5. Block

152 25 30
                                    

Semua terasa membingungkan, terbalik dan berputar.


🖤
💚
💜
💛

Seorang pemuda mungil dengan tubuh ramping nya serta paras manis dan tampan nya menyatu lekat. Dia tak mengingat apapun masa lalu nya dari sejak kecil hingga masa sekolah atau kuliah nya, Dia tidak memiliki keluarga ataupun sanak saudara sama sekali, Dia juga tidak memiliki nama.

Yang pemuda mungil itu ingat hanyalah dia yang terbangun di kamar mandi tanpa busana di sebuah rumah sewaan. Tak ada memori satupun yang menjadi jawaban atas apa yang terjadi, Siapakah dirinya atau dimanakah ia berada.

Ia berjalan sempoyongan lantaran masih lemas menelusuri seluruh tempat yang ia tinggali dan menemukan satu berkas data diri nya. Tertulis nama nya sebagai Huang Renjun, Tinggi dan berat badan, Alamat dan nomer ponsel, Tak memiliki keluarga, Tamatan sekolah menengah, dan umur berusia sekitar 20 tahun, selain itu? tak ada.

Renjun namanya.

Ia menyukai nama itu sebagai nama nya.

Walaupun hanya sebatang kara dirinya tetap bersyukur akan hidupnya. Teman bisa dicari, apalagi jodoh. Yang dirinya perlu lakukan adalah mempelajari dan berbaur dengan lingkungan nya. Tak ada yang perlu dikhawatirkan selama ia masih memegang uang dan sebuah tekad yang kuat untuk merubah nasib masa depan nya nanti dengan langkah nya sendiri.

Apakah Ia berhasil?

Tentu, Berhasil.

Walau pekerjaan hanya seorang barista kafe tak menampik ia memiliki banyak teman yang menemani nya suka maupun duka, tak ada masalah serius yang menimpa hidup nya sampai ia jatuh cinta pada dua orang yang berbeda dan memiliki keduanya sebagai suami nya.

Awalnya semua berjalan semestinya namun semakin hari kejanggalan itu membuatnya sangat risih dan gelisah di setiap waktu.

Kembali pada sekarang.

Renjun merasa ia perlu jujur pada kedua suami nya tentang apa yang selama ini terjadi dan juga membutuhkan bantuan dari kedua suami nya untuk menemukan jawaban lain.

Tangan mungil itu mengacak ngacak surai lembut nya karna frustasi. Ia berjalan menuju balkon dan berdiri menatap indah nya pemandangan langit siang yang sedang mendung itu. Tangan kanan nya bergerak mencari ponsel yang ada di saku celana nya dan segera menghubungkan kedua suami nya.

Renjun begitu sumringah melihat kedua suami nya yang merespon cepat diri nya "Nono.." panggil nya dengan lembut.

Jeno mengelap kamera nya yang memburam sebelum akhir nya menjadi jernih "Iya sayang ku?" balas nya dengan senyum kecil nya.

Renjun meleleh seketika tapi ia menyadari masih ada satu lagi suami nya "Nana.." panggil nya lagi dengan lembut.

Jaemin akhirnya menyalakan mode video dalam panggilan nya sama seperti yang lain "Iya Injunie ku?" balas nya dengan lembut juga.

Renjun mengalihkan pandangan nya sebentar untuk melihat jam pada ponsel nya yang mengartikan masih ada lima jam sebelum akhirnya kedua suami nya pulang "Bisakah kalian pulang lebih awal?" tanya nya dengan sedikit ragu dan merasa tak enak hati.

Menimbulkan reaksi yang berbeda Jeno keheranan sedangkan Jaemin tersenyum aneh "Memang ada apa? Apa Injunie ingin bermanja manja?" goda Jaemin seperti biasa nya membangkitkan suasana.

Renjun memejamkan mata dan menghela napas nya dengan berat kemudian menatap kedua nya "Aku ingin membicarakan hal serius pada kalian" terang nya dengan serius.

Keheningan melanda beberapa saat sebelum akhirnya Jeno menjawab "Baiklah.. Kami akan tiba satu jam lagi" ujar nya mewakili kedua nya.

