Di suatu tempat yang tersembunyi dari cahaya, kegelapan menyelimuti segala sesuatu. Tak ada bintang, bulan, atau lampu yang bisa menerangi tempat itu. Hanya ada keheningan, kesunyian, dan kehampaan yang mengisinya.
Dia berdiri di ambang pintu yang sudah lapuk dan berdebu. Hanya pintu itulah yang diberikan sebuah penerangan. Pintu itu tampak sangat usang. Permukaanya mengelupas, menampakkan kayu yang berwarna gelap dan retak-retak.
Gagangnya berdebu, seolah tidak pernah disentuh oleh tangan manusia. Di atas pintu itu, ada sebuah plang kayu yang bertuliskan "The Chain of Destiny" dengan huruf-huruf yang pudar dan tergores.
Tulisan itu terlalu samar, sehingga orang akan sulit untuk membacanya. Dia mungkin tidak akan menyadarinya, bahwa pintu itu akan menjadi perantara dari segala kisah mengerikan yang terjadi di baliknya.
***
'TOK TOK TOK!'
Dia mengetuk pintu tua itu dengan lembut.
".........."
Tak ada jawaban. Dia mencoba lagi, kali ini lebih keras.
*TOK TOK TOK TOK!*
".........."
Masih tak ada jawaban. Ia merasa ada yang tidak beres dengan keadaan ini. Ia memutar gagang pintu dan mendorongnya perlahan. Pintu terbuka dengan suara berderit. Isi dibalik pintu tersebut perlahan-lahan mulai tampak. Apa yang ia lihat membuatnya terkejut dan menjerit ketakutan.
Di balik pintu tersebut, tampak banyak mayat-mayat berserakan di tanah dengan luka-luka dan darah segar. Dimana-mana, ia melihat genangan darah yang merah pekat. Darah itu berasal dari tubuh-tubuh yang terbunuh dengan kejam, tanpa belas kasihan. Darah itu menciptakan sebuah keselarasan yang mengerikan dengan warna merah yang mendominasi langit tempat itu. Darah itu seolah menjadi bukti dari kegilaan dan kejahatan yang terjadi di sana. Bau amis dan busuk menyeruak dari dalam tempat itu, menusuk hidungnya dengan tajam. Ia merasakan mual dan ingin muntah.
Dia menatap langit dengan ngeri. Di sana, bulan menutupi matahari, menujukkan gerhana matahari total yang mencekamkan. Cahaya matahari yang selalu menjadi sumber kehidupan telah hilang, digantikan oleh kegelapan merah yang tebal dan menelan. Suasana menjadi muram. Hanya ada kesunyian. Ia merasakan tak berdaya dan pening. Ia tidak tahan menghadapi tekanan dan ketakutan yang menyiksa jiwanya. Tak kuat melihat pandangan tersebut, pada akhirnya ia pun jatuh pingsan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chain of Destiny (Rantai Takdir)
FantasyFate terjebak di sebuah tempat yang mengerikan. Tanpa ingatan tentang bagaimana dia tiba di tempat itu, dia harus berjuang untuk mencari tau apa yang terjadi dan bagaimana cara keluar dari situasi yang mengerikan tersebut. Namun, keadaan mulai berub...