PROLOG

37 10 5
                                    

Gedung dengan lambang E itu sudah berada di depan mata seorang gadis dengan rambut sepinggang dengan bagde name yang terukir nama  'Akshita Narasha' bangunan itu sangat megah, kokoh, dan indah dengan banyaknya ukiran khas Indonesia. Bahkan pintu masuknya saja terbuat dari kayu jati, semua sangat menggambarkan apa itu Indonesia.

Mata Nasha berbinar-binar ia sangat tak menyangka bisa menginjakkan kaki disini. Kaki jenjangnya mulai melangkah perlahan menuju gedung megah itu. Setelah melewati pintu megah itu matanya menelisik jauh ke dalam. Dan apa ini yang ia harapkan tak sesuai dengan apa yang ia lihat saat ini.

Semua orang disini bagaikan robot mereka berlalu lalang dengan muka datar serta tatapan tajam, gedung ini sangat sepi malah terlihat tak berpenghuni. Alis Nasha berkerut, otaknya mulai berpikir dengan keras bertanya tanya apakah ini sekolah yang ia impikan sejak dulu. Semuanya seperti robot hanya berlalu lalang tanpa ada yang bersuara hanya terdengar bunyi ketukan sepatu yang bergesek dengan lantai, tak ada canda tawa, atau sekedar senyuman.

Huh sungguh mengerikan

Batin Nasha, sepertinya memang ada yang aneh dari saat ia masuk sampai sekarang dirinya ada di dalam gedung ini. Sumpah dirinya seperti dikurung dalam rumah setan semua terasa mengganjal dalam hatinya. Walaupun dengan perasaan was-was dirinya terus memasuki gedung mewah itu. Nasha mencoba untuk bersikap acuh kepada mereka yang menatapnya dengan tatapan tajam itu.
"sumpah ga beres nih sekolah kek rumah setan"
Nasha bergumam kecil, mulutnya berkomat kamit mengeluarkan sumpah serapahnya pada kondisi sekolah ini. Tanpa disadari Nasha ia tak sengaja menabrak orang sampai buku di tangan orang itu jatuh. Sungguh Nasha tak sengaja dirinya pun ingin meminta maaf pada orang itu tetapi malah yang ia dapatkan adalah tatapan tajam yang membuat bulu kuduknya berdiri matanya pun seperti terkena sengatan listrik karena menatap orang itu.

"eunoia"

Nasha tak mengenalnya, ia hanya ingin sekolah disini tapi orang ini sungguh mengesalkan. Yaa Nasha tau arti Eunoia setelah mempersiapkan ujian masuk sekolah ini Nasha cukup menguasai bahasa sanskerta. Eunoia juga merupakan bahasa sanskerta yang berarti pemikiran yang indah, sungguh menjengkelkan memang sekolah ini tak sesuai pikirannya apa tidak boleh mengungkapkan isi hatinya. Tanpa sengaja Nasha melihat badge namenya yang terukir nama 'Caka Prabaswara B' hari yang sial Nasha bertemu dengan cowo itu.

Setiap hari Nasha selalu menghadapi masalah yang sama yaitu bertemu robot" itu tapi ia sudah terbiasa dengannya, Nasha juga mencoba acuh kepada mereka. Disini semua kelas sama entah fasilitas atau muridnya jadi dalam 1 kelas ada yang pandai akademik dan non akademik itulah keunggulan Baswara High School ini mereka akan memastikan semua muridnya nyaman.

Disini para murid juga pulang ke asrama jadi setelah ujian semester baru mereka boleh keluar dari sini.
Nasha berada di kelas X tara atau dalam bahasa sanskerta artinya bintang, entah ini kebetulan atau tidak Nasha memang pencinta bintang bahkan dia mengoleksi foto atau novel, poster dan lainnya mengenai bintang. Memang di Baswara High School ini dalam jurusan bahasa semua kelas beda" ada yang bumantara ada yang dirgantara, dan ada yang lainnya juga.

Dan secara bersamaan Nasha juga mendapat kebetulan yang ke dua, dia ternyata se kelas dengan Caka Prabaswara yaa cowo angkuh dengan mata setajam silet itu sekelas dengan Nasha. Sungguh kebetulan yang sangat indah di pagi hari bukan.

AMERTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang