10. Water

104 14 30
                                    

FYI, Haechan dan Renjun adalah mahasiswa perguruan tingkat yang dimana masih semester dua, jurusan yang di ambil adalah Ekonomi Bisnis dan kebetulan mereka masih berlibur.

💛
♥️
💚
💙
💜


Saat ini Haechan dan Renjun nasib nya kurang beruntung dimana mobil yang mereka kendarai tiba tiba mogok dan keduanya sama sama tidak mengerti mesin ditambah lagi mereka tidak membawa ponsel karena tertinggal jadilah mereka menunggu mobil lain yang bisa mereka tumpangi.

Dan disaat yang bersamaan mereka melihat mobil hitam mewah yang melaju sangat kencang namun seperti tidak terkontrol dengan baik membuat mereka panik serta khawatir dan benar saja mobil itu menabrak trotoar dan berguling guling membuat tubuh mobil ringsek parah.

Renjun dan Haechan segera menolong korban kecelakaan itu karna hanya merekalah yang ada disana.

Butuh waktu sedikit lama untuk mengeluarkan sang korban dari mobil nya lantaran banyak rintangan yang cukup berbahaya namun akhirnya mereka bisa, dilihat nya sang korban adalah laki laki tampan yang sudah tak sadarkan diri dengan kepala yang mengeluarkan cairan pekat dan amis serta goresan yang membuat tubuh korban lecet sana sini yang untungnya lagi tidak ada luka tusukan.

Renjun yang teringat didalam mobilnya ada peralatan kesehatan pun segera memberikan pertolongan pertama dan sementara Haechan menjaga dan mencari ponsel di dalam mobil ringsek itu untuk digunakan dalam keadaan darurat.

Belum sempat Haechan menghubungi ambulance tiba tiba ponsel pintar itu mati dan tidak bisa menyala lagi membuatnya mengumpat penuh kesal.

Setelah selesai memberikan pertolongan pertama Renjun pun berinisiatif mencari sesuatu didalam mobil sang korban yang mungkin bisa membantu mereka dan tak lama ia mendapatkan flare gun yang masih utuh dan tanpa membuang waktu dengan penuh harapan ia menembak dan terlihatlah flare merah yang begitu terang di langit.

Tak sampai lima menit telinga mungil itu mendengar suara baling baling helikopter entah dari mana membuatnya kembali menembakkan flare diatas langit sebagai penanda dan benar saja sesuai harapan nya helikopter itu muncul bukan hanya satu melainkan dua dengan logo LJN di bagian pintu dan mendarat tak jauh dari mereka.

Seakan mengerti tanpa perlu dijelaskan mereka semua dibawa untuk masuk kedalam helikopter dan segera pergi ke rumah sakit terdekat yang bisa mendaratkan helikopter.

Saat ini si korban sudah mendapatkan perawatan intensif dikamar inap VVIP pula dan itu membuat Renjun dan Haechan bisa melepas diri dari tanggung jawab kembali menyerahkan sang korban pada keluarga nya.

Tanpa diduga oleh mereka, orang orang yang berpakaian formal serba hitam itu menundukkan kepala nya seolah memberi penghormatan atau mungkin ungkapan terima kasih karena sudah menyelamatkan orang tersebut.

"Fiuhh lega nya" ujar Haechan sambil duduk di bangku halte.

Renjun mengangguk "Benar, semoga laki laki itu lekas sembuh" kemudian ia melihat ada taxi yang akan kemari membuatnya langsung menarik tangan sahabatnya.

Mobil taxi itu pun berhenti tepat di depan mereka dan menunggu si penumpang untuk masuk "Yuk kita pulang naik taxi aja nanti minta pengawal mu membawa pulang mobil mu" ujar Renjun.

Mereka berdua pun masuk mobil dan melaju pesat ke alamat yang dituju "Sial habis ini aku pasti di ceramahi lagi" rutuk Haechan sambil menyenderkan tubuh nya ke belakang.

"Hahaha sabar ya Haechan"

Sesampainya dirumah tampak Haechan celingak celinguk sebelum akhirnya berjalan menuju kamar nya namun sialnya baru saja tiga langkah tiba tiba ibu nya datang entah darimana "Darimana saja kamu? Ponsel mu tertinggal disini, pergi tanpa pamit pula" ujar sang ibu.

THE RING / NORENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang