01.

147 6 2
                                    

"ICEEE!!!"

Seorang gadis berambut panjang coklat yang diikat ke samping berlari ke arah temannya yang sedang makan sambil berteriak.

"Aduh... apaan sih, Lar? Gue lagi makan nih! Sahut Ice dengan cuek sambil lanjut menyuap bubur ayam ke dalam mulutnya. Solar gadis yang memanggilnya, langsung terengah engah.

"Itu... Anu... Huh-huh...." Gadis itu mencoba mengambil nafas terlebih dahulu. "Bentar biarin gue nafas dulu gue capek"

"Udah lu ngambil nafasnya?" Ice yang bertanya kepada Solar sambil lanjut makan buburnya dan minum es jeruk. "Udah" Jawab Solar sambil mengatur nafasnya.

"Terus kenapa lu manggil gue sambil teriak teriak, ada apaan sih emangnya?" Ice yang masih merasa bingung dengan apa yang terjadi bertanya kembali kepada Solar.

"Itu... Blaze... Blaze ngegebukin anak SMP lagi" Seru Solar, Ice yang terkejut mendengarnya langsung tersedak dan bangun dari kursinya.

"Lagi?! Lu serius?!" Ice mulai naik darah mendengar kabar yang disampaikan oleh Solar.

"Iya! Ayo cepetan!" Solar langsung menarik tangan Ice untuk pergi ke belakang sekolah, tempat yang biasanya Blaze gunakan untuk nongkrong. Bersama dengan dua kacungnya yaitu Taufan dan Fang.

Ice langsung terkejut dan menggeram kesal melihat apa yang dilakukan Blaze terhadap anak SMP tersebut. Dia sudah tak habis pikir dengan kelakuan Blaze, Ice sudah tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk menghentikan sikap semena mena Blaze. Iya sih dia pemilik yayasan ini, tapi bukan berarti kelakuannya bisa seenak jidat kayak begini.

Selain semena mena Blaze juga seorang playboy cap gayung. Kerjaannya selalu mainin cewek layaknya boneka. Awalnya dideketin, kemudian kalo ceweknya udah suka langsung ditinggalin sama dia. Katanya cowok tulen, tapi kok mainannya kayak mainin boneka? Nggak cowok banget sih.

"BLAZE!!!" Teriak Ice sangat nyaring bahkan suaranya mengalahkan speaker sekolah. Blaze yang mendengar suara tersebut langsung menoleh ke sumber suara.

"Anjir, gila ganteng banget" bisik Solar yang langsung mendapatkan tatapan maut dari Ice.

"Gak usah fangirling-an di sini lu" ujar Ice dengan wajah dingin mencengkam serta jawaban yang ketus.

"Eh... lu lagi, kenapa? Lu kangen ya sama gue?" Blaze menjawab dengan sedikit nada ejekan.

Ice yang mendengar hal itu langsung berdecak kesal. "Lu..." dia melirik kepada anak SMP yang telah babak belur akibat dihajar habis-habisan oleh Blaze. "Mending pergi dari sini."

"Eh urusan gue belum selesai ya sama dia" protes Blaze.

"Well, urusan lu sekarang selesaikan sama gue aja! Biarin nih anak pergi!" tantang Ice sambil menatap Blaze di depan mata, disertai dengan penonton sekolah yang ramai.

Blaze mengendus dan meremehkan Ice. "Emangnya lu yakin?"

"Yakin lah, berantem tuh sama yang sepantaran kali. Suka kok sama bocil? Lu tuh pedofil ya?"

"Ckck, emangnya lu sepantaran sama gue?" tanya balik Blaze kepada Ice.

"Ya... enggak sih. Tapi gue pengen tau lu itu berani kasar sama cewek atau nggak? Lu itu udah ngasarin bocah, suka main mainin perasaan cewek. Minimal punya malu dikit lah Blaze. Lu itu cowok atau bukan?"

"Enggak usah banyak bacot deh lu! Mending langsung mulai aja!" Blaze sudah mengepalkan tangannya dan siap siap untuk memberikan pukulan kepada Ice.

"Weitssss... Blaze, stop it. Ingat dia ini cewek kalo misalnya lu main jotos jotosan disini, trus dia pingsan, bisa berabe urusannya" kata Fang sambil menahan tangan Blaze. Taufan yang berdiri di sampingnya mengangguk setuju.

BAD ROMANCE [Blaze x Ice]Where stories live. Discover now