24.🥀

3.5K 168 0
                                    

Hari yang sudah mulai sore tidak membuat Radya yang masih berada tempat duduknya segera beranjak untuk pulang.

Gadis itu kini sibuk dengan kertas dan pulpen yang setia ditangan nya,entah apa yang sedang gadis itu catat sampai sefokus itu.

Sudah beberapa kali handphone miliknya berdering,entah siapa yang menelpon dan tidak di perdulikan oleh gadis itu.

Entah sudah berapa kali handphone miliknya terus berdering,dengan kesal Radya menekan tombol hijau di handphone nya dan saat ingin memarahi seseorang yang dengan berani menganggu nya, Radya bisa mendengar suara perempuan yang sangat familiar ditelinga nya.

" siapa?" Tanya Radya.

" Lo enggak ingat gue? parah Lo sya" jawab gadis itu.

" tumben Lo duluan yang ngehubungin gue" ucap Radya.

Gadis disebrang sana hanya terkekeh kecil mendengar ucapan dari temannya.

" cuman mau ngucapin selamat ajasih karena Lo bakal pulang"

" makasih,nasib gue lagi baik dari pada Lo yang baru nyasar"

" gue juga bakalan pulang"

" ada perlu apa sama gue"tanya Radya kepada temannya.

" engga ada sih cuma iseng, gue bosen Arkana gak dirumah"

" Lo diajak jalan sama davian lo tolak kan tadi" ujar Radya.

" iya sih,gue kira Arkana bakalan nepatin janjinya ke gue sya" jawab gadis itu.

" dah lah matiin telpon nya gue mau balik kerumah."

Radya menaruh handphone miliknya ke dalam tas dan berjalan keluar dari area sekolah,dia hari ini tidak boleh terlalu larut sampai kerumah.

kenapa harus ada tamu yang akan datang hari ini.

Untungnya hari ini ada sopir yang menjemputnya.

Sesampainya dia dirumah Radya langsung saja disuruh oleh mamanya untuk bersiap-siap dan berpakaian dengan rapi.

Membersihkan diri sebentar dilanjut memakai pakaian yang dirasa nyaman dan sedikit berhias,Radya dengan malas berjalan ke ruang keluarga yang mana disana sudah ada beberapa orang yang sangat Radya ketahui siapa mereka.

Sampai diruang keluarga Radya duduk didekat hakano, didepannya saat ini terdapat sagitra dan garatra.

Mereka berdua memakai pakaian formal yang Radya tahu bahwa mereka sangat tidak nyaman memakai pakaian seperti itu.

Radya sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan oleh tuan Nalendra ayah dari sagitra dan garatra.

Radya yakin kedatangan mereka kali ini adalah pembatalan pertunangan dirinya dan sagitra.

" sebelumnya saya enggak akan terlalu lama disini maaf Laras" ucap Nalendra.

Hakano yang mendengar nama mamanya disebut oleh Nalendra menatap pria itu tajam.

" kedatangan saya hari ini beserta kedua putra saya ingin mengusulkan pembatalan pertunangan antar Radya dan putra saya sagitra."

" bagus,saya juga tidak setuju putri saya satu-satunya dijodohkan dengan anak anda"jawab darrien dengan suara tegasnya.

Laras yang mendengar ucapan suaminya mengangguk setuju,karena dari awal perjodohan ini Laras dan darrien memang tidak setuju dengan pertunangan ini.

Tidak butuh waktu lama pertunangan antara Radya dan sagitra akhirnya dibatalkan karena sudah disetujui oleh kedua pihak.

Baik Radya dan sagitra mereka tidak ingin melanjutkan pertunangan ini karena suatu alasan yang hanya diketahui oleh mereka.

Radya yang tidak ingin menjadi hancurnya alur cerita dan sagitra yang entah kenapa hanya diam saja sejak awal pembicaraan dimulai.

Begitupun dengan garitra Radya tahu jika garatra memang orang pendiam,tapi diamnya pemuda itu seperti menyembunyikan sesuatu.

Pulangnya sagitra dan garatra, Radya segera berjalan menuju kamarnya setelah mengobrol sebentar dengan orang tuanya.

Malam ini dia harus tidur dengan nyenyak dan menjalani kehidupan sembari menunggu cerita yang berjalan sesuai alurnya.

Setelah selesai dia akan pulang kerumah yang sebenarnya,rasanya dirinya sudah tidak sabar lagi.

Besok adalah awal dari semuanya dan juga jalan yang akan mengantar nya pulang ke dunia aslinya.

Menutup matanya untuk menjelajahi dunia mimpi tanpa memikirkan hari esok yang akan berubah total.

reborn [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang