14

40.3K 3K 38
                                    

...
Tandai typo ya guys
Vote dan komen
Selamat Membaca
...
.
.

"Gak nanya" ketus Raona.

"Nona marah?" tanya Sistem. Tak ada jawaban dari Raona.

...
Raona berjalan menuju kolam renang menaruh ban bebeknya di tepi kolam renang, lalu memasang ban bebek di badannya, turun dan...

Byur!

Raona sudah masuk ke kolam hal pertama ia harus mencapai tengah kolam renang agar terlihat meyakinkan jika ia sedang bermain bukan bundir.

"Ini gimana calanya? Apa gue nyontoh adegan di pilm-pilm ya" monolog Raona.

"Peltama-tama pegang ban bebek, lalu gelakin kedua kaki"

Byur! byur! byur!

"Uh! Lama juga ya" keluhnya.

"Cemangat Ona" mengepalkan satu tangan di udara.

Butuh waktu 10 menit Raona sampai ditengah kolam renang.

"Oke cekalang tinggal lepac ban bebeknya"

"Gimana calanya bial cepelti leal ya?" tanya Raona pada dirinya sendiri.

"Nona tinggal menepuk-nepuk air dengan kencang, jika terlihat dari cctv pasti terlihat Nona yang sedang senang bermain air"

"Heum"

"Nona masih marah?" tanya Sistem

"Sistem punya tambahan hadiah kalau Nona tidak marah lagi" bujuk Sistem.

"Hadiah apa?" binar Raona.

"Penambahan Poin senilai 100.000 Poin" kata Sistem.

"Hihi asik dapat hadiah.. Apa gue sering-sering aja ya marah sama sistem.. Lumayan hadiahnya" batin Raona

"Nona saya dengar"

"Hihihi..Lupa Sis.. Kalau kita bicara lewat batin"

"Sering-sering ya kasih hadiahnya"

"Waktu Nona tinggal 10 menit lagi"

...
Byur! byur! byur!

Suara Raona menepuk kencang air kolam setelah itu ia mencoba melepaskan ban bebek namun cukup sulit jika sepertinya ini waktunya akan habis.

Raona pun berinisiatif berenang serta menepuk-nepuk air kencang agar terlihat real. Sebelum itu ia berteriak dengan kencang "TOLONG! TOLONG!" Setelah 3 menit ia pun membalikan tubuhnya dengan kepala di dalam air dan kaki di atas permukaan air.

BYUR!

Blubub..blubub..

Raona tenggelam. Semoga ada yang dengar suara gue batin Raona ketika kesadarannya mulai menipis.

...
Ramazo yang berada di ruang keluarga pun merasa bosen, ia akan menghampiri adiknya di kamar, namun sebuah teriakan membuat Ramazo menghentikan langkah.

"TOLONG! TOLONG!"

"Seperti suara Ona" monolog Ramazo, setelah itu matanya melotot itu benar suara adiknya ia pun bergegas berlari menghampiri asal suara.

Matanya kembali melotot melihat tangan adiknya yang terlihat di permukaan air dengan tangan yang melambai-lambai di udara.

"ADEK!" pekiknya kalang kabut.

Twins Antagonis Pria | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang