Part 28

912 51 11
                                    

Tangan Joanne masih terasa gemetar, ia memandangi kedua telapak tangannya yang beberapa saat lalu memeluk tubuh Hansel erat. Meski sudah berkali-kali mencuci tangan namun Joanne masih dapat merasakan darah yang membasahi kedua telapak tangannya. Bahkan di pakaian yang ia kenakan pun masih terdapat noda darah yang baru Joanne sadari saat sudah berdiri menunggu di depan ruang operasi.

Saat ini pikiran Joanne tengah gusar mengkhawatirkan kondisi Hansel yang sedang ditangani oleh dokter. Berkali-kali Joanne menghela napas dan hanya bisa menatap lantai rumah sakit. Kala terdengar derap langkah yang mendekat ke arahnya, Joanne mengalihkan pandangannya dan terlihat kedua orang tua Hansel datang dengan wajah pucat dan raut penuh kekhawatiran.

Mendadak lidah Joanne terasa kelu, bibirnya gagap hendak menjelaskan apa yang terjadi dengan Hansel. Terlebih Vira memberikan tatapan tajam kepadanya, seakan menyalahkan Joanne atas kejadian tersebut. Joanne pun akhirnya hanya bisa menundukkan wajahnya karena ia sadar, bahwa semua ini terjadi memang karena dirinya. Benar. Jika saja Joanne tidak datang ke sini dan memilih untuk tetap melanjutkan hidup di Australia, mungkin semuanya akan baik-baik saja. Setidaknya untuk Hansel.

Tak lama kemudian Dokter keluar dari ruangan operasi, kedua orang tua Hansel lantas menanyakan kondisi Hansel dan penjelasan Dokter sontak membuat tangis Vira pecah.

Dokter mengatakan bahwa kondisi Hansel kritis, akibat luka tusuknya yang dalam hal tersebut membuat ia kehilangan banyak darah.

Kaki Joanne langsung lemas. Ia hanya bisa berpegang pada dinding rumah sakit yang terasa dingin. Air matanya tak bisa lagi dibendung, Joanne menangis dalam diam. Ia kemudian perlahan melangkahkan kakinya dan pergi meninggalkan rumah sakit.

***

Joanne sampai di kediaman Michelle. Ia tak mendapati siapapun di rumah tersebut. Terlihat begitu sepi seperti tidak berpenghuni. Terlebih pasca perceraiannya dengan Hansel, Michelle tidak lagi mempekerjakan orang untuk mengurus rumah tersebut.

Beberapa kali Joanne menekan bell tapi tak ada respon apapun. Ia lalu menggedor-gedor pintu, mendesak Michelle agar segera keluar.

"MICHELLE! BUKA PINTUNYA MICHELLE!!"

"AKU TAU KAMU DI DALEM!! CEPAT BUKA MICHELLE!!"

"HANSEL KRITIS GARA-GARA KAMU!!"

"KELUAR MICHELLE!!"

Joanne berkali-kali memanggil namanya namun nihil, Michelle tak kunjung muncul. Karena kesal dan frustasi, Joanne pun berteriak seraya memukul pintu tak mempedulikan rasa sakit yang tangannya rasakan. Ia hanya bisa melampiaskan amarahnya di depan pitu.

***

Beberapa hari berlalu, Joanne masih belum mendengar kabar dari Hansel. Setiap kali datang ke rumah sakit untuk menjenguk, Vira tidak mengizinkan Joanne melihat atau menemui Hansel. Ia selalu memberikan alasan kepada Joanne bahwa Hansel masih belum bisa menerima tamu. Joanne pun tidak bisa melakukan apa-apa. Di lain sisi hingga saat ini keberadaan Michelle masih belum bisa ditemukan meski pihak keluarga Hansel sudah mengerahkan Polisi. Joanne tentu tak bisa tinggal diam, bahkan tak pernah sedetik pun Hansel luput dari pikirannya. Joanne merasa bertanggung jawab atas masalah ini sehingga ia perlu menemukan Michelle secepatnya agar wanita itu bisa mempertanggungjawabkan tindakannya.

Satu-satunya orang yang mungkin tahu keberadaan Michelle saat ini adalah Greta. Joanne yakin, meski saat ini Greta mendekam dibalik jeruji besi untuk menjalani masa hukuman mengenai kasus korupsinya di perusahaan, setidaknya dia pasti masih sering berkomunikasi dengan Michelle.

Di sinilah Joanne duduk berhadapan dengan Greta yang mengenakan baju tahanan. Penampilannya berubah begitu drastis dengan saat terakhir kali Joanne melihatnya. Pipinya tirus dengan lingkar mata hitam di bawahnya. Sorot matanya sayu dan tubuhnya kurus. Kondisi Greta terlihat memprihatinkan. Namun, itu adalah harga yang harus ia bayar atas tindakannya di masa lalu dan Joanne tidak menyesal sama sekali melihatnya seperti itu, meski dalam relung hatinya terdalam ada sedikit rasa perih namun Joanne berusaha untuk mengubur dan menepis perasaan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Day to RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang