LS 7

975 73 28
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komentar ya!

Followlolyblossom for info update. Dan follow instagram @lolyblossom untuk interaksi sama aku, info spoiler, dan ngobrolin tentang cerita on going.

Jangan lupa mampir ke project lainnya 'Let's say (i love you) dan How To Be You?'

Happy reading😘

Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi, tapi Khael, Lula, dan Petra telah berkumpul di ruang tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi, tapi Khael, Lula, dan Petra telah berkumpul di ruang tengah.

Khael menatap dua perempuan yan duduk di depannya, Lula yang di pandangi dengan lekat memilih menunduk. Rasanya seperti di kuliti, dia tidak suka tatapan Khael.

Sedang Petra yang duduk di samping Lula nampak tidak peduli. Sesekali kepala bocah itu terantuk antuk karena menahan rasa kantuk.

Hari ini Khael tiba-tiba mendapat kabar harus segera berangkat ke Surabaya karena ada pertemuan penting yang tidak bisa di hindari.

Jadi dia meminta Lula untuk menyiapkan keperluannya dalam koper selagi Khael mandi.

Petra yang menyadari bundanya tak berada di sampingnya, langsung mencari keberadaan Lula. Beruntung pintu kamar Khael tak tertutup rapat, jadi bocah itu tidak jadi menangis.

Khael yang selesai mandi mendapati keduanya sedang mengobrol santai di samping kopernya, jadi teringat dengan ucapan Johan dan Lucas tempo hari.

Bagaimana ya.. terkadang Khael merasa hangat saat melihat interaksi Lula dan Petra, Khael merasa mereka bertiga bagaikan keluarga kecil harmonis.

Tapi tak di pungkiri Khael merasa tidak siap dengan semua kemungkinan yang ada.

"Gue hari ini harus flight ke ke Surabaya, kalian baik-baik di rumah. Kalau ada apa-apa telepon gue lul."

Lula mengangguk ragu, Khael bisa melihat Lula menggigit bibir, seperti menahan diri untuk tidak mengatakan sesuatu.

'apa dia mau ngaku Petra anak gue sekarang?' batin Khael ricuh.

Dia tidak siap, tapi Khael tetap penasaran. Tapi tak ada salahnya mendengarkan seluruh pengakuan Lula kan? Toh jam menuju bandara masih lama.

"Lo mau bicara apa lul? Bicara aja gapapa."

"Ee.. anu pak."

Deg! Deg! Deg!

Rasanya jantung Khael mau copot.

"Mm jadi gini pak..."

"Ya?"

Cepat bilang Lula, Khael sungguh penasaran sekarang.

"Ee.. saya mau ijin selama bapak 3 hari tidak di rumah, apa saya boleh menginap di rumah teman saya? Cuma dua hari saja pak, jangan khawatir pak saya pasti langsung bersihkan semua rumah setelah pulang."

Let's Say (I Love You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang