00:05

1.9K 169 2
                                    

"Ah Kakakku tersayang, Kenapa kau selalu menyembunyikan sesuatu yang penting dariku?". Seseorang kini menatap sebuah album foto yang menampilkan gambar dua pria yang tersenyum tampan dan yang satunya hanya menatap datar ke arah kamera.

Kemudian dia mengambil bingkai foto tersebut lalu menatapnya lebih dekat.
"Kali ini, Apa yang kau sembunyikan?, Sepertinya milikmu kali ini lebih menantang bagiku". Pria itu terkekeh melihat gambar berwajah datar di foto.

"Sebuah rahasia besar eh?".

"Ah ini tidak menyenangkan, Karena aku sudah mengetahuinya lebih dulu, Yah Kau tidak pernah berubah dari dulu, Selalu saja arogan dan bodoh".

"Itu sebabnya aku selalu menang darimu, Benarkan?, Kakak?". Pria itu terus tersenyum menatap fotonya dengan sosok yang ia panggil 'kakak'.

"Sama seperti dulu, Apapun yang aku inginkan, Akan aku dapatkan". Ia tersenyum manis, Namun percayalah senyuman itu justru terlihat menakutkan bagi sebagian orang yang tahu sosoknya lebih dalam.

PRANG

Bingkai itu kini tak lagi berbentuk setelah sosok pria itu melempar keras bingkai itu hingga hancur.

"My Baby, Sebentar lagi, Call me, papa".

Pria itu kini beralih menatap layar ponselnya sesekali ia juga mengelus layar ponselnya dimana itu menampilkan gambar seorang bayi laki-laki yang sangat menggemaskan dengan pipi yang menggembung lucu.

"Mark".

"Siap tuan, Apa yang anda butuhkan?".

"Mulai rencananya".

"Baik".

Pria bernama Mark itu langsung melaksanakan tugas yang di perintahkan seseorang yang pasti itu atasannya.

***

TING

Sebuah notifikasi terdengar dari handphone yang berada di meja kerja Jevian.
Jevian langsung membuka isi pesan tersebut.

Jevian jelas langsung terkejut membaca pesan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jevian jelas langsung terkejut membaca pesan tersebut. Keponakan? Keponakan apa maksudnya, Putrinya sudah tiada bukan? Lalu apa maksud orang itu mengatakan bahwa putrinya masih hidup.

Tentu Jevian tidak langsung percaya dengan ucapan seseorang yang menyebutnya sebagai kakak itu. Dia adalah sosok yang licik dan sulit untuk di percaya menurutnya.
Bisa saja kali ini dia mencoba menjebaknya dalam rencana barunya.

Jika adiknya licik lalu kakaknya apa??

"Apa dia akan kembali?".

"Apa maksudnya putriku masih hidup? Ah tidak, Dia pasti sedang merencanakan sesuatu untuk menjatuhkan diriku, Dia itu licik". Jevian terus memikirkan ucapan yang dikatakan orang itu.

"Tapi bagaimana jika benar putriku masih hidup?". Jevian terus berfikir, Dia juga tidak bisa terus terkecoh dengan masuk ke jebakan Adiknya itu.

Dia akui Adiknya sangat pintar. Dari kecil hingga sekarang adik nya selalu selangkah di depannya. Jevian mengusap wajahnya kasar, Sungguh situasi ini membuatnya merasa dalam posisi yang serba salah.

Terlupakan [Transmigrasi Jisung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang