"Astaga Rahma" pekik Ria
Kini Rangga, Ria, dan Asifa berada dikantin, mereka yang merasa bahwa Rahma tak kembali-kembali ketika ijin kekantin untuk mengambil minum, berinisiatif untuk pergi menyusul Rahma dikantin
Sesampainya mereka dikantin, mereka merasa aneh bahwa keadaan kantin saat ini seperti kapal pecah. Beberapa meja dan kursi ada yang terbalik dan ada yang patah
Mereka masuk kedalam kantin, melihat ada seorang cewe berambut pendek sebahu yang memakai seragam sama dengan mereka sedang duduk dikursi membelakangi mereka, yang membuat mereka lebih terkejut lagi adalah cewe itu adalah teman mereka sendiri yaitu Rahma
Keadaan Rahma saat ini sungguh mengenaskan. Seragam sekolah yang dipakainya penuh dengan darah, wajah dan tangan yang memerah akibat terkena darah yang mulai mengering
Mereka sungguh terkejut sambil menutup mulut mereka, tak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini
"Rahma" lirih Ria, air matamya menetes dengan lancang dari matanya. Dia sungguh tak percaya dengan keadaan Rahma saat ini
"Siapa yang udah bikin lo kaya gini Rahma" Asifa menangis begitupun dengan yang lain
Seperti baru saja mereka bersama, tiba-tiba hal ini terjadi begitu saja pada Rahma
"Kita mau gimana bawa Rahma" tanya Rangga sambil menahan tangisannya
Dia cowo sendiri disini jadi dia harus menjaga kedua teman cewe nya yang saat ini bersamanya
"Kita harus bilang sama yang lainnya, bahwa Rahma telah tiada" ucap Ria tak berani menatap Rahma yang penuh dengan darah itu, apalagi keningnya yang bolong seperti telah ditusuk oleh sesuatu
"Ada pisau dimeja ini, apakah Rahma bunuh diri" tanya Asifa ketika melihat sda pisau tergeletak di meja dengan darah yang menempel di besi pisau yang tajam itu
"Kayanya gak mungkin deh, mungkin ada orang lain yang telah bunuh Rahma dan ninggalin pisau ini disini" ucap Rangga
"Tatapan Rahma seperti tatapan ketakutan akan sesuatu" ucap Ria menatap mata Rahma yang terbuka seperti sedang menatap mereka
Dirinya, meskipun punya trauma akan darah, dia harus membuang rasa traumanya demi melihat keadaannya
"Rahma....hiks...." Asifa kembali mengeluarkan air matanya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Kalo gitu gue pergi, bay bay" pamit Aulia, dia melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan mereka berlima
Yaitu, Fangky, Tomy, Ismi, Emilia, dan Hasmida
Sebelum benar-benar pergi, Aulia menyempatkan diri untuk menaruh tangan Lailatul yang dia bawa tadi di sebelah tubuh Lailatul yang sudah tak berbentuk itu
....
Setelah kepergian Aulia, Hasmida langsung menjatuhkan dirinya kelantai lapangan
"Aaaahh, badan gue lemas semuaa" eluh Hasmida memegang kedua lututnya
"Apa yang harus kita lakukan sekarang" tanya Fangky ikutan lemas setelah kepergian Aulia
"Ky, coba lo cari cara" ucap Emilia kepada Fangky
"Cari cara apaa, otakku dah tak berfungsi sekarang" eluh Fangky memegang kepalanya dengan meremas rambutnya sendiri, seperti orang stress
"Terus kita ini gimana" tanya Hasmida menatap keatas dimana temannya pada berdiri disampingnya sedangkan dirinya terduduk dilantai lapangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Kelas IX
Horror"Ternyata selama ini lo hantunya?" "iya dan bukan gue" . . . . . "Bagaimana mungkin, lo telah membohongi kita semua selama ini" "maafkan gue, tapi jujur bukan gue yang membuat mereka mati" "Jadi siapa lo sebenarnya?" "Gue......." . . . . . . . . ...