Bab 9

145 8 1
                                    

Ustadzah Diana pun kemudian masuk ke kamar putri nya itu. Kemudian, dia pun menghampiri Zahra yang sedang duduk di atas sofa. Zahra yang melihat Ustadzah datang dan berjalan ke arah nya pun bangun. Zahra bangkit dari duduk nya kemudian menyalami tangan Ustadzah Diana.

"Ustadzah Diana!" Sapa Zahra saat melihat Ustadzah Diana menghampiri.

"Zahra! Kamu sedang apa nak?" Tanya Ustadzah Diana kepada Zahra.

"Zahra sedang duduk-duduk sekalian melihat sekeliling ruang kamar nya Aisyah Ustadzah." Jelas Zahra kepada Ustadzah Diana.

"Iya nak." Jawab Ustadzah Diana singkat sambil mengelus pundak nya Zahra.

"Aisyah! Zahra! Sebentar lagi mau adzan magrib, sebaiknya kalian nanti turun ya kita sholat magrib berjamaah." Ajak Ustadzah Diana kepada putri nya dan juga menantu rahasia nya itu.

"Iya Ummi." Jawab Aisyah singkat dan tersenyum pada Ustadzah Diana.

"Baik Ustadzah." Sambung Zahra kemudian kepada Ustadzah Diana.

Ustadzah Diana yang mendengar panggilan Zahra pada nya pun tersenyum.

Mashaa Allah anak ini. Masih saja memanggil saya dengan sebutan Ustadzah. Padahal saya ini adalah mertua nya. Tapi, sayang nya dia belum mengetahui yang sebenarnya sebelum Rasya anak ku pulang ke sini. Yaitu ke Indonesia.

"Zahra! Sebaliknya kamu memanggil saya dengan sebutan Ummi saja. Jangan Ustadzah ya nak." Jelas Ustadzah Diana pada Zahra dan sambil menoleh ke arahnya juga.

"Kenapa Zahra harus memanggil Ustadzah dengan sebutan Ummi." Zahra bertanya dengan wajah keheranan.

"Karna kamu sudah saya anggap sebagai anak saya. Jadi kamu panggil saja saya dengan sebutan Ummi ya nak." Ucap Ustadzah Diana sambil tersenyum dan juga memegang pipi nya Zahra.

"Baik, Ustadzah. Eh,, maksud nya Ummi." Jawab Zahra dengan latah dan kemudian nyengir malu.

"Ya sudah. Ummi ke bawah dulu ya nak. Nanti Ummi tunggu kalian dibawah dengan yang lain." Pamit Ustadzah Diana kepada Aisyah dan juga Zahra.

"Baik, Ummi." Jawab Aisyah dan juga zahra secara bersamaan.

Setelah Ustadzah Diana keluar Zahra pun kembali duduk di sofa dan melihat sekeliling nya lagi. Fokus nya pun tertuju pada foto yang terletak di atas meja dekat dengan tempat belajar nya Aisyah.

Zahra pun bangun dan berjalan menuju meja tersebut untuk melihat foto itu. Setelah melihat foto itu dia pun bertanya kepada Aisyah.

"Aisyah! Ini siapa?" Tanya Zahra dengan penasaran nya dengan sosok lelaki yang ada di foto itu.

"Masa kak Zahra gak tau sih. Itu kan suaa..." Jawab Aisyah terhenti karna hampir saja dia kecoplosan kepada Zahra.

"Itu siapa Aisyah? Kak Zahra memang tidak tau. Memangnya dia siapa?" Zahra bertanya lagi kepada Aisyah yang berdiri di hadapan nya.

"Maksudnya Aisyah, masa kak Zahra itu saja tidak kenal. Itu kan kak Rasya. Kakak nya Aisyah." Jelas Aisyah kepada Zahra.

Sekaligus suaminya kak Zahra. Sayang nya kak Zahra belom tahu.

Sambung Aisyah di dalam batinnya. Zahra yang mendengarkan ucapan nya Aisyah pun merasa heran. Karna dia berpikir hanya Aisyah saja anak nya Kyai Yusuf dan Ustadzah Diana.

"Jadi, dia kakak kamu?" Zahra bertanya lagi dan mencoba meyakinkan dengan apa yang didengar nya.

"Iya kak. Kak Rasya ganteng kan?" Jawab Aisyah dengan antusias nya.

"Kak zahra pikir cuma kamu doang anak nya Kyai Yusuf dan Ustadzah Diana. Padahal ternyata kamu punya kakak." Bukan menjawab ucapan dari Aisyah malah menjawab yang lain.

"Karna dilihat-lihat cuma kamu doang di sini. Maka nya kak zahra mikir nya begitu." Sambung zahra kepada Aisyah.

"Ya iyalah Aisyah kelihatan sendiri. Karna kak Rasya pun tidak disini." Jawab Aisyah pada Zahra.

"Memang nya kakak kamu kemana?" Tanya Zahra penasaran.

"Kak Rasya lagi di Mesir. Dia lagi menyelesaikan pendidikan S2 nya disana. Tapi, tidak lama lagi kak Rasya juga akan selesai dan akan balik ke Indonesia." Jelas Aisyah kepada Zahra.

"Jadi, kakak kamu kuliah di Mesir?" Zahra bertanya lagi hanya untuk memastikan nya lagi.

"Iya kak." Aisyah menjawab singkat sambil tersenyum pada Zahra.

Em... kamu Aisyah masih sekolah?" Tanya Zahra yang ingin mengenal dekat dengan Aisyah.

"Masih kak. Aisyah baru kelas 2 MAN." Jawab Aisyah.

"Eh, ternyata kita beda setahun ya?" Ucap Zahra saat mendengarkan ucapan dari Aisyah tadi.

"Jadi, kak Zahra kelas 3 ya?" Tanya Aisyah.

"Iya. Bentar lagi juga mau lulus." Jawab Zahra sambil senyum.

"Smoga saja kak Zahra lulus dengan nilai yang baik ya kak?" Ucap Aisyah kepada Zahra.

"Iya aamiin." Sambung Zahra pada Aisyah.

"Setelah lulus. Kak Zahra mau lanjut ke mana?" Aisyah menanyakan lagi karna ingin mengenal lebih dekat kak ipar nya itu dan supaya tidak ada canggung di antara keduanya.

"Rencana nya sih, kak Zahra mau lanjut ke universitas Al-Azhar. Tapi, bukan yang di luar negeri masih di sini di Indonesia." Jelas Zahra kepada Aisyah.

"Kenapa tidak di luar negeri saja kak?" Tanya Aisyah lagi dengan wajah penasaran alias kepo.

"Tidak juga Aisyah. Kak Zahra kalo jauh-jauh pasti Papa dan Mama enggak mengizinkan. Apalagi kak Zahra anak mereka satu-satunya.  Pasti mereka akan khawatir jika sampai kak Zahra jauh dari mereka berdua." Jelas Zahra lagi kepada Aisyah.

"Hm... iya juga ya kak." Jawab Aisyah sambil mengangguk-anggukan kepala nya dan terlihat berpikir.

"Bagaimana dengan kamu Aisyah? Jika sudah lulus kamu ingin melanjutkan pendidikan dimana?" Zahra mulai bertanya balik kepada Aisyah.

"Aisyah ingin ke Mesir kak. Aisyah kepengen bisa mendapatkan beasiswa di Mesir seperti kak Rasya." Jelas Aisyah pada Zahra.

"Jika kamu ingin ke Mesir dan mendapatkan beasiswa di sana. Kamu harus belajar yang rajin, dan lebih giat lagi. Supaya impian kamu untuk melanjutkan pendidikan dan mencari ilmu disana terwujud." Jawab Zahra kepada Aisyah.

"Iya kak. Maka nya dari sekarang Aisyah banyak-banyak belajar. Dan apa yang Aisyah impikan semoga cepat tercapai." Ucap Aisyah pada Zahra.

"Aamiin." Sambung Zahra yang ikut mengaminkan ucapan nya Aisyah.

Setelah, lama nya mereka berdua mengobrol bersama terdengar lah suara adzan magrib. Mereka pun bergegas turun menawan untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah dengan Kyai Yusuf dan juga bersama dengan yang lain nya. Saat mereka turun ternyata orang tua Aisyah dan juga Zahra sedang menunggu mereka berdua.

~ ll ~

Bersambung....

~ ll ~

Maaf kalo ada kesalahan dalam penulisan cerita ini. Ini adalah karya saya yang pertama menjadi seorang penulis, jika ada kesalahan dalam penulisan atau alur cerita yang sulit di mengerti, saya mohon maaf..

Semoga kalian suka dengan cerita yang saya buat❤️

*****

Jangan lupa komentar, kasih ulasan & 5 bintang.

Jika ada pendapat yang ingin disampaikan bisa lewat komentar atau bisa DM ke Instagram.

*****

Instagram : @coretan_ochaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istri Bocil Gus RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang