Halo gaes jangan lupa spam komen yang banyak biar author semangat lanjutnya...
Happy Reading...
Malam kini Ezan memarkirkan motornya di parkiran, kini dia sedang berada di warung Pok Wiwi yang ada dibelakang sekolah SMA Lentara.
"Za traktirin gue dong" pinta Ziko.
Ezan pun melepaskan jaket hitam yang kini menampilkan kaos putih nya. Lalu dia menaruh jaket nya di atas motor nya.
"Diem mulu Lo Za, ngomong ke Za" sewot ziko karen ucapannya tidak dijawab.
Ezan pun menengok ke arah Ziko. "Ambil aja gw yang bayar"
Ziko pun lantas mengacungkan jempol ke arah Ezan. "Thanks Paketu!"
"POKK MIE AYAM SATU SAMA ES JERUK JUGA!!" teriakan Ziko memesan makanan.
"Berisik lu" unjar Arkan yang kini duduk di sebelah Ziko.
"Tau nih bocah, kupingku nyut-nyutan nih"
Tiba-tiba suara dering telepon Ezan berbunyi. Ezan pun mengambil ponsel nya yang di saku celana, dan yang menelpon itu adalah Vania.
Ezan pun buru-buru mengangkat panggilan telepon dari Vania.
"HALOO EZANN KAMU DIMANA SIH?!!" teriakan Vania di sebrang telpon sana.
Ezan lantas menjauhkan ponselnya nya dari telinganya. "Bisa gak sih gak usah teriakan!"
"Iya maaf..., kamu dimana sih udah keluar gak pamit lagi"
"Gue lagi nongkrong"
"Dimana?, aku kesan ya?"
"Gak usah dah malem"
"Ya udah kamu cepet pulang aku takut ini"
"Bawell"
Ezan pun mematikan ponsel, dan menaruh ponselnya ke saku celananya.
"Pok ini duit makannya Ziko, kembaliannya buat Pok aja!" teriakan Ezan meletakkan uang seratus ribu di meja.
"Makasih den Ezan" balas Pok Wiwi mengambil uang itu.
Ezan pun beranjak dari duduk nya menuju motornya.
"Kemana Za?" tanya Alvin.
"Panda gw nyariin" unjar Ezan membuat mereka cenggonng, apa tadi PANDA?!.
"Apa tadi Za? Panda?" tanya Jovian menahan tawanya.
"Diam lo" balas Ezan dengan tatapan sinis nya.
Mereka pun tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Ezan menyebut nama istrinya PANDA.
"Enak gak Za punya istri?" tanya Jovian meredakan tawanya.
"Enggak enak asal lo tau"
"Kalo enggak enak buat gue aja Za Vania" sinis Jovian.
"Mau gue mutilasi lo" unjar Ezan melebarkan matanya, danmemasangkan helem nya.
***
Ezan masuk ke dalam rumahnya nya dengan membawa satu kantong kresek yang berisi martabak manis untuk Vania.
Cewek itu terlihat sedang asik menonton drakor di ruang tamu sambil tubuhnya tertutup selimuti.
Ezan pun derdehem menghampiri Vania yang kini berada di sofa.
Vania yang sedang asik menonton pun terkejut. "ASTAGHFIRULLAH!, Kaget aku tau!"
"Mangkanya jangan serius nontonnya"
Vania pun mencibirkan bibirnya. "Iya iya bunglon...."
"Gue bawain martabak manis buat lo" unjar Ezan menyodorkan plastik kresek di meja depan Vania.
"Tumben bawain makanan?" tanya Vania.
"Terserah gue, ga mau mandi" unjar Ezan meninggalkan Vania.
"BUNGLON GAK JELAS, DEKIL, JELEK!!" teriakan Vania menggema di sisi ruangan.
***
Jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam Vania kini sedang mengrapikan baju-baju nya Ezan yang sudah ia setrika.
"Kenapa perut aku sakit banget sih" ucap Vania memegangi perutnya yang terasa sakit.
Ezan yang baru aja dari kamar mandi mendapati Vania yang sedang memegangi perutnya.
"Kenapa lo Van?" tanya Ezan, lalu cowok itu duduk di sebelah Vania.
"Perut gue sakit"
"Lu hamil Van?, hamil sama lu" tuduh Ezan yang sedikit panik.
"Enak aja kamu, aku kayak nya datang bulan"
"Datang bulan?" Bego Ezan bingung.
"Udah diem lo"
Vania pun bergegas menuju kamar mandi meninggal Ezan yang masih bengong di tempat.
Selasai dari kamar mandi Vania pun menghampiri Ezan yang sedang duduk di sofa kamarnya sambil memainkan ponselnya.
"Ezan" ucap Vania menyenderkan kepalanya di bahu Ezan.
"Apa"
"Sakit banget Zan"
"Apa nya yang sakit panda" unjar Ezan meletakkan ponsel di sofa.
"Apa tadi kamu bilang?" Sahut Vania yang mendengar ucapan Ezan.
"Panda"
"Kok panda sih!" Unjar Vania memukul lengan kekar Ezan.
"Ck lo juga panggil gue bunglon hah?" jawab Ezan tak mau kalah dengan Vania.
Vania pun membuang pandangannya ke samping tidak menghadap ke arah Ezan. Dan menyikapkan tangannya di dada.
Ezan yang gemas melihat mood Vania yang sedang seperti ini pun lantas menarik tubuh Vania agar gadis itu menggelamkan kepalanya di dada bidang cowok itu.
"Mau gue usap perut nya?" Tanya Ezan, hanya ingin membantu Vania agar tidak terlalu sakit perut nya.
Vania terkejut dengan sikap Ezan yang seperti ini membuat ronah merah dipipi muncul dan jantungnya yang berdegup kencang.
"Udah enggak mau"
"Beneran udah gak mau?" Tanya Ezan lagi dengan nada yang halus.
Tanpa pikir panjang Ezan pun mengelus perut Vania pelan, hal itu membuat jantung Vania berdegup kencang.
"Ezan" ucap Vania, dan dibalas dengan deheman oleh Ezan.
"Tumben kamu baik kaya gini?" Tanya Vania.
"Karena lo istri gue Van"
"Bukanya kamu gak terima sama perjodohan ini? Kenapa kamu baik sama aku?"
"Lo istri gue, gue emang belum sepenuhnya cinta sama lo, tapi gue akan berusaha cinta sama lo"
"Beneran Za?"
"Gue cuma mau nikah satu kali dalam hidup Vania. Kalo emang jalannya kegini gw terima aja" ucap Ezan dengan nada serius.
"Aku juga bakalan cinta sama kamu Ezan"
"Ezan"
"Apa lagi Van?" tanya Ezan.
"Boleh gak cariin bunglon?"
Hai haii kependekan ya:(
Sorry author lagi banyak pikiran akhir-akhir ini:(Ayo spam komen atau note yang banyak kalo gak pantat nya kelal kelip...
Bay bay see youu muchh....

KAMU SEDANG MEMBACA
EZAN Zavier Akhatar
Novela JuvenilSeorang ketua geng motor GELVORES yang dijodohkan dengan gadis cerewet+bar-bar yaitu Vania Azalila Aldebaran.