sampai ditatap sedari tadi"

Omel pria itu sambil menarik anak rambut Yuna dan meletakkannya di belakang telinga gadis itu. Yuna terkekeh kecil dan kemudian menangkup kedua pipi pria itu dengan gemas.

"Apa-apaan itu?! Disini yang paling penting itu adalah kamu.... Junhoe-ya pacar Yuna yang paling tampan"

Senyum manis Junhoe tercetak jelas, dirinya dibuat salah tingkah oleh gadis didepannya ini. Jika dipikir-pikir usia jalinan kasih mereka sudah memakan waktu tiga tahun dan Junhoe masih merasa salah tingkah jika itu menyangkut Yuna sang kekasih hati.

Short Story YujuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang