2

330 26 4
                                    

"Dyxiao pasti kau lelah, ayo aku akan antar kekamarmu"

"Terima kasih bi" setelah makan bibi pun mengantar dyxiao pergi kelantai dua. Disinilah mereka sampai didepan pintu yang tertutup, bibi taeyong membuka pintu dan mereka pun masuk. Dyxiao mematung baru saja ia masuk disugukan dengan pemandangan aneh diatas kasur kamar ini.

"Kenapa kau diam situ" bibi taeyong menarik tangan dyxiao untuk masuk lebih dalam lagi. Kamar ini cukup luas, dengan tataan yang rapi, kamar yang dingin dan damai. Akan tetapi yang dyxiao liat hanya terpaku pada orang yang di atas kasur, ditutupi oleh selimut seluruh tubuhnya dari atas sampai kebawah.

"Maafkan aku, kamar tamu belum sempat aku bersihkan, pembantuku juga sudah berhenti seminggu yang lalu, aku belum sempat mencari pembantu baru, jadi kau sekamar dengan anakku dulu tidak apakan dyxiao, kan dia juga sedang sakit jadi kau bisa menjaganya"

'Apa bibi tidak salah? Apa ini yang dimaksud anak bibi? Kenapa tidak kutanya dulu sebelum mengiyakannya, kenapa tidak aku tanya dia pria apa wanita? berapa umurnya? astagaaa...' dyxiao dibuat binggung pasalnya anak bibi taeyong terlihat sudah dewasa, badannya yang tinggi dari dyxiao yang hanya memiliki tinggi 150cm. Walaupun ia berbaring dan ditutupi oleh selimut tetap saja jelas lebih tinggi dari dyxiao. "Anakmu..."

"Biarku bangunkan anakku dulu" bibi taeyong memotong ucapan dyxiao dan membangunkan anaknya. Karena terlihat jelas dyxiao dibuat bingung, bibi taeyong pun sepertinya terlihat peka, yang ada dipikiran bibi taeyong, dyxiao pasti mengira anaknya ini seorang pria karena ukuran badannya yang tinggi dan terlihat besar karna ditutupi oleh selimut.

"Bada bangunlah dulu sayang" bada pun menurunkan selimut yang menutupi kepalanya. Muka bada sedikit pucat dan terlihat lemas, sedikit membuka mata melihat mommynya.

Dyxiao sedikit terkejut, ia mengira anak bibi taeyong seorang pria dewasa ternyata wanita dewasa. Dengan wajah yang memiliki rahang yang tegas walaupun wajahnya yang terlihat lemas tetap sayang bentuk wajah bada tetap terlihat tegas.

"Kenapa mommy? Apa mommy sudah mau berangkat? Dimana daddy?" bada masih belum melihat dyxiao yang berdiri diujung kasurnya.

"Belum berangkat sayang, daddymu juga belum pulang"

"Kenapa mommy membangunkanku lagi?"

"Mommy akan memperkenalkan sayang dengan seseorang" bada mengerutkan keningnya seperti memberi isyarat kepada mommynya untuk bertanya 'siapa'.

Bibi taeyong pun hanya mengangkat kepalanya seperti isyarat juga kepada bada untuk melihat ke arah yang mommynya tunjukan menggunakan isyarat padangan mommy ke bagian ujung kasur.

Bada bangun dan membenarkan posisinya menjadi duduk diatas kasur. Bada memandangi dyxiao dari atas sampai bawa. Bada terpaku, Pasalnya wanita diujung kasurnya ini benar-benar sangat cantik, kulitnya putih mulus dan sangat imut dengan ukuran badan yang menurut bada kecil.

"Sayang kenalkan dia dyxiao, selama mommy berangkat dengan daddy, dyxiao akan tinggal disini, biarkan dia menjagamu ya, jangan mempersulitnya"

'Apa mommy tidak salah? Bagaimana dia bisa menjagaku, astagaaa apakah tidak terbalik aku yang menjaganya'

"Dyxiao ini anakku Bada"

"Hallo... Aku dyxiao" dyxiao membungkuk 90°

"Bada" bada membalas singkat dan hanya membungkungkan kepalanya sedikit.

Suasana pun menjadi canggung.

"Oh ya, dyxiao kau pasti lelah. Kamar mandi ada disana pergilah kau mandi dulu setelah itu istirahatlah" ucap bibi teayong yang mencairkan suasana yang canggung beberapa saat tadi

Your Smile (BADA LEE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang