~Some things have to be believed to be seen~
Poltergeist the movie...
Mentari mulai lancang memancarkan sinarnya tanpa rasa malu-malu cahaya sehat yang dipancarkan pada bumi membuat para makhluk yang ada di Baswara High School tersenyum girang karena terasa lebih hidup dan cerah. Baswara High School letaknya memang strategis dimana berlawanan dengan datangnya arah cahaya mentari .Membuat sensasi kehangatan memancar ke seluruh gedung sekolah.
Pohon beringin yang ada di tengah" lapangan menjadi ciri khas yang tiada tanding bagi Baswara High School. Bunga matahari yang tumbuh subur di area depan setiap kelas juga membuat suasana pagi ini menjadi begitu damai dan menenangkan. Serta bayangan ukiran dari setiap sudut sekolah menambah kesan betapa aestetic nya sekolah ini.Nasha memandang keindahan sekolah ini dengan takjub dan terbengong bengong. Terlalu sulit baginya melewati momen ini. Pikirannya melambung ke mana mana dimana dirinya memikirkan nasibnya yang saat ini sudah memasuki dunia buku tebal itu.
Padahal dirinya hanya ingin bersekolah dengan tenang dan baik tapi kenapa dirinya harus masuj ke dalam masalah buku tebal itu, sungguh apa dosanya sampai dirinya harus merasakan hal ini di hidupnya.
"woy sendirian aja"
sapa Valitha pada Nasha, Nasha yang terkejut pun membalikkan badan ke arah Valitha sumpah rasanya muak menatap wajab Valitha lama-lama selalu saja Valitha mengintili kemanapun dirinya pergi.
"paan si sok asik"
balas Nasha dingin.
"ih lo kok cuek amat yaudah yuk ke kelas keburu bel masuk" ajak Valitha seraya menarik tangan Nasya untuk memasuki ruang kelas X Tara....
Kini telah berlangsung pelajaran, Nasha menguap berkali kali karena dirinya semalam tidak tidur dan lebih mementingkan maraton drakornya.
"Alhamdulillah pelajaran sudah berakhir ya anak anak, ibu harap materi mengenai kehidupan alam semesta ini bisa kalian pahami dengan baik dan sebelum kalian kembali ke asrama ibu membuka sesi tanya jawab silahkan bagi kalian yang ingin bertanya....." Suruh Bu Shinta kepada anak muridnya.
"Saya izin bertanya bu" setelah mendengar Bu Shinta membuka sesi tanya jawab, Caka mengacungkan tangannya dengan tinggi bermaksud ingin bertanya.
"Yaa sangat boleh Caka ibu persilahkan kamu untuk bertanya."jawab Bu Shinta dengan ramah, Caka merupakan salah satu murid kebanggaan BASWARA terkadang dirinya mengikuti olimpiade yang biasa di bimbing oleh Bu Shinta.
"dalam alam semesta kita hidup berdampingan dengan makhluk ta kasat mata apa gunanya mereka diciptakan hanya untuk mengganggu kita?" tanya Caka dengan tegas dan lancang menghadap ke arah Bu Shinta.
"wahh ini pertanyaan yang bagus Caka, sebelum ibu menjawabnya apakah ada yang ingin menjawabnya anak-anak?" tanya Bu Shinta kepada anak didik nya.
"hadehh Caka lo memperlambat kegiatan gue mau rebahan di asrama tau ga" dumel Valitha yang duduk di sebelah kanan tepat bangku Caka.
"Valitha apa kamu mau menjawabnya?" Valitha yang mendengarnya pun gelagapan dirinya hanya ingin mendumel bukan menjawab pertanyaan Caka.
"ah nggak bu Nasha yang pengen njawab bukan saya" Nasha yang merasa namanya dipanggil pun menoleh ke belakang menghadap ke arah Valitha sebentar dan merotasikan matanya menghadap ke arah Caka dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Takdir Tuhan" setelah menatap Caka cukup lama akhirnya Nasha kembali menatap ke depan dan menjawab demikian.
"apa ada bukti aksaranya?" sahut Caka dengan menghadap penuh ke arah Nasha.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERTA
Novela JuvenilKata-kata sakral yang diterapkan di gedung menjulang tinggi dengan lambang emas berbentuk huruf E ini sangat tak masuk akal, tak sejalan, dan jauh nyatanya dengan apa yang dilihat Akshita Narasha, salah satu siswi cantik di "Baswara High School". Ia...