LS 2

1.2K 93 4
                                    

Yuhuu balik ketemu sama khael lagi!

Sorry baru muncul, aku habis sakit😭

Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komentar ya!

Happy reading😘

Sebuah mobil mewah memasuki kawasan rumah susun di daerah pinggir kota Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah mobil mewah memasuki kawasan rumah susun di daerah pinggir kota Jakarta.

Setelah memarkirkan mobil, terlihat 3 orang turun dari kendaraan itu dan mulai berjalan masuk ke salah satu gedung.

"Selama ini lo tinggal di sini?" Ucap Khael memandang jijik sekitar.

"Kalau kamu gak suka lihatnya, kamu bisa tunggu di mobil atau taman. Aku bisa beresin sendiri barang aku." Lula sudah lelah jika harus mendengar cemoohan Khael tentang hidupnya.

Padahal jika dia tak pernah bertemu dengan Khael mungkin kini dia sudah lulus kuliah dan mendapat pekerjaan walau harus sedikit terseok seok.

"Siapa juga yang mau bantu lo! Gue tunggu di taman aja."

Sepeninggalan Khael, Lula dengan menggendong Petra menaiki tangga rusun menuju lantai 3 tempat dimana kamar kosnya berada.

"Bunda, kita benelan mau tinggal sama om jahat tadi?" Ucap Petra yang melihat ibunya sedang membuka kunci pintu.

"Iya sayang, bunda mau kerja sama om Khael. Panggilnya om Khael ya nak, jangan om jahat." Tutur lembut Lula pada putrinya.

Sebenarnya hati Lula sedikit merasa miris, bahkan pria itu tak memiliki sambung rasa dengan putrinya.

Tapi tak apa, lagipula Lula memang tak berniat memberitahukan kenyataan sebenarnya pada pria itu.

Cukup, biarlah Khael beranggapan jika anaknya sudah dia gugurkan dan Lula telah menikah dengan membawa kabur uangnya. Karena sejak kata-kata pria itu yang menyuruh untuk membunuh bayinya, maka sejak itulah Petra hanya memiliki seorang ibu.

"Bunda, tapi Petla gak suka sama om tadi!"

Lula tersadar dari lamunannya saat Petra yang telah dia turunkan berteriak kesal sambil menidurkan diri di lantai, tanda gadis kecil itu merajuk.

"Petraa.. nak. Gak boleh kayak gitu, om Khael baik karena kasih bunda kerjaan. Uang tabungan bunda tinggal sedikit sayang, bunda gak tau lagi harus kerja dimana kalau gak sama om Khael."

Ada perasaan sedih dalam diri Lula, tak seharusnya putrinya yang masih berumur 3 tahun mengetahui kondisi mengenaskan ini.

Seharusnya di usianya saat ini Petra hanya tau tentang bermain bukannya membantunya di toko roti atau menahan semua keinginannya untuk berusaha mengerti kondisi ibunya.

Petra bangun dari tidurnya, seketika gadis kecil itu menunjukkan wajah murungnya.

Dia merasa bersalah pada bundanya, Ini salahnya, andai dia tak membalas perbuatan buruk anak pembeli toko waktu itu pasti bundanya masih bekerja di toko roti.

Let's Say (I Love You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang