1.Perjodoha

68 2 0
                                    

Halo gaes jangan lupa spam komen yang banyak dan jangan lupa spam note yang banyak juga...

     Happy Reading...

"Saya terima Nikah dan Kawin nya Vania Azalila Aldebaran binti Ridwan Aldebaran, dengan mas kawin satu buah rumah dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!" Suara lantang seorang laki laki yang mengucapkan kalimat ijab kabul dengan lancar.

"Bagaimana para saksi?" Unjar pak penghulu.

"SAH"

Mereka pun mengucapkan hamdalah dan dilanjutkan membaca surat Al-fatihah dalam hati masing masing. Setelah selesai, Ezan memasangkan cincin di jari manis Vania dan Vania pun melakukan yang sama kepada Ezan. Setelah selesai memasangkan cincin tersebut Ezan pun mencium kening Vania.

Sesudah nya Ezan dan Vania pun langsung meraih tangan orang tuanya untuk meminta doa.

"Ezan kamu setelah menjadi suami Vania tolong jagain Vania ya, dan kalo dia bandel lapor ke ayah aja" Perintah Ridwan.

"Siap Pa Ezan akan jagain Vania" Jawab Ezan dengan senyum manisnya.

Vania yang mendengar ucapan Ezan pun langsung menunduk menahan malu. Rasa hati nya ingin meleleh, saat mendengar ucapan manis dari Ezan.

***

Setelah selesai acara akad nikah malam ini dua sejoli sepasang suami istri tengah berada dikamar nya Ezan.

"Ezan...," Panggil Vania yang tengah duduk di tepi kasur dengan menggunakan baju tidur bermotif panda. Vania memandang Ezan yang kini sibuk dengan benda pipinya.

"Ezan kamu lagi ngapain, sibuk banget" lanjut Vania

"Gak usah gangguin gw" Unjar Ezan dengan nada dingin.

"Aku ini istri kamu loh Zan"

"Kata siapa luh pembantu gw" Sahut Ezan tanpa mengalihkan perhatian dari ponselnya.

"Kamu suka sama aku gak?"

"Gw gak kenal lu" jawab Ezan dengan nada dingin.

"Perkenalkan nama aku Vania Azalila Aldebaran yang sekarang udah jadi istri Ezan yang ganteng"

Ezan pun meletakkan ponsel nya di atas naskah dan mendongak, menatap Vania.

"Bisa diem gak. Lu itu gangguin gw!" Bentak Ezan.

Bukan nya takut karena bentak dari Ezan malah Vania menyengir kuda didepan Ezan, pasalnya cowok di mata Vania, Ezan kalo marah.

"Ini bocah warasa kan" Batin Ezan.

"Kamu lucu deh kalo marah gitu" Unjar Vania sambil berkekeh.

"Mau gw gantung lu hidup hidup hah?!"

"Ih kamu masa jahat banget sih mau gantung aku, masa aku cantik gini digantung emang aku kelelawar" jawab Vania dengan cemberut.

"Mangka nya diem lu!"

"Ya udah aku mau bobo, kamu gak mau tidur Zan?" Unjar Vania ingin membaringkan tubuhnya di kasur.

"Duluan gw belum ngantuk" Jawab Ezan melanjutkan game dengan ponselnya.

Rasa nya ingin kesal ke cowok itu tapi Vania udah sangat capek pun langsung memilih memejamkan mata untuk segera tidur.

Baru beberapa menit, Vania memejamkan matanya, gadis itu langsung menoleh ke Ezra yang tengah duduk di tepi kasur nya

"Kamu gak mau buat berudu Zan"

Cowok itu pun langsung melotot kan matanya mendengar ucapan cewek itu.
"Gak!, Gak usah ngadi ngadi lu!"

"Bercanda kali. Aku juga belum siap juga" cibir Vania dengan kesal.

Hingga beberapa saat kemudian, keadaan mulai hening suara cempreng Vania sudah tidak terdengar di telinganya Ezan. Ezan pun menggeserkan badan nya untuk melihat Vania apakah udah tidur atau belum.

"Ezan mau ngapain?, Mau cium aku ya"

Ezan terkejut dengan ucapan Vania, dia kira cewek itu udah tertidur pulas ternyata belum. Hampir aja tubuh nya Ezan tersungkur kebelakang.

"Lu belum tidur?!" Tanya Ezan dengan kaget setengah mati.

Vania pun menggeleng, lalu tersenyum meledek. "Ciee..... kamu peduli sama aku ya?"

"Gak usah geer lu!" Balas Ezan tidak terima. Cowok itu pun langsung membaringkan badannya disampaikan Vania.

Vania pun langsung memiringkan badannya menghadap ke arah suaminya.
"Ezan jangan ngebelakangi aku dong Zan"

Ezan tidak menjawab. Cowok itu tetap memiringkan badannya membelakangi Vania.

"Ezan aku boleh peluk kamu gak?" Tidak ada jawaban lagi dari Ezan.

"Ezan"

"Bayi Zan nya Vania"

"Ezan unyee"

"Ez...."

"BISA DIEM GAK SIH LU, GW MAU TIDUR!" Bentak Ezan yang sangat marah. Batas kesabaran seorang Ezan Zavier Akhtar seperti tisu dibelah dua. Menghadapi sikap Vania yang gak henti hentinya bercerceloteh itu membuat Ezan pusing.

"Sekali lagi lu ngomong,gw beneran gantung lu hidup hidup" lanjut Ezan dengan muka yang sangat menyeramkan bahkan urat di lehernya sampai mendonjol. Dan untung aja kamar nya kedap suara jadi keluarga gak dengar.

Vania yang melihat muka Ezan yang sangat menyeramkan itu pun di langsung menunduk kepalanya takut. Auto nyalinya menciut.

"M-maaf..." Ucapan Vania dengan suara bergetar.

Ezan pun langsung mengatur nafasnya yang memburu. Cowok itu memijat pangkal hidung nya yang terasa pusing menghadapi sifat Vania. Dia kira Vania itu cewek yang anggun tapi dugaan nya salah.

"Vania gw minta maaf, gw kelepasan" Unjar Ezan merasa bersalah kepada Vania.

"Jangan nangis lagi" suara lembut Ezan, mengusap puncak kepala Vania dengan lembut.

Vania kerkejut dengan sikap Ezan pun mendongak kepalanya menatap Ezan dengan mata yang basah.

"Jangan nangis lagi, sekarang tidur udah malem" Unjar Ezan dengan menghapus air mata nya Vania.

Vania pun mengangguk dan langsung memeluk Ezan dengan sangat erat. Hal tersebut membuat Ezan terkejut bukan main karena pelukan dari Vania.

"J-jangan marah m-marah lagi hiks" Suara Vania dengan bergetar.

"Iya sekarang tidur"

Vania pun mengangguk den membaringkan badannya di kasur sambil memeluk Ezan membunyikan kepalanya di dada bidang Ezan.

Demi apa pun jantung Ezan perdebar sangat kencang sekali malam ini.





















Author perbarui lagi soalnya ada dikit kesalan dalam mengpublik:(...

Maaf gaes kalo banyak kesalahan Nulis, ini adalah cerita pertama yang aku buat.
Semoga kalian suka....

Bantu Ramain Cerita ini gaes....

EZAN Zavier Akhatar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang