"You don't love someone because they're perfect, you love them in spite of the fact that they're not."
***
Ice's POV
VALENTINE, hari yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Hari yang akan dipenuhi kasih sayang oleh orang terkasih. Dengan banyaknya cokelat, boneka, dan bunga yang identik dengan hari kasih sayang yang setahun sekali selalu ada. Biasanya seseorang akan mendapatkan itu dari orang terkasihnya. Tapi aku sama dia cuma pacaran bohongan doang, alias pacaran taruhan. Jadi mana mungkin aku mendapatkan hal yang semanis itu dari dia.
Aku menghirup udara segar di kota Sabah dan aku sangat senang dan asik sekali memandangi jalan dari jendela mobilnya. Namun sesekali aku merasa sedikit murung kala melihat pasangan kekasih yang sedang merayakan hari Valentine di jalanan. Yaps, hari ini adalah Valentine Day.
Jujur saja kini perasaanku seperti gado gado yang sudah dicampur adukan. Perasaanku bercampur aduk tak karuan. Aku sedikit merasa sedih, karena tidak bisa berangkat sekolah bersama dengan Blaze, namun di satu sisi lagi aku merasa senang, karena akhirnya aku bisa terbebas dari ocehan dan tingkah laku gilanya yang selalu membuatku terjebak dalam masalah.
"Ice.." panggil Blizzard yang sedang sibuk menyetir.
"Kenapa kak?" seketika lamunanku terpecahkan karena Blizzard memanggilku, aku kemudian menoleh ke arahnya.
"Lu udah jadian ya sama Blaze?" Pertanyaan Blizzard membuat wajahku terlihat memerah aku panik dan tidak tau bagaimana cara menanggapi pertanyaannya, sehingga aku memilih untuk diam.
"Jujur aja lagi, lagipula gue gak akan marah," ujar Blizzard memecahkan keraguan di hatiku.
"Sebenarnya..." aku tetap ragu untuk berterus terang kepada Blizzard. Menyadari hal itu Blizzard melirikku, lalu ia mengelus surai hitam milikku dengan lembut.
Aku sangat beruntung memiliki kakak yang penuh perhatian dan lembut seperti Blizzard.
"Jujur aja Ice, gue gak akan marah kok. Sebenarnya walau lu gak jujur pun gue udah tau, kalian gak bisa menutupinya dari gue," tutur Blizzard pelan agar membuatku tenang.
"Iya gue berpacaran sama dia, hanya saja gue takut buat jujur sama lu... Gue gak mau bikin lu jadi marah dan kecewa sama gue," aku menjelaskannya, namun itu malah membuat Blizzard tertawa pelan.
"Ice lu lucu banget yah, gue gak akan marah kalo lu pacaran, terlebih lagi pacar lu adalah adik sepupu pacar gue, jadi gue setuju banget karena gue tau banget sifat Blaze," terang Blizzard membuat hatiku semakin tenang.
"Lu udah berteman lama sama Blaze ?" tanyaku dengan rasa sedikit penasaran dalam hatiku.
"Yap, bener banget," jawab Blizzard, ia tak ragu mengangguk dengan keras.
YOU ARE READING
BAD ROMANCE [Blaze x Ice]
RomanceSeandainya kamu jatuh cinta dengan seseorang yang punya karakter "Bad" apa yang akan kamu lakukan? Maju terus dan berharap dia bisa berubah, atau mundur teratur karena nggak pengen tersakiti? Apa alasannya? __________________________________________...