15. Sebenarnya ada apa?

37 4 0
                                    

Malam hari telah tiba tepat pukul setengah 11 malam

Kini mereka telah berada di belakang tembok sebelah gerbang depan sekolah

"Oke, udah siap semua?" Tanya Fangky meyakinkan bahwa temannya telah hadir semua

"Sudah"

Mereka mengangguk

"Kalian sering begini?" Tanya Rangga yang masih heran mengapa harus jam segini dan kenapa harus diam-diam untuk masuk ke sekolah mereka?

"Gak juga, ini baru kedua kalinya pas pertama bareng Dwi, sekarang bareng lo" jawab Asifa, Rangga hanya mengangguk saja

"Ayo" ucap Fangky, kini Fangky dan Dio yang memimpin jalan dan Tomy menjaga dibelakang bersama Rangga dan Muksin, para ciwi berada ditengah-tengah

"Kita kemana dulu nih?" Tanya Rahma di sela-sela jalan mereka ketika mereka sampai di koridor lantai pertama

"Kita kekantor guru, karena itu tujuan kita untuk datang kesekolah" jawab Fangky

Rahma mengangguk mengerti

Mereka pun menaiki tangga kelantai dua dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara

"Hati-hati jangan sampai terlihat di cctv" ucap Tomy dari arah belakang, yang lain mengangguk mengerti

"Anjirrr gue takut gelap" ujar Ria lirih sambil memeluk Hasmida

"Tenang gue pake senter hp jadi kita bisa ngelihat jalannya meskipun agak gelap dikit" ucap Dio menatap Ria

Merekapun melanjutkan jalan mereka

....

Sesampainya didepan ruangan kantor guru mereka menghela nafas lega

"Akhirnya sampai juga, dan gak ada hambatan sama sekali pada saat kita kesini" ucap Lailatul merasa lega, begitupun yang lainnya

Fangky mencoba membuka pintu kantor tersebut tapi tidak bisa ternyata pintu itu dikunci

"Yah anjirr dikunci segala" geram Fangky

"Ya kalo gak dikunci nanti ada maling masuk begimana?" Ucap Ria, Fangky pun hanya terkekeh

"Hehe lupa gue" ujar Fangky sambil menggaruk belakang lehernya yang tak gatal itu

Ria hanya memutar bola matanya malas melihat tingkah Fangky

"Udah coba gue buka"
Dio pun mencoba membuka kunci pintu tersebut menggunakan peniti

Dan...

Ceklek....

Pintu berhasil dibuka oleh Dio

"Wahh hebat lo Dio gue kasih jempol dua awokawokawok" ucap Emilia kagum

Dio hanya tersenyum sombong, membuat Emilia menyesal telah mengatakan hal tadi

Dio terkekeh

Merekapun masuk kedalam kantor dan mulai menyalakan senter hp mereka masing-masing,

Mereka pun mulai menggeledahi semua barang-barang yang berada didalam kantor tersebut

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Misteri Kelas IXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang