09

1.5K 174 26
                                    

"Buku kalian ... hilang."

"APA?" Alona tak bisa tak berteriak setelah mendengar pengakuan dari Bu Tresna bahwa buku bergambar Frozen itu hilang.

"Ibu nggak tahu hilang ke mana. Sudah Ibu cari-cari dari kemarin, tapi tetap enggak ketemu," balas Bu Tresna sembari mengangkat beberapa buku dari tumpukan buku yang ada di atas mejanya. "Harusnya ada di atas meja Ibu, tetap enggak ketemu waktu Ibu cari lagi tadi pagi."

"Buku, Bu.... Buku yang gambar tokoh frozen...," kata Dania, suaranya terdengar bergetar. "Beneran ... enggak ada?"

Pertanyaan Dania dibalas dengan gelengan penuh rasa bersalah oleh Bu Tresna.

Alona dan Dania, ditemani Geisha dan Aneta, memang sengaja menghampiri Bu Tresna ke ruang guru karena telah menyelesaikan tugas yang Bu Tresna berikan agar mereka bisa mengambil buku itu lagi. Namun, jawaban Bu Tresna begitu mengejutkan ketika mereka bertanya mengenai buku—yang berbahaya jika sampai ke tangan orang salah—itu menghilang tiba-tiba di meja guru.

"Benar-benar enggak ada, Nak," balas Bu Tresna, lalu menghela napas panjang. "Baru kali ini ada barang yang hilang. Hanya satu pula." Sesaat kemudian, raut wajah Bu Tresna berubah. "Sebentar, bukan kalian kan yang ambil kemarin?"

"Bukan, Bu!" seru Alona dan Dania bersamaan. "Beneran bukan. Mana mungkin kami ambil sebelum menyelesaikan tugas yang Ibu kasih," lanjut Alona.

"Ibu minta maaf. Nanti Ibu cari tahu lewat CCTV sekolah." Bu Tresna menghela napas panjang. "Ibu yakin isi bukunya sedikit dan hanya ada dialog-dialog seperti naskah drama. Kalian berdua nggak lagi menggosipi Ibu, kan?"

"Enggak, Bu!" seru Alona dan Dania bersamaan dengan panik. Meskipun bukan tentang Bu Tresna di dalam dialog tulisan itu, tetapi tetap saja mereka membicarakan seseorang dan ada nama mereka berdua yang tertulis di dalam buku itu.

Alona lanjut bicara. "Begini saja, Bu. Biar saya dan Dania yang cari buku itu, tapi saya boleh nggak minta bantuan Ibu?"

Bu Tresna memandang curiga. "Apa?"

***

Berkat status Bu Tresna sebagai guru, akhirnya Alona dan Dania diizinkan untuk mengecek data CCTV kemarin. Meskipun Bu Tresna galak dan menyeramkan di mata siswa-siswi STARA, tetapi Bu Tresna tetap bertanggung jawab atas hilangnya buku yang beliau sita. Tak peduli isinya baik atau buruk. Tanggung jawab adalah nomor satu. Alona tak segan meminta bantuan Bu Tresna untuk mengecek CCTV dan untung saja Bu Tresna mengiakan permintaan Alona yang kata Dania terlalu berani. Hanya saja, hanya mereka berdua yang diizinkan untuk mengecek. Geisha dan Aneta tidak diizinkan ikut karena tidak punya urusan dengan buku yang hilang itu.

Istirahat kedua ini, Alona dan Dania menuju ruang komputer dan kata Bu Tresna, mereka harus menemui senior kelas XII bernama Mika.

"Bisa aja dia juga salah satu anggota geng rahasia!" seru Dania. Di tengah perjalanan menuju ruang komputer, mereka memang membahas Geng Rahasia dan permainannya sejak tadi. "Soalnya kadang-kadang dia muncul bareng cowok-cowok yang katanya anggota geng rahasia."

"Bentar." Alona mengarahkan kedua telunjuknya ke masing-masing pelipis. "Kak Mika itu cowok? Gue kira cewek, tahuuuu!"

"Iyaaa, cowok!" balas Dania sambil berteriak. "Terus tahu nggak?"

"Nggak tahu," balas Alona sambil mendekat.

"Senior gila yang waktu itu kita berantem di toilet suka deketin Kak Mika, loh!"

"Serius lo?"

"Iya! Serius!"

Alona dan Dania mendadak berhenti ketika tak jauh di depan mereka berdiri cewek yang baru saja menjadi topik pembicaraan. Gemala. Senior kelas XI itu kini bergelayut manja di lengan seorang cowok dan pemandangan itu membuat Alona membelalak. Tak lama kemudian, Gemala terdorong mundur ketika cowok dengan tanda kelas XII di seragam bagian lengan atasnya itu mengempaskan Gemala dengan wajah datar dan membuat Alona tersenyum puas. Hampir saja dia terbahak-bahak bersama Dania yang sudah sempat menyemburkan sedikit liurnya ke udara.

I'm Yours, You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang