2.Pindah rumah

27 1 0
                                    


Halo gaes jangan lupa spam komen yang banyak dan jangan lupa spam note yang banyak juga...

      Happy Reading...

Sesudah mengemasin barang barang untuk dibawah kerumah baru nya, ke dalam koper. Cowok itu menoleh kebelakang, melihat Vania yang sedang menguncir rambut coklatnya.

"Udah belum? Unjar Ezan dengan nada dingin.

"Iya bentar Zan...., Aduh ini kenapa nyangkut sih" gerut Vania yang kuncir rambut menyangkut.

Ezan berdecak malas pun langsung membantu Vania untuk melepaskannya kuncir rambutnya Vania yang tersangkut.

"Sini gw benerin" pinta Ezan melepaskan kuncir rambutnya Vania yang tersangkut dengan hati hati.

Vania yang melihat Ezan membantunya membuat ronah merah dipipi muncul.

"Nih udah"

"M-makasih Ezan" jawab terbata-bata Vania menahan malu.

Ezan pun menjawab dengan deheman dan berjalan menuju ke ruang tengah dengan membawa koper milik nya.

"Ezan tungguin aku!" Teriakan Vania mengejar Ezan yang sudah kebawah

Setelah sampai di ruang tengah Ezan dan Vania melihat Nafisa ibunya dan Damar ayahnya Ezan. Mereka pun segera menyalim tangan Nafisa dan Damar.

"Pagi bunda, ayah" sapa Vania dengan senyum manisnya ke mertuanya.

Meraka pun membalas senyuman Vania.
"Pagi juga mantu bunda yang cantik ini" jawab Nafisa mengusap puncak kepala nya Vania.

"Bunda biasa aja" Unjar Vania menahan malu.

"Ezan ini mobil dari papa hadiah pernikahan kalian" Damar menyodorkan kunci mobil ke Ezan.

Ezan pun menerima kunci mobil tersebut.
"Makasih yah" balas Ezan memeluk ayahnya dengan erat.

"Sama sama"

"Oh iya Vania kan sekolah nya beda kan, ayah mau Vania satu sekolah sama Ezan. Vania mau kan?" Ucapan Damar menawarkan pindah sekolah sama dengan Ezan.

Damar yang melihat mantu nya kebingungan pun langsung mengode Istrinya untuk bicara dengan Vania.

"Kamu tenang aja ya, papa kamu ngebolehin kamu kok itu juga sekolah nya punya ayah damar" ucapan Nafisa mengelus punggung Vania dengan lembut.

Vania pun mengangguk dan mengiya kan.
"Baik Yah Vania mau satu sekolah sama Ezan.

"Baik kalo gitu, lusa kalian bisa sekolah" Unjar Damar.

Mereka pun mengangguk dan tersenyum manis.

"Oh iya barang barang Vania gimana?" Unjar Vania.

"Soalnya barang barang kamu udah ayah suruh anggota Gelvores untuk mengantar barang barang nya" Unjar Damar.

Vania pun mengangguk.

"Iya udah kalian cepetan berangkat ya" ucap Nafisa.

"Ya udah Ma, Pa, Vania sama Eza pamit dulu ya. Jaga kesehatan kalian" unjar Vania menyalim tangan Nafisa dan Damar.

"Kamu juga. Kabarin ya kalo udah sampai rumah" ucap Nafisa mencium puncak kepala Vania.

Vania pun mengangguk. Setelah itu dia pun menatap Ezan. " Ezan ayo"

Ezan tidak menjawab, dan langsung menuju ke parkiran mobil.

***

Setelah sampai di pekarangan rumah Ezan dan Vania yang lumaya besar itu, Ezan pun membawa barang barang yang di bagasi mobil nya ke dalam rumahnya.

EZAN Zavier Akhatar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang