Typo maklum aja lagi pula jempol aku yg salah bukan aku
***
"Nahh anak ibu sekarang sudah wangi". Jiera mengecup lama kening yang terhalang rambut coklat itu. "Hahahah ibu gelii, Setoop, Hahahah". Lian tertawa geli karena Jiera terus menggelitik perut nya. Jiera tersenyum manis melihat tawa putranya.
Putranya? Ya, Lian adalah putra Jiera, Hanya Jiera. Apa jiera egois? Tapi dari sisi mana?
Minggu sore yang tenang di mansion Erlanio. Semua anggota keluarga nampak cukup menikmatinya, Ini adalah momen yang tepat untuk mereka melakukan kebersamaan setelah sekian lama.
Keluarga Erlanio kini berada di ruang santai dengan, Namun ntah kenapa mereka merasa masih ada yang kurang, Hati nya seperti ada yang mengganjal. Hingga fikiran mereka tiba-tiba teralih pada buntalan lemak dengan memakai pakaian super Hero yang di belikan Jiera kemarin. Ia Berlari dengan tubuh gempal nya.
Bugh'Anjing!! Sakit pantat gua asu!! Shhh'. Gaell
"Aww.., Hiks hiks".
"LIAN!! Astaga!". Renata panik melihat putra bungsunya kini terduduk karena tersandung kakinya sendiri. Dia bergegas memangku putranya yang menahan air matanya untuk tidak keluar. Jevian dan kedua putranya juga tak kalah panik tapi mereka juga tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Lian yang tidak tahu harus apa terus menatap Renata dengan mata berkaca-kaca. Sebenarnya dia malu untuk menangis terlebih jiwanya adalah jiwa remaja yang sudah dewasa ini sangat sulit untuk di hadapi.
"Huaaa hiks ibuu". Lian bukan menangis tanpa alasan, Dia terkejut saat Joell tiba-tiba menggendong tubuh kecilnya dengan sedikit menggunakan tenaga. Ya, sepertinya dia sudah terbiasa menggunakan tenaganya untuk hal apapun.
"Sial. Tidak usah menggunakan tenaga badak mu itu. Tubuh adikku bisa hancur". Tak ingin kalah atau tidak ingin Lian terluka Jevran merebut paksa tubuh Lian dari Joell.
"Ck, Mana aku tau dia kesakitan". Joell menatap Jevran tidak suka. "Hiks.. Susu..". Gumam Lian namun masih dapat terdengar keluarganya. "Kau bilang apa?, Katakan dengan jelas". Jevran menatap wajah adiknya di dekapannya.
'Mukanya biasa aja dong, Mentang-mentang Gua ga bisa bikin susu sendiri. Gua bogem lu'. Gaell.
"Kenapa diam?, Katakan". Ucap Joell menatap dingin ke arah Lian yang masih terdiam. Bocah itu hanya menjawab dengan gelengan kecil. "Tak apa sayang, Katakan. jangan takut". Renata menatap Lian dengan tersenyum ke arahnya.
'Ni pada kesurupan paan? Gua di baik-baik-in, Mereka insap? Itu Impossible si".
"Kamu mau ini?". Mata Lian seketika berbinar saat melihat Jevian memainkan sebuah botol susu bayi di tangannya. Lian langsung mencoba turun dari gendongan Jevran namun Jevran menahannya dengan kuat. "Iiiss lepas!!, Liyan mau itu Liyan mau itu". Lian terus memberontak dan menunjuk botol susu di tangan ayahnya. Jevran terus menahan tubuh kecil itu untuk mendapatkan susu yang sudah menjadi prioritas hidupnya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlupakan [Transmigrasi Jisung]
Teen Fictionno BL This is Brothership Minta up? komen aja ntar langsung up Gaell Arya remaja nakal berusia 17 tahun yang menjadi berandalan bermotor ntah di luar atau sekolahnya. Meski begitu Gaell tetap kesayangan keluarganya mungkin itu juga alasannya i...