⌕ 𝙏𝙄𝙉𝙂𝙆𝘼𝙃𝙈𝙐 ɞ

181 39 7
                                    

____________________ღ ⁺ ◌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________
ღ ⁺ ◌

"AWOKAWOK PAS DI MASA PEMES-PEMESNYA LO MALAH DAPAT HUKUMAN?? HAHAHAHAHAHA." Han Sooyoung sialan. Dia nampak sangat puas menertawakan ku.

"Diem, ketawa lo jelek."

"Lo lebih banyak kasusnya kalau lo inget," lanjutku.

"Biarin, suka-suka gue. Wlee." Dia malah menjulurkan lidah. Sialan.

"Gimana reaksi nyokap-bokap lo? Bangga gak?"

"Pakai nanya."

"Lo dibentak berapa kali?"

"Gue kagak dibentak sama sekali, sih ...."

"Hah?"

[author ikut nimbrung]
: Sooyoung shock pas tau
Dokja gak dibentak ortunya

my world -

Memang gak di bentak, sih. Cuma ......

"Ketua OSISnya segalak itu, ya, Dokja? Sampai kamu gak bisa berkutik, hahaha." Gue diketawain? Bjir.

"Kepribadiannya cocok disandingkan sama kamu, Dokja. Dia bisa galakin kamu sehingga kami gak perlu terlalu galak ke kamu."

"Yang penting kamu jangan sampai ngulang kecerobohan kamu, inget? Bisa-bisa nanti kamu diapa-apain lagi sama Ketua OSISnya."

"Jangan cari banyak masalah di sekolah, belajar sama cari relasi lebih penting."

"Mama jadi penasaran siapa Ketua OSISnya."

Malah penasaran.

my world -

Gue ngeliat dari atas adek kelas yang sepertinya kena hukum karena terlambat. Lagi-lagi di sana ada si Ketua. Dia sedang berbincang-bincang dengan salah satu guru.

"Apa yang dia rencanakan kali ini?"

Puk

"Fokus amat lo ngeliatin apaan?" Tiba-tiba Han Sooyoung muncul dari belakang sambil menepuk kasar pundakku.

"Gila, jangan ngagetin bisa gak?" Dia tidak menggubris perkataanku, dia malah fokus dengan apa yang aku lihat sedari tadi.

Jangan sampai dia nyadar——

"Bjir, lo mulai demen nih, Dokja?"

——hah?!

"Anjir, jaga mulut lo!"

"Eh, kenapa? Lo gak mau ketahuan, ya?"

"Gue bilangin sekali lagi kalau gue gak demen sama dia!"

"Masa? Tapi, kenapa lo fokus ngeliatin dia dari tadi?"

"Gak kayak gitu—"

"Dia udah punya suami loh, lo mau jadi pebinor?"

......

LAH?!

"Yang lo maksud yang mana??" Gue langsung lihat ke bawah sekali lagi, berusaha menemukan apa yang Han Sooyoung lihat.

"Itu guru agama kita loh, mana dia bucin mampus sama suaminya."

Di sana tinggal guru agama dan guru lain yang gak gue kenali, guru yang berbincang dengannya sudah tidak ada di sana——termasuk dia.

"Bjir, bukan itu bodoh——"

"Emang siapa yang lo maksud? Rombongan adek kelas yang kena panggang di sana? Bjir, lo pedo, ya?!"

"Sooyoung, anjir. Yakali gue jadi pedofil woi lo yang bener aja."

"Gue gak begitu tertarik sama adek kelas asal lo tau."

"Terus? Emang siapa yang lo lihat di sana tadi?" Eh.

"Gue denger tadi si Ketos ada panggilan ke tempat pemanggangan adek kelas kita." Sial.

"Oh! I see, hehe."

"Lo pasti—— m-lai—— uhuk!—demen—— anjing Dokja lepasin!" Gue langsung membekap mulutnya yang ceplas-ceplos.

"Ekhem." Gue sama Sooyoung langsung kaget mendengar seseorang yang berdehem kepada kami.

Suara itu——

——gue pingin ngubur diri secepatnya.

"Han Sooyoung, Kim Dokja. Sedang apa kalian berisik-berisik ini?" Wali kelas kami dan fatalnya dia bersama ketua OSIS dan beberapa anggota OSIS yang lain.

Sejak kapan mereka ada di belakang?!!!

"Duduk sekarang atau kalian akan dikenakan sanksi yang lebih tegas."

Sang Ketua Osis yang sebelumnya menampilkan ekspresi datar kini perlahan menampilkan senyumnya——lebih tepatnya seringai tipis.

"Lho, Ketos kok ke sini?? Gue udah gak ada hubungan sama OSIS lho." Han Sooyoung lo malah kebanyakan nanya anjir!

"Ini bukan tentang kamu, kok. Cuma ada pemberitahuan aja dan pas kami mau kembali ke kelas masing-masing kami berpapasan dengan Bu Nana yang sedang bawa banyak barang, jadi kami bantuin aja Bu Nana." Senyum manis dia tampilkan. Tidak, itu tidak kelihatan manis sama sekali.

Para OSIS memang kebanyakan menampilkan senyum ramah khas mereka. Tapi, senyum manis Ketos ini malah memiliki arti seperti pertanda buruk.

"OSIS di sini rata-rata gila," lirih Han Sooyoung tiba-tiba.

"Nona Han tadi bilang apa?" Ya, yang ini bukan Ketos melainkan sekretarisnya.

Kenapa aku selalu bermasalah dengan OSIS akhir-akhir ini?

Apalagi tingkah si ketos ini lama-lama bikin naik darah.

Apalagi tingkah si ketos ini lama-lama bikin naik darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________

Guej sebenarnya heran kok bisa mereka (nem dan Dokja) bisa jadian. Tapi, gue malas nyeritain di book ini

𝐌𝐘 𝐖𝐎𝐑𝐋𝐃 ੭ ࿔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang