Sesuai dengan kesepakatam sebelumnya, Madam Margareth meraih tas miliknya ketika satu notifikasi muncul dari bilah ponselnya, Laura benar-benar mentransfer uang sejumlah satu miliar untuk semalam.
Memang agak gila.
Wanita itu melajukan mobilnya dengan segera, melihat arloji di tangan kirinya biasanya pria itu masih berada dalam perusahaan miliknya, Ya pejaka premium miliknya ini adalah pengusaha sukses, hanya demi mencari wanita yang ia tunggu ia rela menjadi seorang gigolo.
"Sialan, perusahaannya besar juga rupanya."
Madam margareth menaruh kacamata hitamnya di atas batang hidung, dengan penuh keyakinan ia mulai memasuki kawasan Jeovanka Company Corp, pemandangan indah dan bersih membuat kesan nyaman di dalamnya.
Tak perlu membutuhkan banyak waktu sekali menyebut satu namanya Madam Margareth sudah diiberikan akses untuk masuk dengan mudah, wanita itu menelusur setiap ruangan dan masuk ke dalam lift menuju lantai 112, tempat presdir itu berada.
"Ruangan VIP?"
Madam margaret membaca setiap ruangan dan menemukan apa yang ia cari, siapa sangka sang empunya sudah menunggunya dengan santai.
"Silahkan duduk, Madam."
Dengan sopan Kim Jeovanka mempersilahkan wanita itu duduk berhadapan dengan nya, Jeovanka menyuruh asisten pribadinya mulai menuangkan wine dalam gelas.
Madam terdiam sesaat, ia sangat takjub dengan ketampanan sempurna yang dimiliki oleh Kim Jeovanka.
"Bukankah sudah jelas, jika aku tidak menemui aku tidak akan mengambil pekerjaanmu."
Belum sempat mengangkat kedu bibirnya, Madam Margaret sudah seperti kalah telak, memang benar pejaka ini akan bekerja sesuai keinginan nya seharusnya ia memecatnya saja.
"Kau harus melihat dulu penyewa nya."
Madam menyodorkan selembar kertas berisi biodata yang sudah di sepakati Laura.
"Bagaimana?" Madam margareth menyadarkan punggungnya setelah mengambil gelas minumnya, dengan anggun ia menunggu reaksi bagaimana yang akan di suguhkan, bukankah Laura Madness adalah perempuan yang sudah lama pria itu cari.
Great job!
Kedua mata Jeovanka membulat sempurna, sesuai dengan ekspresi yang di inginkan oleh Madam Margareth pria itu semringah.
"Aku akan memberikan penawaran lain kepada Noona Laura, banyak pejaka yang mengantri untuk di sewa."
"Ahh, sepertinya waktuku sudah habis. Maaf sudah mengganggu waktu anda tuan Kim Jeovanka."
Madam margareth beranjak bangun, dan berniat untuk mengambil langkah menuju pintu keluar.
"Berapa uang yang diberikan olehnya?"
"Satu miliar dengan bonus lima ratus juta hanya untuk menyewa anda, semalam."
Kim Jeovanka terkekeh, wanita itu memang gila hanya untuk memuaskan hasratnya ia tak tanggung-tanggung untuk merogoh banyak pengeluaran, merasa tertarik setelah cukup lama mengamati wajah cantiknya, wanita itu semakin dekat dalam kehidupannya.
"Apa kau bisa membantuku?"
"Kau sudah tahu bukan, jika aku sudah lama mencari wanita itu?"
Kim Jeovanka beranjak dari duduknya, menggenggam gelas minumnya dan melangkah ke arah jendela, pemandangan awan sangat menghipnotis manik miliknya, dengan sekali tegukan wine itu tandas tak tersisa.
"Silahkan kembali duduk Madam."
"Rich siapkan semuanya," sambung Jeovanka dan pria itu kembali duduk di sofa sebelumnya, keduanya terdiam dengan saling berbalas tatapan.
"Aku ingin Laura hanya akan bermain denganku saja."
Madam Margareth cukup terperanjat, "Itu tidak mungkin, Noona Laura tidak mau memakai pria sewaan nya untuk kedua kalinya."
"Bagaimana dengan ini?"
Kim Jeovanka menyodorkan dua kartu American Express dan beberapa kotak di hadapan Madam Margareth, tentu isinya bukan hanya sekedar barang.



"Uang satu miliar itu tentu boleh untukmu.""Asalkan ketika Laura menginginkannya, dia harus bermalam denganku."
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL LUST
RomanceDesahan itu menjadi saksi tak hidup bagi keduanya, Laura begitu haus akan sex dan pria yang ia sewa semalam ini tentu bukan pemain biasa-biasa saja. Laura tersenyum puas, mendesah kembali dan lagi. "siapa nama mu?" "Apa itu penting?" jawabnya angku...