Renjun mengulas senyum tipis "Aku menunggu kalian, Hati hati di jalan" ujar nya dengan halus.

Jeno dan Jaemin ikut tersenyum melihat wajah istri mereka yang sangat menggemaskan itu "Alright sweetheart." ujar mereka dengan serentak kemudian panggilan itu dimatikan.

Satu jam kemudian benar saja mereka sampai dengan membawa beberapa makanan untuk istri mereka dan mereka pun duduk bersama di ruang keluarga.

Melihat Renjun asyik memakan snack mereka sudah tak sabar untuk mengetahui nya "Jadi apa yang ingin Injunie bicarakan?" tanya Jaemin setelah keheningan melanda sesaat.

Renjun tersedak seketika membuat kedua suami nya panik dan khawatir, Jeno segera mengambilkan minum dan memberikan nya pada istri nya sedangkan Jaemin menepuk halus punggung dan tengkuk nya.

Setelah tenang dan membersihkan diri Renjun pun menceritakan semua yang terjadi tanpa sedikitpun tertutupi sambil melihat ekspresi kedua suami nya "Aku minta maaf telah menyembunyikan nya karna aku pikir aku bisa menyelesaikan nya sendiri tanpa bantuan siapapun" papar nya.

Melihat raung murung dan sedikit takut pada istri mereka membuatnya tak berdaya seketika "It's okeyy honey, Tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar. Kami tidak marah pada mu tapi melihat banyak sekali ancaman pada mu kami khawatir" terang Jeno yang di angguki Jaemin sambil memeluk penuh kehangatan istri nya.

Renjun sepenuh nya menyandarkan diri pada tubuh suami nya dan meraih tangan Jeno untuk ia genggam "Aku baik baik saja. Aku pastikan tidak terluka sedikitpun. Aku juga ingin meminta bantuan pada kalian untuk mencari jawaban." papar nya.

Kedua nya mengangguk pertanda mengerti lalu mengotak atik ponsel nya "Besok. Besok kita China, Jadi persiapkan semua barang dan tiket nya sekarang." ujar Jeno yang membuat nya lega seketika.

Renjun mencium bilah bibir kedua suami nya bergantian "Thank you.. I love you both." ujar nya dengan senyuman menggoda.

Jeno dan Jaemin menyeringai aneh kemudian membawa istri mungil nya untuk ke kamar mereka "Me too." ujar nya dengan serentak.

Saat ini mereka berada di bandara dibantu dengan lima pengawal yang setia menemani dan menjaga tuan mereka meskipun Jeno dan Jaemin mampu saling menjaga satu sama lain tapi mereka tetap membutuhkan nya.

Renjun memeluk erat lengan kedua suami nya kanan dan kiri lalu mereka pun memasuki pesawat dan segera duduk di bangku yang sudah di sediakan.

"Tidur lah jika mengantuk perjalanan kita memakan banyak waktu" nasihat Jeno dengan lembut nya sampai memunculkan eye smile nya.

Renjun meleleh seketika "Baiklah sayang." balas nya lalu asyik membaca buku novel yang sengaja ia bawa tanpa memerhatikan kedua suami nya yang juga menatap nya tanpa berkedip.

Sesampai di bandara China mereka menaiki mobil milik suruhan Jeno yang mengarahkan langsung ke apartemen di kota tersebut. Renjun begitu tak sabar menikmati keindahan negara tersebut dan juga menemukan jawaban lain nya disini.

Dua hari kemudian Renjun berhasil menemukan infomasi penting yang ternyata jauh lebih mudah saat mereka mencari nya di sana ketimbang di korea selatan.

Infomasi yang ia dapatkan adalah alamat pasti kediaman keluarga Huang yang berada di balik hutan kota tersebut.

Namun aneh nya saat ia hampir berhasil meretas infomasi lain nya tiba tiba sebuah virus menginvasi komputer nya sehingga ia mau tak mau menunda nya dan membuat rencana untuk mendatangi mansion kediaman keluarga Huang itu.














TBC

Hei hei maafkan saya yang lupa update

Terima kasih sudah menunggu dan membaca cerita ini

See you next time.

THE RING / NORENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang