LS 1

1.4K 108 4
                                    

Jangan lupa tingalin jejak votedan komentar💬 kalau masih mau baca part selanjutnya!

Follow akun wattpad ini biar gak ketinggalan info update part selanjutnya😉

Happy reading!😘

Di sebuah kamar kos kecil berukuran 5×5 meter seorang perempuan menatap sedih buku tabungannya, sebentar lagi isi tabungannya akan habis dan dia belum juga mendapatkan pekerjaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah kamar kos kecil berukuran 5×5 meter seorang perempuan menatap sedih buku tabungannya, sebentar lagi isi tabungannya akan habis dan dia belum juga mendapatkan pekerjaan.

Di tatap sosok kecil yang tertidur damai di atas kasur. dia belai surai indah putri kecilnya. Sungguh saat ini wanita itu dilanda kebingung besar.

Seminggu lalu dia baru saja di pecat karena mengajak putrinya ikut bekerja.

Ada anak pelanggan yang tak menyukai malaikat kecilnya, lantas menjambak putrinya yang mana hal itu turut dibalas oleh putrinya.

Tapi seolah menutup mata, bosnya tak memperdulikan fakta bahwa putrinya adalah korban dan berakhir pemecatan dirinya.

Demi putri kecilnya dia harus berusaha kuat!

"Tuhan, mampukanlah aku agar bisa membesarkan malaikat kecil yang kau titipkan padaku." Sederet doa harapan dia lantunkan sembari mengecup kening putrinya.

Asik memandangi putrinya, tiba-tiba handponenya berbunyi.

Tring! Tring!

Segera di bawa handpone bututnya keluar kamar agar tak menggangu tidur putrinya.

Saat melihat nama sahabatnya 'Teresa' di layar handphone, segera dia angkat panggilan itu.

"Halo? Ada apa re?"

"Lo masih butuh kerjaan la? Ini gue dapet info anaknya yang punya SH company cari pembantu. Kalau lo mau, gue sambungin sama sekretarisnya."

Mendengar itu, Lula yang memang sedang membutuhkan pekerjaan tentu merasa senang sekali.

SH company adalah perusahaan yang besar dimana orang tua sahabatnya bekerja.

Teresa pernah bilang kalau semua pegawai yang bekerja pada SH company selalu terjamin kemakmuran-nya, tak terkecuali tukang kebun sekalipun.

"Mau re! Gue mau. Kebetulan gue belum dapat panggilan di tempat lain." Sahut Lula bersemangat.

"Oke, gue bilang bokap gue nanti. Semoga aja rejeki Petra ya la." Tutur tulus Teresa.

"Makasih ya re infonya. Makasih udah selalu bantu gue sama Petra."

"Kayak sama siapa aja sih lo! Cukup hidup yang baik sama ponakan gue la. Udah dulu ya gue lanjut kerja."

Kadang Lula bingung bagaimana harus membalas semua kebaikan Teresa dan keluarganya.

Sedari dulu dia hamil hingga Petra akan berusia 3 tahun, Teresa dan keluarganya selalu mengulurkan tangan pada dirinya yang sedang mengalami kesulitan.

Let's Say (I Love You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang