Halo gaes jangan lupa spam komen and note yang banyak oke biar author semangat lanjutnya ya...
Happy Reading. . .Pukul 9 malam, Ezan berserta anggota inti Gelvores sudah berada di jalan anggrek untuk melihat Ezan balapan dengan Alvaro ketua geng motor dari GASTER.
Geng Gaster ada musuh bebuyutan dari geng Gelvores yang di ketuai oleh Ezan dan di wakilkan oleh Alvin.
"Wah gila ya banyak cewek cantik disin. Gak nyesel gue kesini" seru Jovian matanya menyusuri deretan para cewek yang ada di situ.
"Lebay lo, eh tapi bener juga sih disini cantik-cantik cewek nya" sahut Ziko menatap barisan para cewek-cewek yang pakaian kurang bahan.
"Kurang bahan" cibir Alvin memutar bola matanya.
"Lo kaga terpeson Al?" Tanya Jovian ke arah Alvin.
"Gak minat" balas Alvin memainkan ponselnya.
Alvin emang seperti itu, dua menjaga mata dari para kaum hawa yang berpakaian tidak senono. Kata Alvin gini Kalo ada yang "tertutup kenapa harus yang terbuka"
"Bos entar kalo lo menang traktir kita ke ye" ucap Jovian.
Ezan berdehem membalas ucapan Jovian, lalu melanjutkan bermain ponselnya membalas pesan dari Vania.
Vania (Panda🐼)
Ezan kamu dimana
Ini udah malem loh
Aku takut dirumah sendirian za
Gue ad ursan, mngkin
gue plng mlm
Urusan apa Za?
Jangan malem² dong Za
Ezan tidak membalas pesan Vania, dikarenakan ada orang yang menepuk pundak nya membuat Ezan langsung menyimpan ponselnya di jaket kebanggaan Gelvores.
Ezan pun lantas menoleh, dan ternyata Alvaro Dirgantar,ketua dari geng Gaster, musuh bebuyutan Gelvores.
Ezan pun lantas mengusap pundak nya untuk menghilangkan jejak tangan Alvaro.
"Gimana siap lo?" ucap Alvaro seraya senyum mengejek Ezan.
"Gue akan buat lo kalah lagi" ucap Ezan dengan tatapan mata yang tajam memandang musuh nya.
"WOY CEPETAN!" Teriakan Jovian yang sudah dipinggir jalan.
"Siap siap lo kalah duluan sama gue" unjar Alvaro meninggalkan Ezan yang senyum miring.
"Gue yang bakalan menang" Gumam Ezan lalu bergegas menyalakan motor menuju garis start.
"Semangat Za lo harus menang" ucap Arkan menepuk pundak cowok itu.
"Za semoga lo pasti menang!" Teriakan Ziko ke arah Ezan.
Balapan akan segera dimulai, Ezan pun menutup kaca helem nya, lalu tersenyum dibalik helem ke arah Alvaro.
"Bersiap-sipa kalah kau Ezan" ucap Alvaro menutup kaca helem.
Seorang cewek dengan memakai baju kurang bahan itu maju berdiri di tengah-tengah jalan sambil membawa bendera di tangan.
"Ready?!!"
"3"
"2"
"1"
"GO!!"
Ezan pun lantas mengegaskan motor melaju dengan kecepatan tinggi.
Ia pun tersenyum miring di balik helem saat Alvaro tertinggal di belakangnya.
Ezan pun semakin menambah kecepatan motor dan garis finis akan segera sampai. Dan iya, Ezan lah yang sudah mencapai garis finis mengalahkan Alvaro.
Ezan turun dari motor ai membuka helem, lalu sedikit tersenyum miring melihat kekalahan Alvaro.
Ezan pun menghampiri Alvaro yang sedang kecewa karena di kalahkan oleh Ezan lagi.
"Gue menang, dan taruhan nya biasa" ucap Ezan kepada Alvaro.
Alvaro bercak lalu membuka ponselnya mengetik sesuatu. "Oke gue transfer ke rekening lo" unjar Alvaro menyodorkan ponsel nya ke arah Ezan.
Ezan pun mengangguk lalu pergi dari hadapan Alvaro, menuju temen-temen.
"Awas aja lo Za" Gumam Alvaro menatap benci ketua geng motor Gelvores.
"Selamat Za lo menang lagi" ucap Arkan menepuk pundak cowok itu.
"Janji lo Za?" Ucap Jovian menarik turunkan alisnya.
Ezan hanya menjawab dengan deheman lalu meminum sebotol air mineral yang diberikan oleh Alvin tadi.
"Za Vania telfon lo banyak banget nih" ucap Arkan menyodorkan ponsel Ezan yang tadi ia titipkan ke Arkan.
Ezan pun lantas menggambil ponsel dan membuat aplikasi WhatsApp, dan ya benar banyak palingan tak terjawab.
Tiba-tiba hujan pun turun dengan derasnya ditambah dengan kilatan petir dan angin kencang.
"Shit..., kenapa harus hujan,mana Vania takut petir" ucap Ezan khawatir dengan Vania.
"Terus Lo mau pulang?" Tanya Alvin, dan dibalas dengan anggukan oleh Ezan.
Ezan pun lantas menyambar motor nya lalu menyalakan. "Gue pulang dulu" ucap Ezan pamit ke teman-teman nya.
***
Setelah menerobos derasnya hujan kini Ezan sampai dengan keadaan yang basa kuyup.
Ezan pun lantas masuk ke rumah nya, ia tidak ke kamar dulu melainkan mengganti baju yang basa dengan yang kering dibawah.
Ceklek
Ezan pun lantas membuka pintu kamar nya, ia mendapat Vania yang sedang duduk dibawah kasur sambil memeluk lututnya.
"Vania gue pulang..." Ucap Ezan melangkah menuju Vania.
Vania pun mendongak, Ezan melihat Vania kini menangis karena mata nya yang yang sebab dan hidupnya yang memerah.
Vania langsung memeluk erat tubuh Ezan, seolah tidak mau Ezan pergi lagi.
"Hisk..., t-takut k-kata nya cuma s-sebentar" tangis Vania pecah dalam pelukan hangat Ezan.
Ezan pun mengelus surai rambut Vania dengan halus. "Maaf..., sekarang tidur" ucap Ezan langsung menggendong Vania dengan ala koala, lalu meletakkan Vania di atas kasur.
"Jangan tinggalin aku lagi Ezan..." Ucap Vania lirih sambil memeluk Ezan erat, mungkin karena kelamaan menangis.
"Iya Van, sekarang tidur oke"
"Aku sayang kamu Ezan..." Ucap Vania menggelamkan kepalanya di dada bidang Ezan.
Ezan pun lantas membalas pelukan Vania dengan sangat erat. "Gue akan berusaha cinta sama lo Vania Azalila Aldebaran.
Hohoho Vania udah sayang sama Ezan, tapi Ezan sedang berusaha untuk cinta sama Vania😿
Bay bayy see youu. .
![](https://img.wattpad.com/cover/354986981-288-k318027.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EZAN Zavier Akhatar
أدب المراهقينSeorang ketua geng motor GELVORES yang dijodohkan dengan gadis cerewet+bar-bar yaitu Vania Azalila Aldebaran.