; v

1.4K 198 21
                                    

NIGHTMARE

"A-anghh hiks sudah- tolong hentikan hiks"

Tak peduli, pria yang tengah bergerak di atas pemuda lainnya itu justru mengusap rambutnya ke belakang dan terus fokus pada kegiatannya

"Grrhh enghh" lenguhan serta geraman terdengar saat si pria Park mengeluarkan putihnya, menatap sosok tanpa sehelai benang pun yang berada di bawah kungkungan nya

Si pria Park mengulurkan tangannya untuk mengelus mata yang terus mengeluarkan air mata itu, kemudian beralih pada pipi memerah tersebut

"K-kenapa?" Suara tercekat terdengar dari belah bibir bengkak si pemuda,

"Apa s-salah ku?" Sunghoon terdiam, benar. Apa salah pemuda ini? Dia bahkan tak dapat melihat secara jelas siapa yang barusan telah dia setubuhi, Sunghoon bahkan tak dapat dengan jelas melihat mata yang terus menatapnya penuh putus asa itu

Yang dapat Sunghoon lakukan hanya menelan ludahnya, dan dengan merasa bersalah mengucapkan

"Maaf.."

"Maaf, maafkan aku.." Sunghoon meracau di dalam tidurnya pelipisnya sudah dipenuhi keringan, selimut bahkan gulingnya sudah tergeletak berantakan akibat dari tendangan Sunghoon yang terus mengigau

"Maaf, hah....hah" Sunghoon terduduk diatas kasurnya, mengusap wajahnya dengan kasar, nafasnya sedikit tercekat kala mendapati pelipisnya di penuhi oleh keringat, Sunghoon menghembuskan nafas kasarnya

Tak lama kemudian, Jungwon masuk dengan membawa sebuah tote bag makanan merek ternama, Jungwon mengernyit melihat Sunghoon yang sedang sibuk mengatur nafasnya, Ya Tuhan apalagi sekarang?

"Kenapa Hoon?" Sapa Jungwon, Sunghoon hanya menatap kosong kearah depan, tanpa ekspresi

"Mimpi itu, mimpi itu datang lagi Won, menghantui ku" lirih Sunghoon frustrasi, dia bahkan menjambak rambutnya

Jungwon berdecak

"Sudah kubilang itu hanya mimpi, kenapa terus memikirkannya? Kamu memang suka mencari penyakitmu sendiri!" Tak disangka, Jungwon berujar dengan nada jengkelnya, membuat Sunghoon tak kala kesal

"Kamu tak tahu rasanya Won, rasanya benar-benar nyata, ini bukan sekedar mimpi! Kamu tak akan mengerti." Setelah berucap demikian Sunghoon menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, Jungwon yang melihat hal tersebut merotasi kan bola matanya malas

"Terserah.." gumamnya, kemudian meletakkan tote bag nya dan melenggang keluar dari kamar Sunghoon, sepupu keras kepalanya itu

'Drtt.. drtt'

Jungwon menghentikan langkahnya saat handphone di saku celananya bergetar, merogoh saku itu dan menyalakan benda pipih tersebut untuk melihat penyebab benda tersebut bergetar

Jungwon mengernyit saat mendapati sebuah pesan dari nomor tak di kenal

+82937xxxxx1

| Hai

| Maaf tiba-tiba menghubungimu

| Ngomong-ngomong aku Jay, teman Sunghoon

Jungwon berdecak kesal, namun sesaat kemudian membulatkan matanya melihat pesan terakhir dari nomor tersebut

+82937xxxxx1

| Temui aku di Cafe Connect minggu sore

| Ada yang ingin ku bicarakan

Jungwon memincing sebelum membalas pesan tersebut

Me
Beritahu alamat apartemenmu |

Ayo bicara disana saja. |

• NIGHTMARE •

"YUHUUUUU, SUNOO!!" Ni-ki berlari dengan girang menuju kedalam rumah, kelihatannya seperti membawa kabar gembira

Melihat Sunoo yang tengah sibuk didapur, Ni-ki langsung saja menerjang tubuh Sunoo untuk dia peluk dan dibawa untuk memutari area dapur

"Y-yak!! Ni-ki aku pusing!!" Sunoo bersusah payah menghentikan sikap brutal Ni-ki namun tetap saja, nampaknya pria Jepang itu sangat senang

"Aku akan ke Jepang bulan ini yey!!" Ni-ki bersorak senang, membuat Sunoo sedikit kaget

Lalu apa yang spesial untuk itu?

"Aku, aku sudah mulai bisa bekerja di perusahaan teman Ayahku disana, aku akan kerja Sun hahahaha!!" Sunoo mengerjap, mencoba memproses

"Okay.., lalu?" Mendengar itu Ni-ki berubah murung

"Aku sedang bahagia tau, setidaknya berikan aku sambutan" Ni-ki mencebikkan bibirnya tanda kesal

"Cih, yey yey yey Ni-ki akan kerja horrayy" Ucap Sunoo dengan wajah datarnya, sungguh Sunoo agak kesal karena Ni-ki mengganggu acara masaknya

"Tapi kalau aku ke Jepang bulan ini, aku tidak akan bisa ikut mengantarkan Suwon mengikuti kemah setengah harinya akhir bulan nanti" Ni-ki mengambil duduk di meja makan sambil memperhatikan punggung Sunoo dari belakang

"Tak masalah, aku yang akan mengantarnya" Sunoo berucap acuh, membuat Ni-ki menurunkan bahunya

"Kamu tidak ada niatan untuk menikah?" Sunoo yang mendengar itu menghentikan kegiatannya memotong bawang

Sadar bahwa Sunoo tak merespon cukup lama membuat Ni-ki sadar bahwa dia telah salah ucap, maka dengan nada bercanda Ni-ki berucap

"Tak apa, tak usah di pikirkan aku bahkan baru bekerja, setelah uangnya terkumpul aku akan melamar mu." Sunoo menatap kosong ke depan, nada Ni-ki yang bercanda membuat Sunoo sadar bahwa pria itu tak pernah serius padanya

Bahkan mungkin tak akan pernah.

• NIGHTMARE •

Sabar ya nu, kamu tunggu Sunghoon ajah, chap depan ketemu kok 😘

Updatenya seminggu 2 kali ya guys, jadi gaada hari tertentu

Maap banget udah gantung kalian, aku lagi pelajarin gaya nulis Kak Donat, soalnya Kak Donat tipikal nulisnya tuh yang baku tapi elegan

Sementara aku sendiri tipikal yang nulis buku pake bahasa non baku, trus agak kasar hehe, makanya kedepannya kalo up book baru mungkin bakal pake metode nulis aku sendiri deh guys

See you next chap byu byuu

Nightmare || Sunsun [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang