".... BAJINGAN!" Itu adalah kata balasan dari Endy atas perkataan berani Ozi. "Bentar..., maksud lo apaan? Bukannya gue denger kalian pacaran?"
"Baru mau gue tembak."
"Sebelumnya ... itu, maksud lo cuma pendekatan?"
"Ya..., semacam itu...," balas Ozi. Dia jadi terdengar sedikit gugup.
"Gue nggak suka adik gue pacaran sama temen gue."
Ozi menaikkan alos. "Kenapa?"
"Kalau ada masalah bakalan repot."
"Gue janji nggak akan ada masalah," balas Ozi dengan cepat. Dia benar-benar serius untuk menembak Alona. Sedikit banyak dia sudah melihat sifat Endy dan kakaknya yang bernama Rosa. Ozi yakin, Alona tidak mungkin jauh berbeda. Alona memiliki sisi yang lebih unik dan menyenangkan.
"Bukannya kalau gue pacaran sama adik lo, lo nggak perlu khawatir lagi?"
"Maksud lo apaan?"
"Gue bakalan ingat lo kalau hampir khilaf."
"Khilaf?" tanya Endy dengan nada tinggi. "Maksud lo, lo bisa aja khilaf kapan-kapan?"
"Bukan gitu...." Ozi tak bisa mengelak. "Lo bisa mempercayakan Alona ke gue. Lagian, gue baru mau nembak. Belum pasti dia nerima." Walau Ozi tetap berharap Alona akan menerimanya.
"Alona belum boleh pacaran. Dia masih di bawah umur. Lo nggak usah aneh-aneh. Buat apa juga gue mempercayakan Alona ke lo? Ada gue, kakaknya, yang bisa jagain dia kapan aja."
Ozi menghela napas. Dia sungguh-sungguh ingin memiliki hubungan dengan Alona. Jadi, Ozi ingin mengeluarkan kartu terakhir. Bagaimanapun itu, dia harus mendapatkan restu dari Endy lebih dulu agar ke depannya berjalan degan lancar. "Gue anggota geng rahasia."
"...."
"Soal gue yang pacaran dengan Alona, yang lo denger sebelumnya, itu kesepakatan gue bareng Alona. Gue nggak sengaja tahu rencana Alona buat pacaran sama gue karena Alona pengin cari tentang anggota geng rahasia. Waktu itu ada cewek yang ganggu gue, jadi gue datengin Alona dan nawarin kesepakatan buat pura-pura pacaran.
"Gue udah mikir matang-matang. Adik lo terobsesi dengan segala hal tentang geng rahasia. Bukannya gue adalah orang yang tepat buat jagain adik lo? Gimana kalau Alona ketemu dengan cowok yang anggota geng rahasia lain dan malah dimanfaatin? Atau parahnya, dia jadi target dan diketekin lima cowok sekaligus?
"Gue kasih tahu satu kenyataan. Nggak ada yang baik dari segala hal tentag Geng Rahasia."
"... lo termasuk nggak baik, dong?"
Ozi berdeham. "Nggak. Beda situasi. Lo temen gue dan gue udah jujur tentang identitas gue, tapi Dy, gue harap lo bisa jaga rahasia kalau gue bagian dari mereka, termasuk rahasiain hal ini dari Alona."
Endy mengembuskan napas kasar di seberang sana. "Gue udah denger sedikit banyak tentang kelompok itu. Gue juga kaget kalau lo bagian dari mereka. Lo bener, jangan sampai Alona malah berurusan dengan cowok lain yang berkaitan dengan geng rahasia. Kalau nggak salah, yang jadi target biasanya nggak punya pacar, kan?"
Apa yang barusan Ozi katakn adalah aturan dasar. "Yap. Itu salah satu alasan gue bahkan sebelum gue punya perasaan ke Alona. Gue pengin lindungi adik lo karena dia rentan banget jadi target."
"Terserah, lah." Endy terdengar putus asa. "Lakuin apa pun yang pengin lo lakuin. Kalau sampai lo nyakitin Alona, lo tahu itu nggak akan berakhir damai kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours, You're Mine
Teen FictionSELESAI ✔️ Obsesi Alona terhadap segala hal yang berkaitan dengan Geng Rahasia dan permainan Game Over membuatnya menjadi terikat dengan seorang Ozi Yadayana Putra yang belum bisa move on dari cinta pertamanya. "Kita lakuin hal normal pacaran kayak...