11. Pergi Ke Mall

727 87 18
                                    

Waaahhhh..... Lama banget nggak update yaaahh 😂😂😂🙏🏻🙏🏻

Setelah huru-hara yang sempat terjadi di salah satu sosial media, gue sempat menunda tulisan ini. Ditambah huru-hara diri sendiri juga wkwk 😂😂🙏🏻

Sekarang baru bisa update. Maafkan 😭🤏🏻

Btw, nemu kekonyolan di salah satu sosial media dan ini lumayan lucu sih wkwk

Btw, nemu kekonyolan di salah satu sosial media dan ini lumayan lucu sih wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 🤟🏻😎



***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Jadi... Apa tugas kalian anak-anak?"

Hari ini, anak-anak belajar menanam. Mereka memiliki lahan tersendiri untuk menanam sayur ataupun buah. Dan saat mereka memasuki pelajaran kedua, ibu guru kembali memberikan mereka tugas sekolah.

"Tanam bibit sayur ibu guru!" Semua menyahut serentak.

"Pinter." Ibu guru cantik pun bertepuk tangan sekali. Dia merasa senang karena anak muridnya hari ini sangat pintar dan disiplin, biasanya setelah sepulang mengajar, ibu guru cantik akan memasang koyo kecil dikedua sisi kepalanya. "Kalau bulan depan tanaman sudah tumbuh... Tanamannya harus sudah dikumpulkan ya..."

"Iya, ibu guru!" Kembali, anak-anak itu bersuara serempak.

Ketika pelajaran usai, anak-anak dipersilahkan pulang. Anak-anak mungil dengan berbeda warna kepala itu menunggu jemputan di depan gedung sekolahnya. Tapi tetap dengan pengawasan para guru. Hingga para tuyul kemasan sachet itu satu-persatu mendapatkan jemputan. Begitu pula dengan Yazan, yang tidak lama mobil yang biasa menjemputnya sudah ada dihadapannya.

Anak itu bergegas berlari dengan tasnya yang bergoyang kiri dan kanan. Juga rambutnya melompat-lompat kecil ketika dia berlari. Sangat lucu.

Yazan membuka mobil yang dikendarai Abang, lalu masuk dengan susah payah. Dia duduk disamping Abang, dan sudah memasang sabuk pengamannya sendiri. Tolong diingat kembali, Yazan terlalu mandiri untuk ukuran anak sekecil itu.

Dunia YazanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang