Setelah berpelukan akhirnya Zahra dan kedua orang tuannya pun berangkat. Mereka tidak mau menunggu lama lagi takut telat tiba di tempat Kyai Yusuf.
"Ayuk kesayangan nya Papa. Kita berangkat sekarang. Nanti keburu telat." Ajak Ryan pada anak dan istrinya sambil mengelus pundak belakang Zahra dan Safira.
"Ya sudah Pa. Ayuk kuta berangkat sekarang." Jawab Safira menyetujui ajakan suami nya dan juga tersenyum pada nya.
"Iya Pa. Ayukk." Sambung Zahra sambil tersenyum ke arah Ryan.
"Iya sayang-sayang nya Papa." Jawab Ryan kepada istri dan juga anak nya.
Ryan, Safira dan Zahra akhirnya berjalan menuju mobil dan mereka pun berangkat menuju ke tempat Kyai Yusuf dan Ustadzah Diana.
Sepanjang perjalanan Zahra menghamburkan waktu nya dengan membaca novel. Dia membawa satu Novel dan membaca nya di dalam mobil saat perjalanan ke tempat Kyai Yusuf. Zahra selalu begitu karna jika dia merasa bosan di dalam mobil, maka dia menghabiskan waktunya dengan membaca novel yang khusus dibawa nya dari rumah.
Setelah menempuh perjalanan selama satu jam, akhirnya mereka bertiga pun tiba. Zahra sempat bingung saat mobil yang dibawa oleh Ryan memasuki are sebuah pesantren. Dia terlihat keheranan melihat sekitaran dan akhirnya mencoba menanyakan nya pada kedua orang tua nya.
"Papa! Mama! Mengapa kita dipesantren? Bukan nya kita ingin kerumah sahabatnya Papa? Mengapa kita disini? Apa kita sudah sampai ya?" Zahra bertanya-tanya kepada kedua orang tua nya.
Ryan dan Safira saling bertatap-tatapan dan saling tersenyum saat mendengarkan pertanyaan yang keluar dari mulut putri semata wayang nya itu.
"Iya sayang kita sudah sampai." Jawab Safira sambil menoleh ke belakang ke arah nya Zahra.
"Maksudnya Mama?" Zahra bertanya lagi dengan nada bingung.
"Sayangg! Kita sudah sampai kok ditempat nya Kyai Yusuf. Yaitu di pesantren Al-Anwar ini. Mereka tinggal di pesantren ini nak." Sambung Ryan kepada putri kesayangan nya itu.
"Tinggal disini." Ucap Zahra dengan nada terkejut dan dibalas anggukan oleh kedua orang tua nya.
"Oh.. iya Zahra ngerti Ma. Mereka berkeja disini ya? Makanya mereka tinggal disini? Betulkan?" Sambung Zahra kepada kedua orang tua nya.
Ryan dan Safira yang mendengarkan ucapan dari Zahra pun terkejut dan menggeleng-gelengkan kepala nya. Mereka berdua pun hanya tersenyum melihat tingkah anak nya itu.
"Ya sudah sayang. Ayuk kita masuk." Tanpa menjawab pertanyaan Zahra tadi, Ryan mengajak Zahra untuk masuk kesana.
"Tapi, Papa kan belom jawab pertanyaan Zahra?" Jawab Zahra dengan nada sedikit kecewa.
"Nanti kamu juga bakal tau nak?" Ucap Safira kepada putri nya itu.
"Iya sayang. Kita turun dulu ya nak. Kan kita sudah sampai. Kasian Kyai Yusuf dan Ustadzah Diana nunggu lama." Sambung Ryan kepada anak nya.
"Iya Papa." Jawab Zahra dengan nada pasrah.
Mereka bertiga pun turun dari dalam mobil nya dan berjalan menuju rumah nya Kyai Yusuf. Disana Kyai Yusuf dan Ustadzah Diana sudah menunggu kedatangan mereka bertiga. Sesampai nya mereka disana, mereka disambut dengan hangat oleh Kyai Yusuf dan Ustadzah Diana.
"Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakkatuh." Ucap Ryan dan Safira memberi salam saat berada di depan rumah nya Kyai Yusuf.
"Wa'alaikumussalam wa rahmatullahi wa barakkatuh." Jawab Kyai Yusuf dan Ustadzah Diana secara bersamaan.
Kyai Yusuf dan Ustadzah Diana pun keluar untuk melihat siapa yang datang. Dan mereka tersenyum saat melihat yang datang adalah Ryan, Safira dan juga Zahra menantu nya.
"Ryan! Safira! Kalian sudah sampai toh?" Tanya Kyai Yusuf kepada Ryan dan Safira yang baru saja datang.
"Iya Kyai." Jawab Ryan kepada Kyai Yusuf.
"Berdua saja?" Sambung Ustadzah Diana kepada dua orang di depan nya.
"Enggak Ustadzah. Kita bertiga dengan putri kita." Jawab Safira sambil menunjuk ke Zahra yang berdiri dibelakang diri nya dan Ryan.
Kyai Yusuf dan Ustadzah Diana pun mengangguk faham dan saling tersenyum saat mereka bertatatpan.
"Zahra sayang! Sini nak." Ryan memanggil Zahra yang berdiri di belakang nya dirinya dan juga Safira.
"Iya Papa." Jawab Zahra sambil berjalan ke arah Ryan dan berdiri ditengah-tengah Ryan dan Safira.
"Kyai! Ustadzah! Kenalin ini putri kita nama Syakilla Az-Zahra." Ucap Ryan memperkenalkan Putri nya kepada Kyai Yusuf dan juga Ustadzah Diana.
"Salam kenal Kyai, Ustadzah, saya Syakilla Az-Zahra. Panggil saja Zahra." Ucap Zahra sambil bersalaman dengan Kyai Yusuf dan Ustadzah Diana saat memperkenalkan diri nya.
"Mashaa Allah kamu cantik sekali, Nak." Jawab Kyai Yusuf saat melihat menantu nya itu.
"Iya Nak. Kamu cantik seperti Mama mu." Sambung Ustadzah Diana ketika pertama kalinya melihat menantu nya itu dan sambil mengelus pundak nya Zahra.
"Terima kasih Kyai, Ustadzah." Ucap Zahra sambil tersenyum.
"Iya nak." Jawab Ustadzah Diana dan Kyai Yusuf secara bersamaan.
Setelah mereka mengobrol sebentar, Ustadzah Diana dan Kyai Yusuf mengajak keluarga Ryan untuk masuk kedalam rumah. Dan mereka pun akhirnya masuk kedalam rumah.
"Ryan! Safira! Dan Zahra. Ayuk kita masuk kedalam. Gak baik dilihat sama yang lain kalian masih di luar." Ajak Kyai Yusuf pada keluarga nya Ryan.
"Iya Safira. Ayuk kita masuk kedalam. Ayuk nak zahra." Sambung Ustadzah Diana mempersilahkan masuk rumah kepada Safira dan juga zahra.
"Baik Kyai, Ustadzah." Jawab Ryan dan Safira secara bersamaan dan zahra juga tersenyum pada Ustadzah Diana.
Mereka pun semuanya masuk kedalam rumah dan duduk di ruang tamu. Saat mereka sedang asyik mengobrol bersama, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita datang dan memberi salam.
"Assalamu'alaikum." Ucap seorang wanita yang bernama Aisyah datang dan memberi salam.
"Wa'alaikumussalam." Jawab semua yang ada diruangan itu.
"Kamu sudah pulang toh nak?" Tanya Ustadzah Diana kepada Aisyah yang baru saja masuk dalam rumah.
"Iya Ummi." Jawab Aisyah singkat dan kemudian menyalami tangan Kyai Yusuf dan juga Ustadzah Diana.
"Sudah selesai toh mengajar nya nak?" Sambung Kyai Yusuf pada Aisyah yang kini duduk di sebelah nya.
"Iya Abah." Jawab Aisyah sambil tersenyum kepada Kyai Yusuf.
"Maaf Abah, Ummi. Mereka siapa?" Sambung Aisyah kepada Kyai Yusuf dan Ustadzah Diana.
"Ini toh, yang Ummi ceritakan semalam nak." Jawab Ustadzah Diana yang duduk disamping Aisyah sambil berkedip mata pada putri nya itu.
~ ll ~
Bersambung....
~ ll ~
Maaf kalo ada kesalahan dalam penulisan cerita ini. Ini adalah karya saya yang pertama menjadi seorang penulis, jika ada kesalahan dalam penulisan atau alur cerita yang sulit di mengerti, saya mohon maaf..
Semoga kalian suka dengan cerita yang saya buat❤️
*****
Jangan lupa komentar, kasih ulasan & 5 bintang.
Jika ada pendapat yang ingin disampaikan bisa lewat komentar atau bisa DM ke Instagram.
*****
Instagram : @coretan_ochaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Bocil Gus Rasya
Teen FictionSeorang gadis yang bernama Zahra dipaksa menikah dengan seorang lelaki dari anak sahabat orang tua nya. Dan ternyata calon suaminya adalah seseorang yang selama ini dikagumi oleh sahabat nya yang bernama Annisa