Selesai mandi bada kedapur melihat dyxiao yang sudah selesai memasak, meletakan hidangan yang ia buat diatas meja makan.
Mereka pun duduk dan makan dengan tenang tanpa suara dengan rasa canggung atas kejadian yang tadi. Tidak ada yang memulai percakapan. Lagi pula menurut mereka ini sedang makan tidak baik makan sambil berbicara.
Ting tung... Ting tung...
"Aku akan liat" dyxiao berdiri.
"Biar aku saja" bada berlalu pergi melihat siapa yang datang kerumahnya. Dyxiao kembali duduk tapi tidak melanjutkan makannya ia menunggu bada untuk makan bersama.
Clek
"BADAAA...." bada membuka pintu langsung dapat pelukan erat dari gadis cantik rambut hitam panjang berponi.
"Redy apa yang kau lakukan disini" Melepas pelukan redy.
"Tentu saja bertemu denganmu"
"Kapan kau pulang" redy adalah sahabat bada dari SMA. Karna tuntutan orang tua redy melanjutkan kuliahnya diAmerika.
"Baru saja aku sampai. Liat" redy memperlihatkan kopernya di depan pintu.
"Kenapa tidak langsung pulang kerumahmu"
"Aku merindukanmu" redy mengambil tangan bada dan menghayunnya dengan wajah yang dibuat seimut mungkin.
"Jangan lupa tutup pintunya" bada pun berjalan meninggalkan redy. Bada tau percuman berdebat dengannya, bada sudah terbiasa dengan tingkah redy seperti itu. Redy sahabatnya malah sudah bada anggap seperti adiknya sendiri. Redy memang suka datang kerumah bada bahkan saat masih SMA hampir setiap hari redy kerumah bada. Daddy dan mommy bada pun sudah mengangap redy seperti anak sendiri.
Redy menutup pintu, menarik koper dan mengikuti bada dari belakang.
"Duduklah makan" ucap bada saat sampai diruang makan.
"Bada dia siapa?" redy melihat dyxiao.
"Dyxiao, dyxiao ini redy" jawab bada dan memperkenalkan mereka satu sama lain.
"maksudnya dia... "
"Kami akan makan, kau mau makan atau tidak" ucap bada memotong ucapan redy. Karna bada malas menjelaskannya.
Redy dengan cepat duduk disebelah bada "suapi aku"
"Makan sendiri kau punya tangan"
Dyxiao hanya melihat interaksi dua insan didepannya.
Redy malah mendekatkan kursinya "emm... Aku lelah sekali, aku sangat lemah ayo suapi aku"
"Jangan manja redy"
"Emm badaaa..." redy merayu bada untuk disuapi dengan gayanya mengandeng lengan bada dan bersandar dibahu bada.
"Baiklah, lepaskan aku buka mulutmu" bada pun menyuap makanan ke redy. Tidak tau kenapa melihat itu dyxiao tercengang dan tangannya bergetar.
Beberapa suap yang masuk kemulut redy dari tangan bada, membuat redy tersenyum senang. Tidak dengan orang didepan mereka. Dyxiao seperti tidak terlihat oleh mereka.
Pemandangan didepan dyxiao tidak tau kenapa membuatnya muak. Tanpa mengahabiskan makannya dyxiao berdiri. "Kau ingin kemana?" tanya bada karna nasi di mangkuk dyxiao jelas masih banyak.
"Kenyang, kalian lanjutlah makan" dyxiao pergi meninggalkan mereka. Bada hanya diam melihat tingkah dyxiao. Apa benar ia makan hanya segitu, bagi bada itu sedikit sekali, tapi terlihat dari ukuran badannya wajar saja ia kecil, makannya saja sangat sedikit.
Dyxiao pergi ke balkon dan memondar-mandir tidak jelas"Aku kenapa? Kenapa? Siapa redy? Apa hubungan meraka? Dyxiaooo... Kau kenapa? Apa kau suka dengannya? Tidak! tidak! Dia cuman wanita mesum, tapi... Kenapa aku tidak suka melihat mereka. Shit!" dyxiao merasa sakit melihat kejadian tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Your Smile (BADA LEE)
RandomIntinya yang terBADABADA sini mampir!!! GL garis keras!!!