"Oh.. jadi Papa gak di ajak masuk nih ya? Cuma Zahra doang nih yang di ajak masuk sama Mama!!" Sambung Ryan yang berpura-pura cemburu dengan tingkah istri nya.
"Iihhh... Papa ini manja kali. Ya sudah ayukk sini masuk." Jawab Safira yang kemudian mengajak Ryan untuk ikut masuk kedalam rumah.
"Iya Pa. Ayuk kita masuk sama-sama." Sambung Zahra kepada Ryan.
Zahra dan kedua orang tua sudah masuk kedalam rumah. Dan saat mereka bertiga sudah berada di ruang keluarga, Zahra berpamitan kepada Ryan dan Safira untuk berganti pakaian nya dulu.
"Papa! Mama! Zahra ke atas dulu ya? Mau ganti seragam dulu." Ucap Zahra yang ingin berpamitan pada orang tua nya untuk berganti pakaian.
"Iya sayang. Mama dengan Papa tunggu di ruang makan aja ya nak!" Jawab Safira pada Zahra.
"Iya Ma." Ucap Zahra singkat dan berlalu pergi menuju kamar nya.
Zahra pun berlalu pergi menuju ke kamar nya. Setelah berganti pakaian, Zahra masih duduk di kamar nya dan memikirkan tentang ajakan Ryan tadi saat menuju pulang.
Sebenarnya Papa mau ngajak aku kemana sih? Kok pergi bertamu kerumah sahabat nya harus ngajak aku. Sebenarnya aku males aja pergi dengan Papa dan juga Mama. Tapi, aku tidak sampai hati jika harus menolak ajakan kedua orang tua ku.
Saat Zahra sedang terhanyut memikir kan ajakan Ryan tadi, Zahra terkejut dengan suara ketukan pintu kamar nya.
Tok-Tok-Tok
"Zahra! Apa kamu di dalam nak?" Ucap safira sambil mengetuk pintu kamar nya Zahra.
"Eh... Mama." Jawab Zahra kaget.
"Iya Ma. Bentar Ma. Zahra sudah selesai kok." Sambung Zahra di balik pintu.
"Ya sudah, cepetan turun ya nak! Mama tunggu dibawah ya sayang!" Ucap Safira yang kemudian berlalu meninggalkan Zahra sendiri dikamar nya.
"Iya Ma." Jawab Zahra singkat.
Duh.... Ngapain aku mikirin yang enggak jelas. Mending aku turun ke bawah untuk ikut gabung makan dengan Papa dan juga Mama. Kasihan kan mereka telat makan hanya karna tungguin anak nya yang satu ini.
Zahra membatin dan kemudian berlalu keluar kamar dan pergi menuju ruang makan. Sesampainya Zahra disana dia langsung ikut duduk gabung bersama dengan kedua orang tua nya.
"Eh... kesayangan nya Papa sudah turun?" Ucap Ryan yang melihat anak gadis nya yang duduk bersebelahan dengan diri nya.
"Iya Papa." Jawab Zahra singkat sambil tersenyum ke arah Ryan.
"Kenapa lama turun nya sayang?" Tanya Safira kepada Zahra sambil menghidangkan makanan untuk suami nya Ryan.
"Eum.... Anu... Ma.." jawab Zahra dengan rasa gugup.
"Kamu kenapa zahra?" Sambung Ryan pada Zahra.
"Enggak kok Pa. Tadi, Zahra makanya lama karna sekalian membereskan buku-buku nya Zahra." Jawab Zahra berbohong kepada kedua orang tua nya.
Ya Allah Maafkan Zahra yang harus berbohong kepada kedua orang tua nya Zahra. Masa iya Zahra bilang sama Papa dan Mama bahwa Zahra tadi ngelamu di dalam kamar.
Batin Zahra ketika sedang menghidangkan makanan untuk diri nya sendiri.
"Ya sudah kalo gitu, ayuk kita makan. Kasihan makanan nya nanti keburu dingin." Ajak Safira kepada anak dan suami nya.
Zahra dan Ryan pun menganggukkan kepala nya karna setuju dengan ucapan dari Safira tadi. Mereka bertiga pun akhirnya makan siang bersama tanpa ada yang berbicara sedikit pun sebelum makanan selesai di makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Bocil Gus Rasya
Teen FictionSeorang gadis yang bernama Zahra dipaksa menikah dengan seorang lelaki dari anak sahabat orang tua nya. Dan ternyata calon suaminya adalah seseorang yang selama ini dikagumi oleh sahabat nya yang bernama Annisa