⌕ 𝙎𝙀𝙇𝘼𝙈𝘼𝙏 ɞ

236 51 3
                                    

____________________ღ ⁺ ◌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________
ღ ⁺ ◌

"Nak, semuanya udah muak-kecuali Mama sama Papa. Kamu yang baik-baik di sana, kamu ke sininya nanti hati-hati."

"Kalau udah mau terbang kabarin Mama, nanti Mama sama Papa akan urus."

"Baik-baik di sana, sayang. Jangan lupa ceweknya di jaga baik-baik, jangan sampai ke campur sama urusan personal."

Aku menghela nafas. Memandang layar monitor terus menerus memang melelahkan.

Dari kemarin ia terus ditemui oleh tugas dari berbagai arah. Orang-orang semakin mendesaknya. Banyak hal yang harus ia urus secepatnya, dan waktunya yang berharga untuknya juga semakin tertelan oleh kesibukan personal yang tak kalah penting untuk kedepannya.

Ia melirik ke kalender, tanggal yang ia lingkari kini sudah terlewat. Hari berharga yang seharusnya ia rayakan dengan sang kekasih direnggut oleh kesibukan dan desakan melelahkan.

Banyak yang harus ia urus dan ia selesaikan. Dia tak memiliki banyak waktu lagi.

Sekitar dua atau tiga hari lagi ia harus pergi.

Ini lebih cepat. Tidak. Ini adalah waktu sebenarnya yang ditentukan sebelum dia terus menerus memberikan alasan kepada kerabat-kerabatnya.

Dan sebelum ia pergi, ia ingin mengatakan sesuatu kepadanya.

Ah, entahlah ini sangat pusing sekarang.

my world -

Ia mempersiapkan segalanya sekarang.

Berbagai macam bouquet bunga ia pesan. Seharusnya, menuju waktu emasnya pada bulan Oktober ini berakhir, ia membuat sesuatu yang sedikit indah bukan?

Aku melihat ke wishlist yang ia berikan kepadaku. Walaupun terkesan di luar nalar dan ada yang mustahil, ini harus tetap terwujud. Karena dia yang meminta.

Sebelum ia melakukan hal ini, ia sudah menjelaskan kepada teman-temannya hal yang sebenarnya terjadi. Dan untung saja teman-temannya masih memiliki kesempatan untuk berpikir.

Tiba-tiba ponselnya berdering.

Telepon dari Han Sooyoung.

"Cepet, jangan buang-buang waktu."

"Sok sibuk banget dah."

Aku tidak membalasnya dan menunggu kata-katanya selanjutnya.

"Lo beneran mau ngasih tau dia sekarang? Mendadak banget cok, dia bakalan tambah ngambek."

"Menurut lo? Daripada dia ngambek karena gue gak pamit lebih awal 'kan. Takutnya nyari-nyari, haha."

"Najis, dia bakalan tau dari orang lain kali."

Alisku menukik. "Lo cepu?"

"Hehe, kagak."

Asu.

"Lo cuma mau bilang gitu?"

"Terus lo berharap gue ngomong gimana?"

"Anjir, buang-buang waktu banget."

"Wkwkwk, demi lo gak dipukul lebih cepat sama cewek lo juga sih."

"Kalau lo kena bogeman cewek lo bilang ke gue, nanti gue ketawain."

"Haha, bangsat." Aku langsung memutus telefon.

Sekarang dia harus pergi dan menjelaskan suatu hal.

Waktu cepat sekali atau dia yang terlalu mengabaikan segalanya?

Tapi, dia mencoba segalanya agar baik-baik saja untuk kedepannya.

Tapi, dia mencoba segalanya agar baik-baik saja untuk kedepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________

Kasian perpisahannya dipercepat, awokawok.

𝐌𝐘 𝐖𝐎𝐑𝐋𝐃 ੭ ࿔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang